S2-E8

5.5K 655 69
                                    

setelah beberapa bulan arkha bekerja keras mengerjakan tugas akhir, besok pagi, dirinya akan menghadap tiga dosen penguji untuk mempertanggungjawabkan hasil tugas akhir miliknya.

malam ini, arkha yg masih belajar didalam kamarnya tampak baik-baik saja. tenang seperti hari biasanya. padahal, dalam dirinya banyak sekali hal yg dia pikirkan.

mulai dari ketakutan menghadapi dosen penguji, dosen pembimbing hingga takut lupa dengan apa yg telah dia pelajari.

ujian skripsi ini bisa dikatakan adalah kunci utama seorang mahasiswa untuk dinyatakan lulus atau tidaknya. sama seperti UN yg dilakukan pada janjang SD, SMP, dan SMA. bedanya ujian skripsi ini dia akan berhadapan dengan dosen penguji seorang diri. tanpa teman serentak seperti ujian sebelum-sebelumnya.

"kak," ucap meera masuk kedalam kamar arkha.

"kenapa dek?" arkha memutar kepalanya melihat meera.

"boleh ajarin aku belajar,"

"belajar apa? kakak juga baru belajar ini," arkha mengangkat cetakan skripsi ditangannya.

"matematika. besok adek ulangan," keluh meera.

"minta tolong sama abang aja sana,"

"abang baru les. pulang masih nanti jam 8,"

arkha melihat jam yg ada pada layar laptopnya. terlihat saat ini masih pukul 18.02.

"belajar sama kak nita mau?" tawar arkha.

"kak nita bisa?"

"bentar kakak tanyain ya," arkha mengambil ponsel di meja depannya kemudian menghubungi nita.

"hallo,"

"....."

"kesini bisa? ini meera minta tolong buat ajarin belajar. kamu tau sendiri aku juga baru belajar buat besok,"

"...."

"okee, aku tunggu. makasih beb,"

setelah itu arkha menutup telpon.

"gimana? bisa?"

"bisa. nita kebetulan baru keluar juga. ini langsung kesini,"

"makasih kak!!" ucap meera menghambur kepelukan arkha.

"yaaa. yaudah sana kakak mau belajar dulu!"

"bunda," teriak meera berlari meninggalkan kamar arkha.

"ADEK GAUSAH LARI!!"

gubrak

"SAKIT," keluh meera sedikit berteriak yg dapat didengar arkha, dan iqbaal yg kebetulan berada di ruang kerja.

"KAKAK KAMU NGAPAIN ADEK?" teriak iqbaal dan (namakamu) berbarengan. meskipun keduanya tengah sibuk dengan kegiatan masing-masing.

(namakamu) kini tengah menyiapkan makan malam mereka di ruang makan. sedangkan iqbaal ada di ruang kerjanya.

"BUKAN KAKAK!!" ucap arkha keluar dari kamar.

terlihat meera yg kini terduduk dilantai dekat dengan tangga.

iqbaal muncul dari ruang kerjanya yg tepat berada disebelah kamar arkha.

"kamu kenapa dek?" tanya iqbaal menghampiri meera. "kak, adek kenapa?"

"gatau pa. tadi aku dikamar, adek dari kamar kakak terus lari. tau-tau udah teriak aja," ucap arkha melas.

"adek nendeng pegangan tangga pa," jelas meera yg kini masih terduduk dengan kaki kanan lurus. terlihat pada tulang kering kaki kanan meera berwarna merah. bisa dipastikan jika tak segera di kompres, akan berubah menjadi biru. warna kulit meera yg putih semakin membuat memar pada kakinya terlihat.

Pernikahan (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang