53

6.4K 782 77
                                    

pagi hari setelah kejadian semalam, iqbaal kini tengah bersiap dengan beberapa dokumen yg harus dia bawa untuk ke lombok. semalam dia tak sengaja tidur di ruang kerjanya. padahal pekerjaannya telah selesai semenjak dirinya kembali ke kamar dan menemukan (namakamu) tersungkur dilantai. iqbaal jujur masih bingung harus bagaimana menanggapi kehamilan istrinya sekarang. seharusnya dia bahagia, tapi ada hal lain yg menghalangi kebahagiaan tersebut.

ketika iqbaal memasukkan laptop miliknya kedalam tas, terdengar ketukan pintu dari luar.

"masuk," ucap iqbaal lelah.

(namakamu) perlahan masuk kedalam ruangan iqbaal dengan membawakan secangkir kopi seperti biasa. "maaf ganggu. aku cuma mau nganter kopi,"

tanpa melihat (namakamu) iqbaal hanya berdeham sebagai jawaban.

rasanya (namakamu) ingin nangis dipelukan iqbaal saat ini juga. tapi (namakamu) tidak ingin menambah beban pikiran iqbaal lagi.

"arkha udah dibawah nungguin kamu buat sarapan," lanjut (namakamu).

"iyaa, bentar lagi aku turun," ucap iqbaal singkat.

(namakamu) berusaha keras menahan air mata yg mendesak keluar. mengatur nafas dan berbalik, meninggalkan ruangan kerja milik suaminya tersebut.

"maaaa, papa mana?" tanya arkha melihat (namakamu) turun.

"bentar kak, papa baru siapin buku buat kerja," (namakamu) memisalkan dokumen pekerjaan iqbaal sebagai buku agar mudah dimengerti oleh arkha.

"maa, arkha boleh ga berangkatnya sama papa? arkha udah lama ga dianter papa," ucap arkha penuh harap.

"kak, papa baru ban-,"

"iyaa kak, papa anter," potong iqbaal turun dari lantai dua dengan membawa secangkir kopi miliknya.

"yeyeyeyeyeyeeee yuk pa sekarang," teriak arkha antusias.

"dimakan dulu sarapannya kak, baru setelah itu berangkat," ucap iqbaal mengambil duduk ditempatnya.

tanpa menanyakan iqbaal ingin sarapan menggunakan apa, (namakamu) langsung mengambilkan nasi goreng sosis lengkap dengan telur mata sapi setengah matang sesuai dengan kesukaan iqbaal.

"mama papa baru marahan?" tanya arkha meletakkan gelas susu yg baru saja diminumnya.

"sarapan kakak udah selesai?" tanya (namakamu) sembari menyiapkan makan pagi untuk rafka. berupa bubur dicampur dengan beberapa sayur.

berbicara tentang rafka, rafka saat ini masih terlelap dibox bayi yg sengaja diletakkan di ruang keluarga.

"udah ma,"

(namakamu) tersenyum kemudian mengambil piring bekas makan arkha, memindahkannya ke dapur sekaligus membangunkan rafka.

"sayang, bangun yuk," ucap (namakamu) lembut.

rafka yg terganggu tidurnya kini sedikit bergerak dan perlahan membuka kedua matanya.

"selamat pagi sayang, bangun yuk," ucap (namakamu) membawa arkha ke dalam gendongannya.

dari tempatnya, iqbaal memperhatikan sang istri yg kini tengah membangunkan anak bayi mereka. menimangnya dengan penuh kasih sayang tanpa memperdulikan dirinya lelah atau tidak.

kantung mata (namakamu) terlihat diwajahnya yg putih. dapat dipastikan semalaman istrinya tersebut tidak mendapatkan tidur nyenyaknta atau hanya tidur beberapa jam. (namakamu) adalah orang yg pemikir, dan lebih memilih diam memendam sendiri ketika ada masalah. dan lebih memilih mengalah karena tidak mau masalah terlalu berlarut-larut.

Pernikahan (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang