52

7.7K 780 140
                                    

iqbaal menatap (namakamu) bingung. "kamu tumben sayang makannya banyak banget beberapa hari ini? kamu ga baru hamil kan?"

(namakamu) meregangkan pelukannya kemudian menatap iqbaal lekat.

"papaaaaaa," teriak arkha dari luar rumah sebelum (namakamu) sempat menjawab pertanyaan iqbaal.

(namakamu) melepaskan pelukannya pada iqbaal. "adek sama siapa diluar kak kalo kamu disini?"

"sendiri?" ucap arkha polos.

segera (namakamu) berlari menuju teras belakang, menyusul rafka yg kini tengah bersndar ditempatnya sendiri dengan mainan didepannya.

"aduh kakak ninggalin kamu sendiri yaa dek?" ucap (namakamu) duduk disebelah rafka.

rafka yg kini berusia 7 bulan mengangkat kedua tangannya, seolah meminta gendong kepada mamanya.

(namakamu) mengangkat rafka, membawa kepangkuannya.

"mama, maafin arkha," ucap arkha muncul dari dalam rumah dengan muka sedihnya.

(namakamu) yg bingung melihat arkha kini seperti merasa bersalah dan sedikit takut untuk mendekat dengannya. "maaf kenapa kak?"

"maaf arkha tadi ninggalin adek sendirian diluar,"

(namakamu) tersenyum. "sini kak," (namakamu) menepuk tempat disebelahnya untuk duduk.

dengan masih menundukkan kepalanya, arkha mengambil duduk disebelah (namakamu).

"kenapa kok kakak tiba-tiba minta maaf?"

"tadi papa bilang ke arkha kalo arkha ga boleh ninggalin adek sendirian kayak tadi. adek kan masih kecil, jadinya adek harus dijaga terus. kalo ada mama, papa, akung, uti, mbak tali gapapa arkha tinggal. tapi kalo sendiri gaboleh," jelas arkha dengan sedikit cadel.

"pinternya anak mama. udah besar yaa anak mama sekarang,"

"udah dong ma. kan sekarang arkha kalo mimi susu ga pake dot lagi," ucap arkha antusias.

"emang pake apa?"

"pake gelas, gelas yg ada gambar sapinya," arkha tersenyum menunjukkan gigi susunya yg terawat.

(namakamu) memeluk arkha dengan tangannya yg bebas. "besok lagi jangan diulangi yaa yg tadi. kalo adek kenapa-napa kan kasihan,"

arkha mengangguk.

"mulai sekarang kakak harus bantuin mama sama papa buat jaga adek. kan arkha kakak terbesar, jadinta harus jadi panutan dan pelindung buat adek, ya?" pesan (namakamu).

"arkha janji arkha mau bantu mama papa buat jagain papa mama sama adek,"

(namakamu) tersenyum. "cium dulu sini,"

arkha menengadahkan wajahnya, memudahkan (namakamu) memberikan ciuman pada kedua pipi sang anak.

"papa ciumnya kapan?" tanya iqbaal yg ternyata sedari tadi berdiri diambang pintu.

"mandi dulu. papa bau asem," ucap arkha berlari kearah iqbaal kemudian mendorong sang papa untuk masuk ke dalam rumah.

~?~

"maaaaaa, arkha mau belajar," renggek arkha kepada (namakamu) setelah dirinya menyelesaikkan makan malamnya.

"kakak mau belajar apa? ada PR dari guru?" tanya (namakamu) sembari mengambilkan lauk lagi untuk iqbaal.

"engga, arkha gaada PR dari bu guru. tapi arkha mau belajar baca,"

"kok tiba-tiba kakak pengen belajar baca kenapa?"

Pernikahan (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang