31. Keluarga

1.2K 91 9
                                    


"Apakah kamar ku masih ada ?" Tanya Aldo...."perjalanan jauh membuat ku letih dan butuh istirahat."

"Tentu , tetapi karena  kau tidak berada dirumah ini lama, aku rasa kondisinya sangat kotor dan berdebu,"kata Alvarado berbohong.

"Tidak apa , aku butuh tidur saja," kata Aldo.

"Sebaiknya kau gunakan kamar ku saja ,"kata Alvarado......." besok biar pelayan membersihkan terlebih dahulu. "

Aldo mengeryitkan alis nya tampak berpikir, "apakah aku tidak menganggu mu?"

" bukan kah dulu kau juga sering tidur dikamar ku?,"kata Alvarado.

Aldo terenyak memikirkan sesuatu....

Flash back......

Saat remaja Aldo lari bersembunyi ketika melakukan kesalahan , Eva ibu tirinya dengan marah-marah mengejarnya.

Alvarado kecil menarik kakak tirinya masuk kekamar nya , saat ibu nya bertanya  pada nya Alvarado berbohong mengatakan Aldo sudah lari keluar rumah.

Saat berdua di kamar.

"Bacakan buku cerita , kalau tidak aku akan memanggil ibu ku, "ancam Alvarado  yang terpaut dua tahun  lebih muda dari Aldo.

Eva yang pernah menghukum dengan  memukul jari Aldo dengan penggaris membuat Aldo ketakutan dan terpaksa menyetujui permintaan Adik tirinya. Aldo bercerita  dengan cara membacakan buku dongeng yang ada dikamar adiknya.

Kebiasaan seperti ini terjadi terus menerus , bahkan Alvarado sering tidur memeluk kakak tirinya atau tidur di dada Aldo yang bertubuh lebih besar saat itu.

Lama kelamaan Alvarado remaja menjadi posesive terhadap kakak tirinya, kehadiran Aldo merupakan suatu kebutuhan bagi Rado. Rado sering memenuhi kekurangan kebutuhan kakak tirinya secara diam-diam. Hubungan mereka tidak ada yang tahu termasuk Eva ibu nya , karena jika Eva mengetahuinya pasti akan dilarang.

Setelah semakin dewasa hubungan mereka semakin merenggang, karena sejak Rado mengalami usia puberitas , Alvarado mulai mengenal kegiatan manstrubasi , dia semakin butuh privasi untuk diri sendiri dikamarnya ,  mungkin  Rado malu jika kegiatannya itu di ketahui kakak tirinya. Tetapi rasa sayang pada kakak tirinya tetap lah ada , bahkan Alvarado sering membayangkan Aldo saat melakukan kegiatan nya itu.

Sedangkan Aldo menemukan kegiatan baru bersama wanita yang usianya diatas nya , menemani mereka yang kesepian dengan imbalan uang atau kebutuhan lain nya.

Kembali....

"Baiklah ..., tetapi kali ini aku terlalu capek untuk membacakan cerita seperti dulu,"kata Aldo.

"Aku bukan anak kecil lagi yang suka cerita dongeng,  aku lebih tertarik jika kau menceritakan apa saja yang kau lakukan di Amerika , ingin sekali aku kesana menyusul mu , tetapi kondisi kakek yang sering sakit karena usia dan Pedro  sangat membutuhkan ku untuk urusan keluarga ,"kata Alvarado. 

"Baik lah sekarang aku mengantuk sekali , selama di pesawat aku tidak bisa tidur karena takut ,"kata Aldo.

Mereka berjalan bersama kearah kamar Alvarado. 

Saat melewati kamar Pedro,  terdengar desahan nafsu dari Pedro. 

Aldo memandang Alvarado seolah bertanya apa yang terjadi. 

"Pedro sering mengumbar nafsu seperti itu, dia lah pemilik rumah ini sebagai putra sulung ,  tentu bersama Felipe  pria Portugal pemberian Mendez , bahkan terkadang dia mendatangkan beberapa orang kulit hitam untuk memuaskan nya ," kata Alvarado sambil mengangkat bahunya.

devotionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang