64

7K 794 75
                                        

up lagi?

jam menunjukkan pukul 04.20 ketika (namakamu) perlahan membuka kedua matanya. mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan dengan cahaya disekitarnya. seingatnya semalam tangan kanannya dia letakkan diatas perut yg mulai membesar. tapi pagi ini, tangan kanannya sudah berpindah tempat menjadi disebelah badannya dan digenggam oleh sang suami.

iqbaal, masih dengan kemeja yg sama seperti semalam tertidur dengan posisi duduk dan kepala dia letakkan pada bagian ranjang. tepat disebelah tangan (namakamu) yg digenggamnya. kondisi iqbaal saat ini cukup menyedihkan dengan kemeja yg sudah keluar dari celana, beberapa kancing dia lepaskan, bertelanjang kaki, sepatu yg tergeletak disebelah sofa dan tentu saja rambut yg semalam rapi kini berantakan karena ntah sudah berapa kali iqbaal meremasnya.

perlahan, (namakamu) menarik pergelangan tangan dari pelukan iqbaal.

seperti terasa ada pergerakan dari si empunya tangan yg dipegang, iqbaal perlahan terbangun dari tidurnya. "pagi sayang," ucap iqbaal mengangkat kepalanya dan menatap (namakamu).

pagi ini, (namakamu) terlihat lebih segar dan tidak sepucat semalam. benar memang, sang istri butuh istirahat.

"pagi," ucap (namakamu) singkat.

"kamu mau minum?"

"aku mau ke kamar mandi dulu," pinta (namakamu).

iqbaal mengangguk kemudian bangun dari posisi duduknya. mengangkat kedua tangannya keatas kemudian sedikit meregangkan badannya.

(namakamu) menyibak selimutnya kemudian menurunkan kedua kaki, mengubah posisinya menjadi terduduk. perlahan, mengatur selang infus yg masih menempel pada tangan kirinya agar tidak tersenggol atau tertarik. pernah semasa melahirkan rafka, (namakamu) tak sengaja menarik paksa infus yg ada pada tangannya. menyebabkan pendarahan yg cukup banyak karena hal itu.

"pelan-pelan," iqbaal segera membantu sang istri untuk turun dari tempat tidur yg cukup tinggi. "kamu aku gendong aja ya?"

(namakamu) menggelengkan. "aku bisa jalan,"

iqbaal sebenarnya menangkap ada yg aneh dari perlakuan ataupun ucapan (namakamu) sedari semalam, tapi apa penyebab sang istri seperti ini? atau karena hormon kehamilannya? ga mungkin. sesebal-sebalnya (namakamu) kepadanya saat hamil tidak pernah sampai semalaman seperti ini.

(namakamu) perlahan meninggalkan iqbaal yg masih berdiri dengan pikirannya sendiri, berjalan menuju kamar mandi.

"kamu kenapa sih sayang? kamu marah sama aku?" ucap iqbaal ketika melihat (namakamu) berjalan menjauhinya.

(namakamu) berhenti melangkah mendengar ucapan iqbaal.

"kalo emang aku salah, aku kasih tau apa yg salah. jangan diem aja kayak gini. iyaa kamu diemin aku gapapa kalo kamu ga sakit kayak gini, kalo sakit kayak gini aku takut," ucap iqbaal.

"takut aku kenapa-napa tapi kenapa kemaren makan siang sama cewe? mana pake ciun-cium lagi?" gerutu (namakamu) yg tak dapat didengar jelas oleh iqbaal.

"apa? kamu bilang apa?"

"aku mau ke kamar mandi!" (namakamu) melanjutkan langkahnya menuju kamar mandi. menutup pintu cukup keras, tanpa dia sengaja.

"(namakamu) kenapa sih?" ucap iqbaal bingung. "dia kemaren pergi sama rafka, masa iyaa aku minta rafka cerita ke aku apa yg buat mamanya kayak gini?"

ketika iqbaal tengah sibuk dengan pikirannya, terdengar suara teriakan tertahan dari dalam kamar mandi.

reflek iqbaal berlari kearah kamar mandi dan mengetuk pintu. memanggil-manggil (namakamu) yg ada didalam. "sayang, sayang, kamu kenapa? kamu gapapa kan? aku masuk ya??" ucap iqbaal panik.

Pernikahan (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang