hari senin. hari paling sibuk dintara hari-hari lainnya. dan dihari senin jam 6 pagi ini, (namakamu) masih berusaha keras untuk membangunkan arkha yg masih bersembunyi dibalik selimut. memang arkha mewarisi susah dibangunkan dari iqbaal, tapi tidak biasanya arkha sesusah ini untuk dibangunkan.
"kak, ayoo bangun. udah jam berapa ini," ucap (namakamu) mengusap punggung arkha dibalik selimut bergambar salah satu tokoh kartun kesukaan anak sulungnya ini.
"kak, kamu nanti bisa telat kalo jam segini belum bangun," (namakamu) menyibakkan selimut kemudian menyeka kening. memeriksa apakah arkha tak enak badan. tapi tidak, suhu tubuh arkha masih normal.
"ayo dong kak, bangun,"
arkha membuka kedua matanya kemudian menatap (namakamu) cemberut.
"kamu kenapa? kakak mimpi buruk?"
arkha menggeleng.
"terus kenapa? bangun yuk, udah siang,"
arkha masih terdiam.
"kakak gamau sarapan sama papa? sama dek rafka juga?"
"papa udah makan?" tanya arkha akhirnya.
"hampir. kan udah jamnya kakak, rafka sama papa buat sarapan,"
"arkha gamau sekolah," ucap arkha setelah beberapa saat.
"loh kenapa?"
"arkha gamau berangkat,"
"iyaa arkha ga mau berangkat sekolah karena apa?"
"arkha mau di rumah aja sama mama sama adek,"
(namakamu) bingung. kenapa arkha tiba-tiba menolak berangkat sekolah. apa di sekolah dia ada masalah.
"kak?" panggil iqbaal memasuki kamar arkha. "loh kakak kok belum siap? udah jam berapa ini?" iqbaal menatap jam pada pergelangan tangannya.
iqbaal kini telah berpenampilan rapi dengan pakaian kantor, minus jas hitamnya.
"kakak gamau sekolah," ucap arkha duduk kemudian merentangkan tangannya. meminta gendong oleh iqbaal.
iqbaal dengan sigap menggendong arkha kemudian menggusap punggungnya. "kenapa kak kok gamau sekolah? kakak sakit?"
arkha menggeleng.
"arkha dimarahin guru?"
arkha kembali menggeleng.
"terus kenapa kakak gamau sekolah?"
"arkha mau sama papa,"
"papa kan harus kerja kak," ucap (namakamu) yg kini telah berdiri.
"arkha mau sama papa. papa sekarang kerja terus. ga pernah main sama kakak," ucap arkha dengan nada bergetar.
"kan kemaren kita habis main kak," ucap iqbaal mengingatkan arkha.
hari sabtu dan minggu kemarin, arkha dan iqbaal memang banyak melakukan kegiatan bersama. mulai dari bersepeda keliling komplek, berenang sampai membangun kota dari mainan lego yg mereka beli di mall sebelumnya.
"gamau sekolah!" renggek arkha.
"stttt cup cup cup," ucap iqbaal menggusap punggung arkha. "iyaa iyaa kakak ga sekolah hari ini. tapi bilang dulu kakak kenapa? kakak sakit atau kenapa?"
"kakak gamau sekolah!!" ucap arkha mengeratkan pelukannya pada leher iqbaal.
"kakak milih papa marah apa kasih tau papa?" ucap iqbaal dengan nada tegasnya.
"paa," ucap (namakamu) memegang lengan iqbaal. berharap dapat menenangkan iqbaal meskipun sedikit.
"arkha cuma mau main sama papa," ucap arkha yg kini telah menangis.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan (completed)
Fanfictioncerita setelah 1 : they dont know 2 : college perjalanan kehiduapan setelah menikah dan memiliki anak.