"iqbaal," ucap seorang peremuan dari belakang mereka.
iqbaal, (namakamu), arkha, rafka dan meera membalikkan badan kearah sumber suara.
terlihat dari kejauhan wajah seseorang yg sangat iqbaal dan (namakamu) kenal berjalan mendekat. dengan penampilan yg bisa dikatakan cukup terbuka untuk usianya, rani melepas kaca mata hitamnya yg sebelumnya bertengger dihidungnya.
"hallo iqbaal, apa kabar kamu?" tanya rani berdiri terlalu dekat didepan iqbaal. ketika hendak mendekat dan mencium pipi kanan dan kiri, iqbaal reflek mundur satu langkah.
untung, iqbaal yg menyadari apa yg akan rani lakukan langsung menarik diri.
"rani?" panggil (namakamu).
"oh hai, lo masih jadi istrinya iqbaal? gw kira udah cerai," ucap rani santai.
arkha, rafka dan meera yg mendengar ucapan perempuan seusia kedua orang tuanya terkejut. tak menyangka perkataan itu yg keluar dari mulut tante-tante tak sadar usia itu.
"lo mau sampe kapan ungkit masalah itu terus?" tanya iqbaal sebal.
"sampe lo berdua pisah dan gw jadi istri lo," ucap rani percaya diri.
iqbaal menarik tangan (namakamu) menjauh dari rani, meninggalkan perempuan pendendam yg sampai saat ini masih dia tak suka.
baik iqbaal maupun (namakamu) heran, masalah ketika mereka masih SMA kenapa masih saja diungkitnya sampai detik ini.
"itu siapa ma?" tanya meera ketika mereka berhenti didekat stand makanan.
"temen mama dulu. tapi berubah jadi gitu semenjak tau mama istri papa," jawab iqbaal menjawab pertanyaan meera.
"serem," ucap arkha dan rafka bersamaan.
"udah lupain aja. kita nikmatin acara ini," usul iqbaal dan disetujui oleh mereka semua.
~?~
ziko : meer
meera yg tengah duduk di balkon kamarnya dengan laptop diatas meja, melirik ponsel yg berada disebelahnya.
pesan ziko tertera pada layar.
meera membuka pesan tersebut, kemudian menggetikkan jawabannya.
mee : kenapa?
ziko : sibuk?
mee : engga
ziko : besok ada acara ga?
mee : besok hari apa?
ziko : besok itu. sabtumeera menatap pojok layar pada laptopnya, dimana tanggal, hari dan jam tertera. tertulis hari jumat untuk hari ini.
mee : kenapa?
ziko : ada acara?
mee : biasanya papa mama ngajak pergi sih. gatau besok mau pergi atau ga
ziko : kira-kira pergi ga?
mee : gatau, belum tanya
ziko : ohh. kalo ga gw mau ngajak lo jalan
mee : kemana?
ziko : lo baru pengen kemana gitu ga? makan atau apa gitu?
mee : engga sih. ngikut aja
ziko : okee, besok gw jemput ya
mee : besok gw kabari lagi deh. buat pastinya
ziko : okee, gw tunggu.meera meletakkan ponselnya. karena menurutnya pesan ziko tak harus dia balas lagi.
hubungannya dengan ziko sebenarnya sudah lumayan dekat. bukan karena kedua kakaknya yg terus menerus mencombangkan mereka, tapi ziko berusaha sendiri untuk mendekatinya.
meera sendiri bukanlah orang yg ingin mengumbar hubungannya dengan lelaki kepada siapapun. termasuk kepada arkha dan rafka yg notabennya adalah kedua kakak kandungnya.
kedekatan mereka bertiga memang tak udah diragukan lagi. sebagai anak terakhir, anak paling kecil dan anak perempuan sendiri, kedua kakaknya akan sangat protektif dengan semua orang yg dekat dengannya. terlebih lagi lelaki. dan salah satu alasan kenapa meera terkesan menyembunyikan kedekatannya dengan ziko karena tak ingin kedua kakaknya meledek dan menggodanya. secara ziko adalah teman dekat rafka semenjak SMP.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan (completed)
Fiksi Penggemarcerita setelah 1 : they dont know 2 : college perjalanan kehiduapan setelah menikah dan memiliki anak.