17. Memulai permainan.

1.6K 91 11
                                    


"Sebelum ke kantor kita menjenguk Javi dulu ," kata Xavi yang kuatir adiknya....." setelah itu atur jadwal ku seperti biasa, atur pertemuan kira dengan Viera di malam hari.

"Sebentar lagi , aku masih ingin seperti ini," kata Xavi menahan Aldo tetap tidur didada nya.

Seperti biasa Aldo harus mengatur jadwal kerja Xavi. " sudah semalaman kita seperti  ini ,

" hmmn, sebentar .... , semalam aku tidur ....,sekarang saja baru menikmati nya," kata Xavi. Meskipun tidur Xavi tentu menikmati hangat nya berpelukan dengan Aldo , padahal  tetapi masih saja kurang bagi Xavi.

Aldo tanpa sadar mengendusi dada Xavi," hmm... ".

" apakah bau tidak enak ?"tanya Xavi.

" hmmm , enak sekali di banding semalam saat kau habis mandi hanya wangi sabun , ini aroma tubuh mu sesungguh nya...hmm  umm.." kata Aldo.

" kau suka ..." 

Bukan hanya hidung tetapi bibir Aldo mulai mengecupi dada Xavi.

" geli ..hentikan !! ," kata Xavi.

" kau benar seorang yang sangat egois , saat kau suka  aku harus menuruti mu, saat aku suka kau minta berhenti," kata Aldo.

Sesungguhnya Xavi mulai menderita ....melawan sesuatu ....milik Xavi mulai mengeliat , tetapi di tahan nya.

Aldo tahu jika milik Xavi mengeliat karena milik Xavi tertindih perut Aldo.

"Hentikan ....nanti kita terlambat kerja , aku mau mandi," kata Xavi egois,  takut tidk bisa menahan diri nya dan menerkam mangsa nya.

Aldo menurut , milik nya juga mengeras , tetapi Aldo menutupi dengan boxer nya. Aldo menginginkan nya tetapi tidak berani meminta nya.

 Saat mandi Xavi mengunakan tangan nya sendiri, nafsu tadi karena kecupan Aldo diselesaikan nya sendiri, "shitt mengapa dia menyiksa ku , ahhhh ...., Aldo my love .......,"Xavi membayangkan Aldo saat melakukan nya bahkan bibirnya memanggil Aldo saat melewati puncak.

Di dekat pintu kamar mandi Aldo melakukan hal yang sama , bibir nya tersenyum saat nama nya dipanggil Xavi .... . Xavi sangat menghormati Aldo Bahkan untuk memuaskan diri sendiri Xavi tidak rela menyentuh Aldo yang sangat berharga bagi nya. Xavi tidak ingin menyakiti Aldo seperti saat dia pertamakali bercinta dengan wanita di sekolah menengah nya.

Sebelum Xavi selesai mandi Aldo dengan cepat membersihkan cairan nya yang tertumpah dekat pintu . Dengan buru-buru Aldo membersihkan tubuhnya di kamar mandi lain. 

Aldo sudah siap saat Xavi mulai mengenakan baju pilihan nya. Aldo tinggal merapikan baju yang dipakai Xavi.



Mereka melihat Javi yang sudah bangun. 

"Bagaimana bisa terjadi hal seperti ini," tanya Xavi pada adik nya.

"Bagaimana jika seseorang melecehkan Aldo , apa kau diam saja,"tanya Javi.

"Apa kau mencintai nya,"tanya Xavi.

"Aku tidak bisa hidup tanpa nya, bahkan mulut pedas nya pun aku suka , aku juga suka sekali bertengkar dengan nya , aku bisa gila jika tidak bertengkar dengan nya,"kata Javier sudah mau  mengakui mencintai Rain ....

Xavi bagaikan ditampar , jika Javi menjaga kekasihnya , Xavi justru akan mengorban kan kekasihnya. "Apakah Tuhan sengaja mempermainkan kita, apakah aku dikatakan pantas mencintainya , apakah Aku seorang pria sejati menjual kekasih ku,"pikir Xavi.

devotionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang