49

6.7K 700 54
                                        

"ANN!!" panggil salah seorang perempuan yg lain untuk menyadarkan temannya yg masih memeluk iqbaal.

"eh bang maaf," reflek ani, tanpa sadar belum melepas pelukannya. "abang gapapa?"

ani mengangkat kepalanya dan mendapati wajah seseorang yg begitu dia kenal.

"a' iqbaal?"

iqbaal yg merasa terpanggil membalikkan badannya menyebabkan perempuan yg sedaritadi memeluk pinggangnya terhuyun. ani sempat kehilangan keseimbangan sebelum dirinya ditangkap oleh kedua temannya. membantu menegakkan badannya kembali.

"a' iqbaal kok bisa ada disini?" tanya ani seperti melupakan jika dirinya baru saja menabrak iqbaal.

"kamu yg kenapa bisa disini?" tanya iqbaal balik, sedikit meremas tangan (namakamu).

"aku disini baru magang a'. aa sendiri kerja disini?"

iqbaal mengangguk sebagai jawaban.

"maaf yaa a' tadi ani ga sengaja nabrak aa'. ani beneran gatau kalo didepan ani ada orang," ucap ani meminta maaf.

"iyaa gapapa," jawab iqbaal singkat.

"aa darimana?"

(namakamu) yg sedaritadi diam tepat disebelah iqbaal merasa jengah dengan tingkah perempuan disebelahnya. dirinya merasa tidak dianggap atau tidak diakui keberadaannya.

"yuk baal," ajak (namakamu) membuka suara sembari menarik pelan lengan iqbaal.

iqbaal yg sadar langsung menatap (namakamu). seolah meminta maaf melalui tatapannya. "yuk,"

"aa iqbaal mau kemana?" tanya ani mencekal lengan pergelangan tangan iqbaal yg lain.

"maaf saya harus ke atas buat balik kerja," jawab iqbaal sopan sembari melepas lengan yg dipegang ani.

"aa kerja dibagian apa disini? aku disini baru magang kak. ini hari pertama aku loh disini," jelas ani tanpa diminta. "oh iyaa ini kenalin temen aku a', namanya tiara sama sarah,"ani memperkenalkan kedua temannya yg lain.

sarah dan tiara mengangguk sembari tersenyum.

(namakamu) kembali menarik tangan iqbaal, dan tindakan ini berhasil menarik perhatian ani yg sedaritadi seolah pura-pura tidak tau atau sebaliknya.

"ini siapa a'?" tanya ani menunjuk (namakamu).

"istri saya. kamu lupa saya udah punya istri?" tanya iqbaal menatap ani. "kalo gitu saya permisi," dan dengan itu iqbaal menarik tangan (namakamu) masuk kedalam lift.

didalam lift, (namakamu) menunjukkan muka kesalnya. untung didalam lift hanya ada mereka berdua, jadi (namakamu) tidak perlu menunggingkan senyum palsu ketika bertemu dengan karyawan lain.

"kenapa sih itu anak ketemu lagi?" gerutu (namakamu).

"maaf yaa sayang," ucap iqbaal melepas genggaman tangannya dan berpindah kepundak sang istri, setengah memeluknya.

"aku tuh ga suka sama cewe yg ganjen banget kayak gitu. udah dikasih tau juga kalo udah punya istri masih aja maju. mana istrinya dicuekin lagi," gerutu (namakamu) melanjutkan. "kamu tau dia magang disini?"

iqbaal menggeleng. "aku gatau. yg ngurus kayak gituan bagian kepegawaian sayang. aku gatau,"

(namakamu) masih mengerucutkan mulutnya, kesal dengan sikap ani barusan.

"rafka dirumah sama siapa?" tanya iqbaal mengalihkan pembicaraan.

"sama papa mama. tadi katanya mereka abis sarapan diluar terus kangen sama rafka, yaudah mampir ke rumah,"

"papa libur?"

"iyaa, katanya rehat karena kemaren udah 2 minggu full kerja,"

iqbaal mengangguk. bersamaan dengan itu pintu lift terbuka dilantai dimana ruangan kerja iqbaal berada.

"selamat siang mitha," ucap (namakamu) ramah. ya, secepat itu mood (namakamu) berubah dari marah-marah menjadi ramah.

"siang mbak. sehat kan mbak?" tanya mitha.

"alhamdulillah sehat, kenapa? ga pucet kan aku?"

mitha tersenyum. "engga mbaak, cuma gatau kenapa mbak keliatan beda gitu. kayak dulu waktu mbak baru isi," kekeh mitha.

"apaan sih. belum yaaa. rafka aja baru 6 bulan masa udah mau punya adek lagi,"

"ya gapapa mbak. lagian kan ga salah mbak nambah satu lagi, anak cewe gitu,"

"waah setuju saya dengan usul kamu," kini iqbaal membuka suara.

"apaan sih, orang aku ga gimana-gimana," (namakamu) memukul pelan lengan iqbaal manja. "yaudah kalo gitu aku masuk dulu ya, kamu lanjut kerja," pamit (namakamu) kepada mitha.

"mitha, kalo ada yg hubungi saya, langsung kasih tau saya. dan kalo meeting dadakan cancel, ganti besok,"

"baik pak,"

~?~

jam kini menunjukkan pukul 4 sore ketika (namakamu) masih terlelap disofa bed yg ada di ruangan iqbaal.

ntah mengapa, dirinya tadi setelah sampai di ruangan iqbaal tiba-tiba merasa sangat mengantuk dan akhirnya tertidur di sofa. iqbaal sebenarnya ingin memindahkan (namakamu) ke kamar rahasia di ruangannya. tetapi dia urungkan karena tidak ingin menggangguk tidur sang istri.

iqbaal menutup laptopnya dan membersihkan berkas-berkas yg telah selesai dia pelajari.

"permisi," ucap seseorang setelah mengetuk pintu ruangan miliknya.

"ya?"

terlihat mitha dengan membawa tas miliknya dan telah siap untuk pulang. "pak, saya pamit pulang dulu. kalo ada apa-apa bapak bisa hubungi saya,"

iqbaal mengangguk. "baik, terima kasih,"

dan dengan itu, mithe kembali menutup pintu ruangan iqbaal.

iqbaal perlahan berjalan menghampiri sang istri kemudian mengusap rambut lebatnya.

(namakamu) yg merasa kepalanya diusap seseorang perlahan membuka kedua matanya. hal pertama yg dia lihat ketika membuka mata adalah wajah lelah sang suami yg kini telah melepas jas dan dasinya. hanya tersisa kemeja pas badan dengan dua kancing yg telah dia buka.

"hallo sayang, nyenyak tidurnya?" tanya iqbaal lembut.

(namakamu) menggeleng manja. "aku bakalan nyenyak kalo boboknya sama kamu, dipeluk kamu,"

iqbaal tersenyum. "haduh manjanya istri aku. kamu tumben belakangan sering banget tidur sayang? kamu sakit?"

(namakamu) menggeleng. "aku sehat kok. cuma beberapa hari ini aku sering banget cepet ngerasa capek. terus bawaannya pengen tidur terus,"

"jadwal bulanan kamu kapan?"

sesaat (namakamu) berpikir. kapan terakhir dirinya datang bulan. "minggu ini,"

"tapi kamu setiap mau datang bulan tuh ga ngantukan, kamu itu jadi ngantukan pas hamil arkha sama rafka aja setau aku," ucap iqbaal.

"ga mungkin baal aku hamil. rafka aja masih 6 bulan masa iyaa mau punya adek," sanggah (namakamu).

"kamu setau aku ga pernah ya ikut program KB setelah hamil rafka. terus setiap kita berhubungan kita juga ga pake pengaman. tau sendiri seberapa sering kita buat. jadi ga menutup kemungkinan kan kalo kamu hamil?"

(namakamu) diam sejenak. memikirikan perkataan iqbaal.

"kalo aku hamil lagi gimana?" tanya (namakamu) setelah diam yg cukup lama.

~bersambung~

ayoo gimana kalo rafka punya adek? 🙈

Pernikahan (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang