68

6.7K 726 88
                                    

tak terasa usia kandungan (namakamu) kini telah memasuki bulan ke-8. satu bulan lagi menjelang kelahiran sang anak ketiga yg sampai sekarang belum diketahui jenis kelaminnya. baik iqbaal maupun (namakamu) memang sengaja untuk tidak ingin mengetahui ataupun menayakan kepada dokter kandungan (namakamu). terlebih lagi iqbaal. katanya dia ingin anak ketiganya ini menjadi surprise.

tapi dalam lubuk hari paling dalam, iqbaal mengingatkan anak perempuan. karena dirinya ingin memiliki anak yg bisa menjadi daddy little girls.

berbicara mengenai kehamilan (namakamu) yg ketiga ini, terlebih lagi dua bulan belakangan, (namakamu) menjadi orang yg sering sekali tidur. hampir disetiap waktu dia pasti tertidur. ntah di ruang keluarga, kamar rafka ataupun dikamar sendiri dengan rafka yg bermain disebelahnya.

"sayang, bangun yuk," ucap iqbaal berusaha membangunkan sang istri yg kini tertidur disofa depan televisi.

"hmmmm," racu (namakamu) tanpa membuka mata.

"bangun dulu yuk. mandi terus makan malem,"

"ini jam berapa?"

iqbaal menatap jam yg ada diatas televisi menunjukkan pukul 18.23.

"udah jam 6 lewat,"

(namakamu) menatap iqbaal yg kini masih menggunakan kemeja dan jas yg sama dengan yg digunakan tadi pagi. "kamu baru pulang?"

"iyaa, tadi ada kerjaan yg mengharuskan aku buat selesaiin hari ini juga,"

(namakamu) mengangguk kemudian mengubah posisinya menjadi terduduk. tapi mengubah posisi dari berbaring ke duduk dengan perut yg tidak bisa dikatakan kecil bukan hal yg mudah.

iqbaal mengerti sang istri yg kesulitan, segera membantu dengan menegakkan perlahan dan duduk disebelahnya. mengusap pundak (namakamu) seolah memijat tapi tidak ada tenaganya.

"maaf yaa aku ga masak hari ini?" ucap (namakamu) menatap jam yg kini sudah terlambat untuk memasak makan malam.

"gapapa sayang. lagian kamu pasti capek kan seharian,"

"capek apaan? orang aku hampir seharian ini tidur terus,"

iqbaal tersenyum.

"kok senyum sih?"

"kamu lucu," iqbaal mencubit pipi chubby istrinya tersebut. "aku suka saat kamu hamil gini. cantik,"

"gombal,"

"beneran,"

"mana ada baal cewe baru gendut kayak aku sekarang tuh cantik? kalo boong jangan keliatan dong,"

iqbaal tertawa. memang susah memuji ibu hamil. "ma, aku mau indomie nyemek boleha ga?"

"mau makan malem pake itu?" tanya (namakamu) mengusap tangan iqbaal yg ada dipundaknya.

"iyaa, dikasih potongan cabe rawit juga,"

"boleh," (namakamu) mengangguk. "yaudah kamu mandi dulu sana, selesai mandi aku anter ke kamar,"

"kenapa ga dibawah aja?"

"jangan!! nanti arkha liat terus dia pengen kan susah. kamu ga inget minggu kemaren dia ngambek gamau makan kalo bukan indomie? jatah dia tuh sebulan cuma satu bungkus,"

"oh iyaa, yaudah nanti dulu aja yg buat. aku mau main dulu sama anak-anak," ucap iqbaal beranjak dari posisinya.

tapi gerakan iqbaal terhenti karena tangan kanannya ditarik oleh (namakamu). "kenapa sayang?" tanya iqbaal menatap istrinya yg kini masih diposisi semula.

"ikut,"

"aku mau mandi," ucap iqbaal memastikan.

"ikut,"

Pernikahan (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang