S2-E16

3.7K 293 24
                                        

hallo? masih ada yg baca? ~

setelah melewati jalan dengan pemandangan kebun teh yg menyegarkan mata, kini motor yg dikendarai iqbaal, arkha, rafka dan ziko telah memasuki jalan utama. diperjalanan, baik yg mengendarai atau yg membonceng menggunakan atribut lengkap untuk melakukan touring dadakan tersebut. termasuk menggunakan alat komunikasi atau intercom yg terhubung untuk berbicara satu sama lain.

"pa, ini kita langsung kan?" suara (namakamu) terdengar didalam helm.

"iyaa ma, gimana?" jawab iqbaal tanpa sedikitpun terpengaruh.

saat ini, iqbaal dan (namakamu) berada di barisan paling depan dengan kecepatan rata-rata 90 km/jam. jangan tanya berapa kali (namakamu) mencengkam jaket iqbaal. jawabannya banyak!!

meskipun (namakamu) sering diajak iqbaal touring dalam ataupun luar kota, namanya orang gampang kaget ya tetep aja kaget.

"gapapa,"

"gapapanya cewe tuh ada apa-apanya," ucap iqbaal.

"ih,"

"kenapa? bilang dong, aku bukan edward cullen yg bisa baca pikiran,"

"kita belum sarapan?" pancing (namakamu).

"yaampun, tadi disuruh jadi edward cullen, sekarang suruh jadi alice cullen!" keluh iqbaal.

"mending kamu jadi shrek arnol aja, bikinin aku indomie!!"

"lah ga perlu shrek arnol juga aku bisa bikin indomie!"

"pake telor?"

"iyaa,"

"pake sawi?"

"iya,"

"pake rawit?"

"iya,"

"kuahnya dikit?"

"siap,"

"mienya, mie rebus,"

"siap mama tercantik dialam semesta dan dialam sana!!" ucap iqbaal berbarengan dengan dia memiringkan motornya karena tikungan. "mienya setengah mateng kesukaan mama,"

"BUAHAHAHAHAHA," tawa kini tak dapat lagi arkha, rafka, dan meera tahan. sebenarnya nita, kala, ziko ingin ikut tertawa, tapi mereka sadari yg mereka tertawai adalah mertua dan calon mertua mereka kelak.

"kakak? abang? adek?" panggil iqbaal. terkadang iqbaal lupa jika keenam anaknya bisa mendengar percakapan mereka.

"papa gombal banget!!" ucap arkha disela kekehannya.

"ihh demi apaaa abang barusan denger apaa! abang siapa! kalian siapa!" ucap rafka sok bingung.

"papa mendadak bisa masak, padahal goreng telur aja kemaren gosong!" kekeh meera.

"kapan kamu goreng telur gosong?" tanya (namakamu) langsung.

"kemaren. waktu sore kamu tinggal arisan," jawab iqbaal polos.

"kenapa ga suruh mbak?"

"mbak baru ke depan, adek belum pulang, kakak masih di kantor, abang gatau kemana,"

"terus kenapa bisa gosong?"

"aku lupa aku tinggal angkat telpon dan ternyata itu telpon dari klien," ucap iqbaal dengan cengirannya.

"terus adek sama ziko yg baru sampe rumah tau-tau ada bau gosong. kan panik, apa yg ke bakar. ternyata papa goreng telur gosong!" tawa meera.

"untung aku belum telpom ambulance buat bantuin," timpal ziko.

Pernikahan (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang