Mobil mereka terparkir di pintu belakang Mora Enterprise, bersebelahan dengan pintu masuk milik Lambert.
Sebelum turun dari mobil. " tempat itu milik ku .... milik kita, kita harus bisa merebutnya kembali, " kata Iblis tua memandang keluar mobil kearah bangunan hiburan milik Lambert.
Maxie mengangguk ," apapun yang kau inginkan aku siap membantu mu, aku mendukung mu sepenuh hati."
Mereka keluar dari mobil , Franco berjalan sambil merangkul Maxie , tanpa malu seolah mengumumkan pemuda disamping nya adalah milik nya.
Di dalam mobil yang lain , sepasang mata memandang dengan geram ," tunggu saja .... aku akan memiliki mu , " Vito geram . Vito yang sendiri didalam mobil membuka celana nya , dimainkan milik nya sambil membayangkan iblis tua sedang mencumbuinya. Tak butuh lama cairan nya keluar mengotori tangan nya .
Vito tidak jadi masuk ke tempat Lambert .
Dia menjalan kan mobil meninggalkan tempat itu.
Franco puas dengan hasil kerja Xavi , " keponakan ku sangat piawai menangani tempat ini, tentu semua pihak ikut berperan , termasuk diri mu."
Maxie hanya tersenyum , " apa peran ku ...." pertanyaan itulah yang dipikirkan Maxie.
Mereka berjalan di jajaran butik yang sedang bersiap untuk buka, " terlalu pagi kita ketempat ini."
" kita bukan tamu yang berjalan-jalan , kita memeriksa tempat ini," kata Franco. Memang belum tampak aktifitas berarti di tempat ini.
Maxie kembali mengangguk.
" haiii," sapa Rainer Ostero mengagetkan .
Rain mengerutkan alis nya tampak berpikir , Rain berjalan mengitari mereka , pandangan nya tidak lepas dari iblis tua sedikit pun.
" jaga sikap mu , dasar ......dia paman ku apa kau juga tertarik pada nya ," teriak marah Javier yang mengagetkan mereka semua karena muncul dengan tiba-tiba.
Rain mengucek dan mengosok matanya ," seperti nya sesuatu yang berbeda, dia terlihat bukan seperti paman mu, dia lebih pantas menjadi kakak mu." wajah Rain seperti tidak percaya dan kagum melihat penampilan iblis tua.
" huk ..huk..," iblis tua terbatuk kaget mendengar apa yang dikatakan Rainer.
" jika dia terlihat tua dia tidak akan pantas di samping kakak mu dasar idiot, " kata Javi.
" Kau mangatakan aku idiot ...., nanti malam kita tidur terpisah ," ancam Rain.
" kauuuu... kauuuu, mengancam ku ....," Javi tergagap.
Maxie geli mendengar semua nya , " tidak berubah ...." guman Maxie.
Di sekumpulan keponakan yang anak muda Franco hanya bisa diam.
" baiklah jika kau ingin seperti itu, awas jika kau rindu aku , " ejek Javi
" tidak akan ," jawab Rain cepat.
Javi mendekat , " mungkin kau bisa tidak rindu aku lama, tetapi kau pasti tidak akan bisa menahan rindu pada ini terlalu lama," kata Javi sambil memegang tangan Rain dan diletakan digundukan besar yang berada di pangkal paha nya.
Dengan cepat Rain menarik tangan nya, " dasar mesum, tidak akan , jika milik mu menginginkan nya jangan cari aku." Bentak Rain.
Rain mengeleng sambil mengibas-ngibaskan tangan, " abaikan dia , iblis mesum yang sinting , pada akhir nya dia akan memohon- mohon seperti semalam . "
Beruntung tempat itu belum sepenuhnya buka karena masih pagi jadi tidak ada pengunjung yang melihat perdebatan mereka.
Rain menarik Maxie dan Franco.
KAMU SEDANG MEMBACA
devotion
Narrativa generalePeringatan cerita untuk dewasa18+ Sampah , itu kata yang tepat untuk ku..... Walaupun indah setelah di rusak aku hanyalah sampah yang tidak berguna Setelah wanita yang kupermainkan membalas dendam pada ku aku terbuang , para pria dengan kejam menyik...