39. Masa lalu... dan harapan baru...

961 73 3
                                    


" melihat ayah mu yang lemah aku menjadi takut , masa tua ku butuh pelindung ..... aku egois aku memilihkan ibu mu wanita yang kuat , itulah kesalahan ku," kata Alejandro.

"Roquez tidak bahagia bersama Eva , hidupnya tertekan , tetapi aku tidak peduli semua demi melindungi keluarga ku dari dendam musuh atas dosa ku," lanjut Alejandro.   " inez tidak bersalah ..., Roquez mengodanya, seandainya Inez menolak nya, ayah mu tetap akan memperkosa Inez.".... " ibu mu berambisi tidak memperhatikan ayah mu , hanya pekerjaan saja yang menarik minatnya, saat itu kau belum lahir. ......"

"Aldo hidup tanpa ibu ....., jika saat itu kau berada di tempat itu , ibu nya mati mengenaskan di depan matanya , dengan kejam Eva menginjak-ngijak kemaluan Inez  yang memohon diampuni..... sebelum menusuk jantung nya dengan pisau..... saat itu aku takut ...... bukan takut karena Eva ... tetapi aku takut cucu ku akan saling dendam dan  saling membunuh .......aku takut karma ku membunuh saudara nenek mu demi berkuasa, " kata Alejandro.

Alvarado diam mematung , Alvarado mencoba menyelami yang dirasakan kakeknya.

"Cucu yang paling ku sayangi sebenarnya adalah Pedro .... cucu pertama ku mirip dengan Roquez anak ku....jika aku tidak menyayangi nya tidak mungkin kubiarkan dia seenaknya sendiri, bahkan aku ingin kau mendukung nya semua adik-adiknya harus mendukung nya, Pedro bukan orang kuat," lanjut Alejandro. 

"Aku sengaja menunjukan  rasa sayang ke Aldo secara berlebihan , karena dia tidak pernah mendapatkan nya , aku takut Aldo dendam pada Pedro.....aku takut Aldo iri pada Pedro........ hal yang paling menakutkan bagi ku adalah cucu ku ... keturunan ku saling membunuh karena dendam, " Alejandro meneteskan air mata nya.

"Jadi bukan Aldo yang paling kau sayangi," tanya Alvarado.

" Aldo sangat mirip dengan ku , tetapi tidak mewarisi sifat dan otak ku," Alejandro menganggukan kepala , " tentu aku menyayangi semua cucu ku," Alejandro meralat anggukan kepala yang tadi setuju pernyataan Rado.

"Dan cucu yang paling kuharapkan meneruskan ku adalah kau, Alvarado,  " kata Alejandro.

"Setelah memiliki banyak cucu , aku menyayangi kalian semua aku tidak ingin kalian saling membunuh," kata Alejandro.

"Setelah kalian mulai dewasa , satu lagi yang kutakutkan , jika Pedro bersaing dengan Aldo pasti Pedro akan kalah , tetapi saat melihat mu ketakutan baru ku muncul ....., kau mirip dengan ku aku takut kau menyakiti Aldo...." kata Alejandro.

"Aku mencintai nya tidak mungkin aku menyakitinya," kata Rado. 

"Jika kau tidak mendapatkan nya apakah kau masih mencintai nya?" Tanya Alejadro. 

" aku tidak tahu," Jawab Rado. 

" berjanjilah pada ku , apapun  yang terjadi kalian harus tetap saling menjaga bukan saling menyakiti," kata Alejandro  yang kuatir karena tahu  Aldo pasti memilih Xavi. 

" aku tidak akan menyakiti Aldo, aku mencintai nya kakek," kata Alvarado. 

" aku sengaja membiarkan mu setiap malam tidur bersama  Aldo,  aku berharap Aldo bisa mencintai mu .... meskipun kalian sesama pria , Aku tidak peduli.....semua demi keluarga ini," kata Alejandro. 

" kau tahu semua yang terjadi dirumah ini, bahkan kau tahu setiap malam Pedro memasukkan pria - pria untuk nafsu jalang nya, bahkan kau tahu aku setiap malam memeluk Aldo, "tanya Rado.

" Pedro seperti ayah nya , pintar tetapi lemah , Felipe bisa mendukung nya , aku bersyukur ada Felipe disamping nya yang bisa menerima Pedro yang hidup dipenuhi nafsu , Felipe pria baik tetapi dia tetaplah Anak buah Mendez,  aku tidak ingin suatu saat keluarga kita di bawah  kekuasaan mereka......."kata Alejandro.

devotionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang