65

6.5K 716 46
                                    

"aku mau es teh baal," ucap (namakamu) ketika iqbaal memindahkan dirinya dari tempat tidur ke kursi roda.

"kamu itu yaa, baru aja sakit masih aja minta es teh," ucap iqbaal.

(namakamu) mengerucutkan bibirnya. "aku bisa turun sendiri kali, ga perlu digendong gitu juga," ucap (namakamu) yg kini telah duduk nyaman dikursi roda. "lagian kan aku itu cuma kecapekan, bukan demam atau apa,"

"yaa justru itu, kamu tuh ga boleh kecapekan. makanya aku ga bolehin kamu buat banyak gerak,"

(namakamu) memutar kedua matanya. dia merasa iqbaal terlalu berlebihan memperlakukannya. "administrasi udah selesai?"

iqbaal mengangguk. "udah. tinggal nunggu perawat aja buat anterin ke bawah,"

(namakamu) mengangguk. mengambil tas kecil miliknya, memindahkan ke pangkuannya. sedangkan untuk tas berisikan baju iqbaal yg bawa.

"sudah selesai pak?" tanya perawat muncul dari pintu.

"udah,"

dengan sigap perawat tersebut mendorong kursi yg diduduki oleh (namakamu) meninggalkan kamar rawat yg selama dua hari satu malam menjadi tempat istirahatnya. "untuk sementara waktu, ibu (namakamu) jangan terlalu lelah ya. dikhawatirkan kondisinya akan drop lagi seperti kemarin," pesan perawat tersebut sembari berjalan.

"iyaa mbak," ucap (namakamu).

iqbaal yg berjalan disebelahnya dengan membawa beberapa kertas administrasi yg baru saja diselesaikannya.

"mobilnya udah siap? apa kamu dianter mang jajang?" tanya (namakamu) ketika mereka tengah didalam lift.

"aku nyetir sendiri. tadi mang jajang baru jemput mama," jelas iqbaal.

lift yg membawa iqbaal, (namakamu) dan perawat telah sampai di lobby. segera mereka bertiga keluar dari dalam lift begitu pintu lift terbuka.

"bentar yaa," ucap iqbaal kepada (namakamu) untuk menunggu dilobby rumah sakit.

iqbaal dengan sedikit berlari kearah parkiran dimana mobil miliknya terparkir. tak kurang dari 10 menit, terlihat mobil yg sangat familiar berjalan menuju lobby didepan (namakamu). iqbaal turun dari kursi pengemudi dan berjalan mengitari, menghampiri (namakamu), membantu sang istri masuk ke dalam mobil.

"makasih," ucap iqbaal mengambil tas yg dipegang oleh perawat tersebut.

"baal," panggil (namakamu) ketika iqbaal duduk dikursi pengemudi.

"kenapa sayang? mau makan apa?" tanya iqbaal menggunakan sabuk pengamannya.

"aku boleh minta sesuatu ga?"

"mau minta apa? ini sekalian kita jalan pulang,"

"mampir ke minimarket bentar yaa,"

"mau beli apa kamu?"

"bentar aja yaa. nanti kamu juga tau aku mau beli apa,"

iqbaal mengangguk. menuruti keinginan istrinya saat ini adalah tujuan utamanya.

setelah berkendara kurang lebih 30 menit, kini mobil yg dikendarai iqbaal berhenti disalah satu minimarket yg buka dua puluh empat jam selama tujuh hari.

"kamu mau kemana?" iqbaal mencekal pergelangan tangan (namakamu) ketika sang istri akan membuka pintu.

"turun,"

"engga, kamu tunggu sini aja. aku yg beliin. kamu mau beli apa bilang," ucap iqbaal dengan nada memerintah.

(namakamu) mengerucutkan bibirnya. "mau turun,"

Pernikahan (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang