pagi yg cerah menyelimuti kota jakarta yg seperti biasa macet. orang-orang berramai-ramai untuk berangkat ke kantor dengan kendaraan mereka masing-masing. mulai dari kendaraan umum hingga kendaraan pribadi yg hanya diisi oleh satu orang.
tak beda dengan iqbaal, kini dirinya tengah duduk di atas motornya. menunggu lampu lalu lintas berubah dari merah menjadi hijau. jas yg sengaja dia simpan didalam tas, jaket kulit yg pas dibadannya menjadikan penampilan iqbaal saat ini seperti anak kuliahan yg masih bujang. padahal nyatanya dia sudah menjadi orang tua dengan 2 anak, tiga masih dalam kandungan.
ponsel yg berada disaku kanannya berdering, menandakan adanya panggilan masuk. iqbaal lebih sering mengabaikan panggilan tersebut ketika dirinya tengah berkendara menggunakan motor seperti ini. meskipun dirinya bisa mengangkat menggunakan sambungan pada helmnya, tapi dirinya tidak ingin mengganggu fokusnya ke jalan.
lampu kini berubah menjadi hijau. segera iqbaal kembali membungkukan badannya, memasukkan gigi dan melaju menembus keramaian jalan menuju kantornya.
tepat pukul 07.40, iqbaal telah memasuki basement dimana dirinya memarkirkan motor miliknya. hari ini iqbaal berangkat lebih pagi dikarenakan agenda meeting pagi yg ada pada jadwalnya.
iqbaal menurunkan standar miring motor kemudian mematikan mesin. melepas sarung tangan yg dia gunakan, melepas helm dan balaclava. rambut yg awalnya rapi, kini menjadi sedikit berantakan dikarenakan balaclava yg asal dia lepas.
iqbaal memasukkan lengan kanannya ke dalam helm, membawanya masuk ke dalam lift, memencet nomor lantai yg langsung akan mengantarakannya ke lantai ruangannya.
"mitha, pak iqbaal udah dateng? ini gw bawa berkas yg harus ditandatangani pagi ini juga buat rapat ntar siang," ucap salah satu karyawan yg tengah berdiri didepan meja mitha dengan pakaian formalnya.
iqbaal yg baru saja keluar dari lift langsung menuju ruangannya. dirinya hanya mengangguk kepada mitha seolah itu adalah isyarat untuk agenda pagi ketika dirinya sampai di kantor.
"astaga dragon, pak iqbaal cakep bangett!! lo kok bisa sih ga terpesona sama pak iqbaal?" tanya perempuan itu yg baru saja melihat iqbaal datang.
bayangkan, iqbaal datang dengan berjalan tegap, menunjukkan dada bidang dibalik kemejanya yg ketat dan jaket yg sudah dibukanya. semakin memperjelas dada bidang iqbaal. belum lagi dengan tas punggung hitam yg tak terlalu besar yg bertengger pada punggungnya. tangan kanannya memegang helm dan tangan kanan memainkan balaclava.
dan tak lupa, rambut iqbaal yg sedikit berantakan menjadikannya sebagai tampilan badboy tetapi menawan.
"file yg harus ditandatangani pak iqbaal mana?" tanya mitha berdiri meminta file kepada perempuan tersebut.
perempuan tersebut segera menyerahkan file yg dimaksud. "hmmm boleh ga gw aja yg kasih dan minta tanda tangan?"
"gak! pak iqbaal agenda hari ini padet
beliau ada meeting jam 8 pagi, setelah itu bakalan ada meeting lagi diluar jam 10. gaada waktu buat lu goda!" jelas mitha tegas. dirinya tegas seperti ini bukan karena apa-apa, tapi dirinya dipekerjakan disini untuk mengatur jadwal iqbaal agar rapi dan teratur. tidak ada waktu yg bertabrakan ataupun melenceng dari jadwal."yaampun, pelit banget sih," keluh perempuan tersebut.
"udah lu tunggu sini. gw masuk dulu," ucap mitha masuk ke dalam ruangan iqbaal untuk memulai aktifitasnya sebagai sekretasi kepercayaan iqbaal.
ketika mitha membuka pintu ruangan iqbaal, terlihat iqbaal kini telah menggunakan jas rapi dan rambut yg telah kembali rapi.
"pak?" ucap mitha membawakan secangkir kopi sesuai dengan kebiasaan iqbaal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan (completed)
Fanfictioncerita setelah 1 : they dont know 2 : college perjalanan kehiduapan setelah menikah dan memiliki anak.