1

40K 1K 62
                                    

"selamat pagi pak iqbaal,"

"pagi pak,"

"selamat pagi,"

diatas adalah beberapa sapaan yg selalu didengar iqbaal ketika pagi hari, dan berjalan dari mobilnya hingga menuju ke ruangannya.

iqbaal dengan ramah menjawab sapaan dari orang di kantor semata-mata hanya ingin bersikap sopan saja. meski dia adalah bos di kantor tersebut tetapi dia tidak ingin memiliki kesan yg buruk dimata para karyawannya.

"selamat pagi pak iqbaal, bapak siap dibacakan sekarang agenda penting yg harus bapak jalani selama seminggu kedepan?" tanya ratih, sekretaris genit yg bekerja langsung dengan iqbaal.

"ya , tolong," ucap iqbaal sembari masuk ke dalam ruangannya.

"ada berkas yg perlu saya tanda tangani penting pagi ini?" tanya iqbaal duduk di kursi kebesarannya.

"ada pak, beberapa sudah saya letakkan diatas meja bapak, dan beberapa akan datang sebentar lagi," ratih menunjuk tumpukan map yg ada dimeja iqbaal.

dengan sigap iqbaal mengambil tumpukan  map tersebut kemudian mulai membukanya.

"sambil kamu bacakan agenda saya," ucap iqbaal tegas.

ya, iqbaal memang terlihat ramah ketika diluar pekerjaan, tetapi jika sudah menyangkut pekerjaan, iqbaal akan berubah menjadi sosok yg tegas dan sedikit menakutkan untuk para lawannya.

"baik akan saya mulai. untuk meeting pagi ini bapak ada jadwal dengan B-group perihal kerja sama yg akan bapak lakukan dengan pak bastian, selanjutnya bapak ada meeting dengan......" ucap ratih panjang lebah membacakan jadwal iqbaal untuk hari ini.

"baik, kalo sudah selesai tolong berikan berkas ini kepada semua divisi,"

"baik pak, saya permisi dulu," ucap ratih tersenyun genit.

ratih mengambil berkas yg iqbaal maksud kemudian dengan sengaja menyenggol dan mengusap tangan iqbaal yg kebetulan berada di atas meja tengah memegang berkas untuk dibacanya.

iqbaal dengan sigap menarik tangannya dan mengambil berkas yg lainnya. sungguh ratih bukanlah sekretaris yg bakalan cocok bekerja dengannya.

iqbaal hanya ingin di kantor mengerjakan pekerjaannya tanpa ada gangguan perihal perempuan yg berusaha untuk mengambil perhatiannya.

cukup dia memiliki (namakamu) dan arkha yg kini telah berusia 9 bulan. dua orang yg telah mengisi hari-harinya beberapa bulan ini.

"saya permisi pak," ucap ratih berusaha mencuri perhatian dari iqbaal.

"ya,"

jam berjalan begitu cepat, iqbaal menyibukkan diri dengan meeting dan mempelajari beberapa berkas yg ada di atas mejanya.

"le," ucap ayah yg kini berdiri didepan meja iqbaal. "udah jam makan siang, makan siang bareng yuk,"

"iyaa yah, bentar lagi ya. ale nanggung ini kerjaannya," ucap iqbaal meletakkan berkas yg baru saja dipelajarinya.

"le," ucap ayah lagi.

bersamaan dengan itu, ponsel iqbaal yg ada diatas meja berdering, menunjukkan wajah manis (namakamu) sebagai penelepon.

"diangkat dulu," ucap ayah mengambil duduk didepan iqbaal dan mengambil map merah yg ada di sana.

"iyaa yah," iqbaal mengambil ponselnya. "hallo assalamualaikum,"

"waalaikumsalam pa," ucap (namakamu).

"papapapapa," oceh arkha dari kejauhan.

"anak papa baru apa nih ma?"

Pernikahan (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang