77 END

9.3K 766 96
                                        

iqbaal membuka kordin yg menutupi jendela kamar ruang rawat (namakamu) bersamaan dengan suara ketukan pada pintu. segera setelah mengaitkan kordin pada tempatnya, iqbaal berjalan untuk segera membukakan pintu untuk seseorang yg mengetuk tadi.

"assalamualaikum," ucap papa dan mama (namakamu) berbareng.

"waalaikumsalam," jawab iqbaal.

"(namakamu) gimana? keadaan mereka gimana? cucu mama laki apa perempuan? terus dimana dia sekarang? persis kamu apa persis (namakamu)? terus semalem kenapa ga kabarin mama sama papa langsung sih?" tanya mama beruntun.

"ma, udah masuk. liat sendiri keadaan adeknya sama (namakamu). itu iqbaal bingung mau jawab pertanyaan mama yg mana dulu," ucap papa (namakamu) menyelamatkan iqbaal.

iqbaal menggaruk belakang kepala. bersyukur papa mertuanya mengerti dirinya. "masuk pa, ma," iqbaal menggeser tubuhnya untuk membiarkan papa dan mama masuk.

"yaampun baal, dia mirip banget sama (namakamu) waktu masih bayi," puji mama ketika melihat bayi perempuan yg kini tertidur didalam box bayi sebelah ranjang.

"iyaa ma. pertama kali lahir, aku lihat mirip banget sama (namakamu). sampe-sampe aku ga kebagian bagian apanya," jawab iqbaal terkekeh.

"gapapa baal. gantian. kan kemaren arkha sama rafka udah mirip kamu. sekarang gantian anak cewe yg mirip (namakamu)," sela papa. "eh iyaa nama baby-nya siapa baal? kok belum ada namanya di papan," papa menunjuk papa informasi pada bagian bawah box.

"belum tau pa. aku sama (namakamu) belum cari nama," iqbaal meringis menjawab pertanyaan papa. "kemaren aku sama (namakamu) emang sengaja buat ga cari tau gendernya apa. terus ga siapin apa-apa biar lebih surprise gitu, eh termasuk nama,"

"kalian tuh yaa. ada-ada aja," kekeh papa.

(namakamu) yg awalnya tertidur pulas, kini terusik dengan suara percakapan yg ada disekitarnya. perlahan, dirinya membuka kedua mata dan mendapati mama, papa dan iqbaal yg tengah berbincang disebelah tempat tidurnya.

"mama," ucap (namakamu) lemah.

"halo sayang," mama menghampiri (namakamu) kemudian mengusap rambutnya. "selamat yaa, udah punya baby girl ini di rumah. bentar lagi ada yg saingan cantik," ucap mama terkekeh.

"makasih ma," (namakamu) tersenyum kemudian sedikit merubah posisinya menjadi terduduk. "baal, minta tolong minum," (namakamu) menatap iqbaal meminta diambilkan air minum yg ada diatas nakas.

dengan sigap, iqbaal langsung mengambil dan memberikan kepada (namakamu).

"mama sama papa udah lama?" tanya (namakamu) setelah selesai minum.

"baru aja dateng, kamu gimana? udah enakan?" tanya mama mengusap rambut (namakamu).

"masih agak capek aja ma,"

mama mengangguk. "adek mama gendong ya?"

(namakamu) mengangguk.

mama yg meletakkan tas yg dia bawa dikaki ranjang (namakamu) langsung menggendong bayi perempuan tersebut.

bayi perempuan yg merasakan pergerakan hanya sedikit menggeliat kemudian kembali tertidur. tak terusik dengan suara disekitarnya.

"dia mirip banget sayang sama kamu dulu waktu baby," ucap mama mengusap pipi gembul bayi mungil digendongannya.

"kalian beneran belum siapin nama buat anak kalian ini? masa dari tadi cuma dipanggil bayi bayi gitu aja," ucap papa menghampiri mama untuk melihat cucu ketiganya.

"belum pa. aku sama iqbaal emang rencana dari awal mau surprise gendernya aja, tapi kebablasan sampe lupa pikirin nama,"

mama dan papa hanya menggeleng melihat tingkah anak dan menantunya.

Pernikahan (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang