63. Tak terduga.....

867 61 2
                                    


Saat mereka melangkah keluar dari Ostero butik...

" sebaiknya kita makan siang bersama nanti ," teriak keras Rain.

"Nanti saja, jika kau sibuk tidak usah memaksa diri," suara Maxie tidak sekeras Rain.

Mereka berjalan . Melewati banyak toko  dan lain nya.

"Aku ingin melihat suasana casino," kata Franco. Lebih tepat nya memeriksa.  

Maxie mengangguk. Kemudian berjalan keluar dari pusat perbelanjaan  itu menuju bangunan lain.

Tampak Lie Quan sedang sibuk dengan wajah serius nya.

"Kau sibuk ... " Franco menyapa

Lie Quan terkaget , "paman sudah lama kah , maaf aku tidak melihat sebelumnya."

"Tidak usah sungkan pada ku nak," balas Franco. Franco tahu Lie Xing  dan Crevo mendidik mereka dengan aturan yang keras. 

Memang anak muda harus menyapa yang lebih tua terlebih dahulu itu yang selalu bibi nya ajarkan menurut adat china kuno.

"Apa kau ada masalah, wajah mu terlihat tertekan," tanya Franco.

Dengan ragu Quan mengangguk.

"Jika butuh sesuatu paman bisa kau andalkan ," kata Franco sambil merangkul seperti gaya anak muda.

Airmata nya mengalir , dengan cepat Lie Quan menghapusnya.

"Aku rasa kau memiliki masalah cukup serius , atau kau memikirkan kakak mu, dia sudah pulih ... Setidaknya itu yang bibi mu katakan," kata Franco. Franco berada di Hong Kong saat Lie Han di temukan  dengan kondisi menyedihkan.

Maxie hanya diam disamping iblis tua.

"Aku menyembunyikan sesuatu ... Dan sekarang ayah Crevo mengetahui nya..... Aku mengecewakan nya..." kata Lie Quan.

Franco memeluknya erat , " cerita kan saja masalah mu . Anggap paman teman yang bisa kau percaya .... Seandainya kau mau. "..

Lie Quan hanya diam ...

"Percayalah ... Paman bersalah terlalu memberikan banyak beban ke kalian......" Franco menghela nafas.

Lie Quan tetap diam , pelukan iblis tua terasa nyaman dan menenangkan. 

 Ditempat tersembunyi .... sepasang mata tampak marah melihat nya .... tetapi pemilik nya menahan diri  untuk tetap diam dalam samaran nya , Steven ingin sekali  menarik  milik nya  dari pelukan Iblis tua.


" baik lah , jika kau tetap diam , lain kali paman siap kapan pun kau membutuhkan  nya, jika paman tidak di tempat , cari Maxie atau Jason  .... atau  Igor ....." kata Franco sambil menarik Maxie yang di abaikan. 

Maxie tersenyum sambik mengangguk.....

Lie Quan yang belum datang saat Jason memberitahukan rencana nya  terkaget...." paman...... Maxie ... kalian ... umur nya seusia dengan ku.....,"

Franco tersenyum mengangguk ," cinta tak butuh batasan ...... umur...... warna kulit  atau siapapun  bukan batasan...."

Itulah  nasihat yang dibutuhkan seorang Lie Quan termasuk cinta  tidak peduli latar belakangnya.  Pemuda ini sedang jatuh cinta dengan musuh nya.


"Ayo ikut paman berkeliling ..., setelah itu kita makan siang bersama   Javi dan Xavi ....." kata Franco.

Seorang pria gagah dengan baju petugas kebersihan terus memandang mereka tanpa berkedip , Steven Duvals merasa cemburu Lie Quan berdekatan dengan pria tua yang mungkin pantas bersaing dengan nya, kondisi nya  bersembunyi membuat nya tidak bisa berbuat apapun.

devotionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang