18. Permainan.

1.7K 101 7
                                    


Aldo melaporkan semua detail yang di lakukan di tempat Viera termasuk juga mengundang Jeff Morris , putra Flame Morris pemilik Flame Stell.

"Mengapa mengundang nya?" Tanya Xavier.

" kita akan buat dia tahu siapa musuh nya, Jeff sudah berani mengusik kita," kata Aldo.

"Apa yang kita lakukan nanti ," Xavi binggung.

"Kau bisa memuaskan diri mu, pakai pria bodoh itu untuk mu dia hanya seorang budak Viera," kata Aldo,

" kau rela melihat ku seperti itu," kata Xavier.

" dalam permainan ini jangan gunakan perasaan, hilangkan semua perasaan, percayalah pada ku,  aku setia pada mu,  sekalian kau gunakan pria itu untuk diri mu, jika saat nya tepat kau sudah ahli melakukan nya bersama ku, saat semua penganggu sudah kita singkirkan, " kata Aldo tersenyum licik , terlihat  iblis di wajah Aldo. " seandainya kau terjerat dan  menyukai orang  lain aku rela asal kau bahagia, tetapi akan ku hancurkan jika mereka hanya memanfaatkan mu, itu janji ku."

"Dia seorang iblis , pantas saja dia melakukan kesalahan di masa lalu, jika aku tidak sanggup bersama nya pasti aku menderita ,"pikir Xavi , ada rasa kuatir di hati nya, seperti apakah orang yang sangat dicintainya .

Aldo meremas tangan Xavi, " percayalah pada ku , hanya itu saja."......" bedakan nafsu dan cinta."

Xavi hanya mengangguk......, sesungguhnya jiwa Xavi dalam pergulatan batin , tetapi keputusan nya sudah bulat  harus saling  menjaga dan  melindungi keluarga nya para iblis disaat mereka membutuhkan . Pengorbanan mereka sudah terlalu besar membuat keluarga mereka menjadi keluarga terpandang dan ditakuti , sekarang giliran Xavi yang mungkin terkesan kecil tetapi sangat memberatkan.

"Hari ini Javi berangkat  meninggalkan New York untuk diasingkan , Javi akan dilatih oleh Nagi secara khusus, semoga Adik ku berubah jadi lebih kuat dan mandiri, tidak tahu sampai kapan ,"kata Xavi.

"Dia memang sudah saat nya mandiri, jika menemui kesulitan dia akan selalu mencari mu , dan meminta kau menyelesaikan nya, setelah ini dia harus melindungi orang yang disayanginya,"kata Aldo.

Xavi memeluk Aldo dati belakang , "disaat mereka melindungi orang yang dicintai , aku harus mengorban kan mu , orang yang paling aku cintai."

" jangan kuatir , aku akan mandi sampai bersih , seperti katamu  sisa kotoran ku sudah hilang , hahaa..haa,"Aldo tertawa .

Xavi mendorong Aldo ,"dasar , iblis gila."

" iblis gila yang kau cintai , hahaa..haa,"kata Aldo. " aku dulu juga kotor , kau menerima ku , kau bilang jika di bilas bersih kau tidak keberatan."

"Kau Istirahatlah , aku ada perlu sebentar, jika sudah jam nya aku belum datang kau bisa mandi dulu ," kata Aldo.

"Kemana ?" Tanya Xavi.

"Aku perlu menyendiri mempersiapkan diri juga, "kata Aldo.

"Baik lah , aku menunggunmu , jika kau tidak datang aku tidak akan siap,"kata Xavi.

Aldo tersenyum,"semoga tidak terlambat ."


Aldo menemui Twinz . Setelah mencari dibeberapa tempat Akhirnya menemukan Twinz sedang ditempat Crevo untuk berlatih.

"Aku butuh bantuan mu , boleh aku minta obat perangsang yang kau gunakan pada ku saat di London,"kata Aldo.

"Kau mau memakainya lagi, atau kau ingin mengunakan pada Xavi,"tanya Andrew.

"Tidak , hanya untuk berjaga-jaga, ada musuh kami yang harus diberikan itu supaya jera,"kata Aldo.

"Ternyata kau lebih iblis dari Xavi, itu racun bukan obat , jika memakainya tidak kan membuat mereka jera justru membuat mereka menginginkan terus menerus,"sambung William.

devotionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang