Xavi meninggalkan tempat itu dan mulai masuk kerumah utama....
"Ini bukan rumah tetapi istana , dimana aku bisa menemukan kamar bocah itu jika kamar yang ada begitu banyak ," pikir Xavi.... Xavi melihat sekelilingnya , perabot yang ada bergaya versailles kuno dengan ukiran berwarna keemasan demikan juga pilar-pilar yang ada, pencahayaan yang remang-remah justru membuat ruangan semakin terlihat mewah. "Keluarga Bocah itu sangat kaya , kenapa mau tinggal bersama ku,"pikir Xavi.
Xavi memasuki salah satu kamar yang membuat nya tertarik...Xavi melihat ranjang besi yang dilapis warna kusam keemasan dengan tiang di setiap ujung nya dilengkapi tirai tipis. Xavi melihat pria tua tidur dengan nyaman. "Ini pasti tuan besar si raja kapal yang terkenal , kakek Aldo."
Xavi mulai berkeliling setiap kamar...
Xavi terkejut melihat apa yang didepan matanya...
Aldo tidur memeluk seorang Pria kekar keduanya tanpa penutup baju dan selimut yang sudah berpindah yang hanya menutupi ujung kaki mereka.
Xavi sangat marah dan kecewa. Xavi berjalan keluar dan akan menutup pintu kamar. " tidak setia... penghianat ...., ingkar....janji, " itulah yang dipikirkan otak Xavi.
"Xavi ....., jangan tinggal kan aku..... aku mohon .....," suara itu terdengar di telinga Xavi.
Xavi berbalik dan melihat dan perlahan mendekat ....
Pria dibawah Aldo mengelus kepala Aldo yang masih tertidur....
" aku tidak akan menyakiti mu ... aku akan menjaga mu selama nya ..... mengapa kau selalu menganggap ku sebagai Xavi,"kata Pria itu.
Xavi kaget mendengar nya dan tidak bisa menahan diri lagi.
"Bangun...!!!! ! !" Teriak Xavi menarik selimut yang hanya menutup ujung kaki kedua pria di atas ranjang.
Alvarado langsung meloncat kaget dan memasang kuda-kuda siap bertarung, tubuh sexy terlihat sempurna , tanpa malu memamerkan milik pribadinya .
Aldo kaget terbangun... Aldo masih belum sadar apa yang terjadi.
" penyusup !!!!!. " teriak keras Alvarado.
Terjadi pergulatan antara Xavi dan Rado.
" berani sekali kau masuk kerumah kami," teriak Rado marah.
"Aku hendak mengambil milik ku.," teriak Xavi sambil melirik Aldo yang masih binggung mematung.
Pertarungan seimbang antara Xavi melawan Rado ...
" hentikan !!!!!, aku pikir ini mimpi," teriak Aldo.
Mereka berhenti tetapi tetap saling siaga dengan tangan saling mengepal.
Pintu terbuka muncul Cesario dan Dandro bersamaan .
"Berani sekali masuk kemari diam-diam ," teriak Cesario melirik kedua kakak nya tanpa selembar penutup sama sekali.
Dandro hanya menarik nafas sambil mengelengkan kepala melihat kelakuan kedua kakaknya.
Xavi berhadapan dengan tiga pria kekar di depan nya , tetapi Xavi tidak takut.
Aldo langsung menyambar bajunya dan memakainya serta melempar baju kearah Rado yang siaga tanpa penutup.
" hentikan ..." teriak Aldo .
"Siapa dia ?" Tanya Dandro curiga .
"Dia Xavier Moraless, " jawab Aldo.

KAMU SEDANG MEMBACA
devotion
Fiksi UmumPeringatan cerita untuk dewasa18+ Sampah , itu kata yang tepat untuk ku..... Walaupun indah setelah di rusak aku hanyalah sampah yang tidak berguna Setelah wanita yang kupermainkan membalas dendam pada ku aku terbuang , para pria dengan kejam menyik...