3

15.7K 814 59
                                    

ratih yg sedari tadi terdiam ditempat, menyaksikan semua adegan yg cukup menyentil hatinya. dia melihat setiap gerakan iqbaal yg merangkul, mengecup pipi dan sekarang menggenggam tangan perempuan katering tersebut. apa mungkin perempuan tersebut pacar dari bosnya? haruskan dia tetap berusaha mencari perhatian bosnya atau mindur perlahan?"

"ratih, kamu denger ga ucapan saya?" tanya iqbaal lagi ketika tidak mendapat jawaban dari sekretaris nya tersebut.

"eh iyaa baik pak," jawab ratih spontan dan setelah itu iqbaal tersenyum kemudian membalikkan badan lagi untuk berjalan menuju ruangannya.

"haruskan aku mundur?" ucap ratih pelan ketika iqbaal dan (namakamu) telah memasuki ruangan.

"aku kangen sama kamu sayang," ratih mendengar ucapan iqbaal sebelum pintu tertutup.

"fix, AKU MUNDUR,"

~?~

"kamu bawa pesenanku?" tanya iqbaal ketika pintu ruangannya tertutup.

(namakamu) mengangguk. "aku juga bawain buah potong. ada semangka, melon, strawberry, anggur, sama blueberry," (namakamu) mengangkat tas kain ditangan kanannya.

"waaah seger tuh pasti,"

"mau makan sekarang?" tanya (namakamu) ketika duduk disofa di ruangan iqbaal.

"iyaa. kamu siapin dulu, aku mau beresin berkas bentar," iqbaal mengecup kepala (namakamu) dan duduk dikursi kebesarannya, dibalik berkas yg tengah dikerjakannya.

(namakamu) dengan cekatan menyiapkan makan siang iqbaal.

"mau aku suapin?" tanya (namakamu) ketika melihat iqbaal sibuk dengan berkas-berkasnya.

"boleh kalo ga ngerepotin," ucap iqbaal sembari meringis.

"engga kok sayang," (namakamu) beranjak dari posisinya dan berjalan menuju dimana iqbaal berada sembari membawa kotak makanan berisikan buah terlebih dahulu.

"loh kok buah dulu?" ucap iqbaal ketika dirinya mulai menguyah makanan yg disuapkan sang istri.

makanan pertama yg disuapkan sang istri adalah potongan buah segar.

"sebelum makan besar lebih baik makan buah dulu papa,"

iqbaal menurut, kemudian melanjutkan kerjanya.

tak terasa makanan yg dibawakan (namakamu) kini telah habis tak bersisa. iqbaal yg awalnya masih serius mengurus berkas sekarang tengah duduk dengan menyenderkan badannya pada kursi dengan lengan baju yg udah di lipas beberapa keatas.

"sayang, aku kenyang," ucap iqbaal.

"alhamdulillah,"

iqbaal meringis.

"oh iyaa arkha kemana sayang? kok dari tadi aku ga liat kamu bawa dia?"

"dia di rumah bunda baay. tadi pagi setelah kamu berangkat bunda telpon, katanya kangen sama arkha. yaudah kebetulan kamu minta dianterin makan siang dan bunda kangen sekalian aku titipin arkha ke bunda biar bisa manjain suami aku ini dan kangennya bunda terobati," jelas (namakamu).

iqbaal tersenyum.

"kamu masih ada kerjaan lagi ga?" tanya (namakamu).

"kenapa emangnya?" tanya iqbaal menaikkan kedua alisnya.

Pernikahan (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang