8

9.2K 673 33
                                    

"sayang," ucap iqbaal lembut sembari mengusap pipi kanan (namakamu).

(namakamu) yg merasa pipinya disentuh dan mendengar namanya dipanggil perlahan membuka kedua matanya dan mendapati iqbaal duduk disampingnya berpenampilan rapi menggunakan baju kantor. (namakamu) mengerjapakan matanya beberapa kali hingga kedua matanya fokus menatap sang suami.

"baay ini jam berapa? kok kamu udah siap?" tanya (namakamu) sembari menarik selimut untuk menutupi badannya dan melihat jam dinding yg ada diatas meja tv didepannya. "kenapa kamu ga bangunin aku? aku kan belum siapin kebutuhan yg harus kamu bawa,"

iqbaal tersenyum kemudian menatap (namakamu) lekat. "ini masih jam 4 sayang, ingetkan aku ambil penerbangan paling pagi? dan penerbangan aku jam 7," iqbaal mengusap rambut (namakamu). "dan untuk barang-barang kamu ga perlu khawatir, tadi aku udah siapin sendiri kok. lagian pas aku buka koper ada beberapa baju yg masih disana belum kamu keluarin semenjak perjalanan bisnis aku,"

"iyaa aku kemaren belum sempet beresin koper kamu yg itu. tapi baju disana bersih semua kok baay, jadi kamu ga perlu khawatir," ucap (namakamu) merubah posisinya menjadi duduk dengan selimut yg menutupi badan polosnya. "aku anterin kamu ke bandara ya?"

"arkha gimana?"

"langsung angkat aja gapapa,"

"nanti dia rewel?"

"lebih rewelan lagi kalo dia bangun dan tau papanya udah pergi ke luar negeri tanpa pamit," ucap (namakamu) menahan air matanya.

"sayang," ucap iqbaal lemah.

(namakamu) langsung memeluk tubuh sang suami dan menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher jqbaal. "aku bakalan kangen banget sama kamu," ucap (namakamu) tertahan.

"aku juga. aku juga pasti bakalan kangen sama arkha," iqbaal mengecup pucuk kepala (namakamu).

"kamu baik-baik yaa disana. jangan sampe lupa makan. jaga kesehatan. kalo kamu sakit gaada yg urusin kamu disana. jangan lupa selalu kabarin aku, kamu tau kan aku selalu cemasin kamu setiap saat,"

iqbaal mengangguk.

"meskipun cuma chat dan itu jarang tapi itu udah berarti buat aku sama arkha." lanjut (namakamu).

"iyaa sayang, secepatnya aku selesaikan masalah ini dan secepatnya kita bisa sama-sama lagi dan ga perlu LDR,"

(namakmau) melepaskan pelukannya kemudian beranjak ke kamar mandi. "sebentar, aku mau mandi terus kita berangkat. kamu mau dibuatin sarapan buat dijalan?" tanya (namakamu).

"kamu, aku cukup sarapan pake kamu," ucap iqbaal menggoda tersenyum

meskipun iqbaal menunjukkan sifat menggoda dan tersenyum, tetapi senyumnya tidak sampai ke matanya. dibalik bola mata indahnya tersirat kesedihan dan beban yg kini tengah dirasakannya.

setelah kurang lebih 10 menit (namakamu) bersiap, kini (namakamu) tengah disibukkan didapur untuk menyiapkan kopi dan sandwich untuk sarapan iqbaal.

"sayang, aku gendong arkha ya?" ucap iqbaal memasuki dapur bersamaan dengan (namakamu) memasukkan bekal kedalam kotak makan.

"iyaa bay,"

iqbaal berjalan ke arah kamar arkha yg terletak dilantai dua dan dengan perlahan membuka pintu kamarnya. didalam kamar arkha hanya bersinarkan lampu tidur berbentuk bulan sabit yg selalu digunakan untuk menerangi arkha ketika tidur.

iqbaal berjalan ke arah tempat tidur yg ada disebelah jendela bertirai karakter pesawat yg masih tertutup. 

diatas tempat tidur, arkha masih terlihat tertidur pulas dengan selimut yg hanya sebagian menutupi tubuh munggilnya. baju tidur bergambarkan bus ceria berwarna biru melekat pas membalut tubuh arkha. perlahan iqbaal duduk disamping tempat tidur arkha kemudian mencium pipi gembul sang anak.

Pernikahan (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang