55. Madox 2

753 65 1
                                    


Madox ketakutan melihat Argos menahan sakit di kaki nya dan lubang nya , tanpa Ampun Chios mengagahi  Argos.

" aku membunuh Aimer karena kesalahan mu, kau merebutnya dari ku, " teriak Chios..... " aku menunggu saat ini , membalas mu...." bukan karena Aimer .... Seorang bajingan seperti  Chios tidak mengenal cinta hanya nafsu dan kekuasaan , Chios iri ambisi nya sebagai pemimpin budak yang berkuasa terhalangi oleh Argos . Sejak kedatangan Argos  para Budak yang dulu takut pada nya mulai berani dan berpihak pada Argos.  Puncak nya saat Aimer lebih memilih Argos  didepan para budak ,  petarungan gulat  antara Argos dan Chios disaksikan banyak budak dan hukum rimba yang berlaku . Kekalahan yang   Chios  alami membuat nya merasa terhina dan bersumpah untuk  membalas nya. Dengan kelicikan Chios diam -diam membunuh Aimer sebagai penyebab runtuhnya harga dirinya . Sekarang dengan siasat licik juga mengalahkan Argos.

Argos hanya diam meringis kesakitan, Argos tidak sedikit pun mengucapkan ampun. Argos menunggu kesempatan ....

Saat Chios dipenuhi nafsu nya, tanpa sadar tubuh mereka berhimpit , Dengan kekuatan penuh Argos mengepalkan tangan kuat menghantam kepala Chios. 

Chios jatuh tersungkur , kening dan bibirnya berdarah ,  tetapi masih sanggup berdiri . Chios bangkit kembali menginjak lutut Argos yang sudah terluka .

" achhh. ...," jerit Argos kesakitan .....

" memohonlah , mintanlah aku mengampuni mu , selama nya kau sudah cacat , tidak akan mungkin kau bisa membalas pada ku , hehehhe..he....," ejek Chios.

" bangsat ....tidak akan aku pernah memohon pada bajingan seperti mu," teriak Argos saat menahan sakit  karena tumit Chios sengaja di hentakan ke bagian kaki Argos yang terluka.

Chios menarik tubuh Argos dan memutar hingga posisi nya menungging , sambil meremas milik nya yang melemas supaya kembali mengeras karena pukulan tadi .

Posisi kaki Argos yang hancur membuat nya tidak bisa menahan tubuhnya , terpaksa Argos mengunakan kedua tangan nya untuk menahan tubuh nya . Kembali Chios memasukan milik nya , bukan hanya untuk memuaskan nafsunya , tetapi untuk menunjukan dia lebih berkuasa atas Argos yang dulu pernah mengalahkan nya.

Chios bergerak kasar dan cepat , kondisi Argos kesakitan parah membuatnya tidak bisa melawan bajingan licik seperti Chios. 

Madox merinding ketakutan ditempat persembunyian , melihat Argos yang kesakitan dan memikirkan nasib nya , dia akan menjadi sasaran para pimpinan budak atau budak lain jika dia kembali ketempat itu, pelindungnya sudah kalah terjebak. Madox tidak tahu apa yang harus dilakukan nya , melarikan diri tidak mungkin bisa dilakukan nya. Madox tahu dia bekerja kepada para mafia kejam . Tidak mungkin lolos ....


"Achhhhhh.....," akhirnya Chios mencapai puncak . Dilepaskan tangan nya yang menahan tubuh Argos , membuat Argos terkapar jatuh . Lendir Chios sengaja di semprotkan ketubuh Argos. 

Dengan sadis Chios menginjak kembali punggung Argos . " inilah nasib mu , berani melawan ku,"  teriak Chios . Chios membetulkan celana nya yang hanya terbuka bagian atas nya kemudian pergi meninggalkan Argos yang tidak mungkin berjalan .

" jika beruntung ada yang menemukan  mu , kau akan masih tetap  hidup sebagai orang cacat , jika tidak kau akan bertemu binatang buas seperti kekasih mu dan kebaikan terakhirmu membuat binatang itu tidak kelaparan  , haha...haaa," Chios berkata mengejek sambil pergi meninggalkan tempat itu.

Setelah tenang Madox yang ketakutan menghampiri Argos. " apa yang harus kulakukan , " kata Madox berbicara sendiri , karena tidak yakin Argos mendengarnya.

devotionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang