96. Dendam Seorang Ayah

621 53 5
                                        


Kondisi sekarang terbalik ,jika dulu Jiva tergantung di siksa dan Crevo dipaksa mengikuti perintah Aidan.

Dua Algojo  Aidan  setelah kekalahan Aidan dan Danny Lambert.

Vaz dan Kiels tergantung , tubuh mereka penuh luka . Sudah empat hari setiap ada waktu dan perasaan nya sedang tidak baik , Crevo menghajar mereka berdua dengan pukulan tangan kosong yang terkenal sangat mematikan.

Seandainya tali tidak menyangga badan mereka mungkin kaki mereka sudah tidak sanggup menahan tubuh untuk berdiri. Entah berapa  ruas tulang mereka yang patah.

"Ampuni aku...,"teriak Vaz ketakutan saat Crevo berjalan mendekati mereka.

Kiels tampak dingin tak bergeming , meskipun tubuh nya lebih kurus dan merasakan siksaan , bibir Kiels yang sudah kering dan di hiasi darah tetap bungkam.

"Ini belum seberapa ...aku akan menyiksa kalian sampai kalian memohon untuk mati,"desis Crevo.

"Mimpi... Lakukan sesuka mu...,"desis  Kiels tanpa rasa takut.

"Hentikan ... Bunuh saja kami,"Vaz ketakutan menerima siksaan yang lebih berat.

"Apakah kau mengampuni putra ku saat dia menjerit minta diampuni?" Bentak Crevo sambil meluncurkan kepalan tangan nya ke perut Vaz.

"Achh...,"darah segar kembali keluar dari mulut Vaz.

Crevo menarik Vaz keluar dan di serahkan pada Anak buah nya untuk di siksa seperti dia menyiksa Jiva.

Dua pria kekar muncul diruangan itu, salah seorang pria berkulit hitam dan seorang yang lain berkulit putih.

"Perkosa dia sepuas kalian buat dia memjerit kesakitan ,"perintah Crevo pada dua anak buah nya.

Taklama setelah itu, lubang belakang Vaz sudah dimasuki dua penis besar secara bergantian.

Crevo hanya melihat semua dengan Pandangan tajam dan pergi  meninggalkan Vaz.


Crevo kembali ke ruangan  rahasia nya untuk menyiksa Kiels.

Crevo menyulutkan rokok yang hampir habis kedada Kiels, seperti yang Kiels lakukan pada Jiva.

Sekuat tenaga Kiels untuk diam menahan rasa sakit. "Plakkk!!!!"  " teriak lah .....teriak lah seperti Jiva yang kau siksa," bentak Crevo.

Kiels malah tersenyum sinis mengejek . " bangsat .....setelah dia kau akan bernasib sama," bentak Crevo.

" aku ingin diri mu," suara Kiels terdengar pertama kali.

" menjijikan," Crevo hanya melirik kearah Kiels. Entah apa yang terjadi Crevo tidak mau  memandang langsung wajah Kiels.

" jijik......pembohong .... tepati janji mu.....," suara Kiels terdengar sangat pelan sebelum  pingsan karena kesakitan.

" kau sendiri tidak menepati janji ....., putra ku sudah tiada .......janji  apa lagi yang harus ku tepati!!!!!" Teriak Crevo marah.

Lie Xing sudah di tempat itu tanpa Crevo sadari, Lie Xing mendengar  pembicaraan mereka.

" semua sudah terjadi , relakan lah jika kau masih merasa bersalah dia tidak akan tenang di sana," kata Lie Xing tidak melupakan asal nya sebagai keturunan China yang percaya ada kehidupan setelah kematian.

Crevo menangis," yang kusesali bukan kematian nya , tetapi sikap ku yang takut mengakui nya ..."

"Apa yang kau janjikan pada nya?" Tanya Lie Xing. 

Crevo diam mematung , dengan seksama bola mata nya mengarah ke wajah istri nya.

" jika kau tidak ingin menceritakan ....lupakan saja," kata Lie Xing. 

devotionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang