74

6.6K 720 68
                                    

memasuki bulan ke-9 kehamilan, (namakamu) kini menjadi seseorang yg susah sekali untuk mendapatkan tidur nyenyak pada malam hari. saat  malam, dia lebih sering terbangun karena tidak mendapatkan posisi nyamannya untuk tertidur. iqbaal sempat beberapa kali memergoki sang istri yg hanya berbaring dengan memainkan ponselnya pada dini hari. seperti malam ini, iqbaal merasakan sang istri yg tak beristirahat disebelahnya seperti sebelumnya.

"sayang, kamu kenapa sih ga tidur?" tanya iqbaal setengah sadar.

"ga bisa tidur baal, punggung aku sakit," keluh (namakamu) dengan menggerakkan badannya.

"mau aku pijit?"

(namakamu) menggeleng. "kamu tidur aja. besok kamu kerja kan?"

iqbaal mengangguk kemudian mengubah posisinya menjadi terduduk. selimut yg awalnya sebatas dada dikini melorot hingga menampilkan dada bidang dan perut roti sobeknya.

iqbaal memang semenjak kehamilan (namakamu) memasuki bulan ke-8, dirinya merasa selalu gerah dan harus melepas pakaiannya ketika tidur. sehingga hanya menyisakan boxer celana yg iqbaal gunakan.

(namakamu) menatap iqbaal yg kini terduduk disebelahnya, bersandar pada kepala ranjang. kedua mata iqbaal masih terpejam karena kantuk yg tak dapat dia tahan.

"baal," ucap (namakamu) mengusap paha iqbaal. "kamu tidur lagi aja. aku bentar lagi juga tidur ini. udah mulai ngantuk," (namakamu) melirik jam dinakas meja menunjukkan pukul 2 dini hari.

"baal,"

iqbaal yg sepertinya tertidur dengan posisi terduduk tak terusik dengan ucapan (namakamu). sang istri kini perlahan merubah posisinya dengan sedikit terduduk dan menggusap dada iqbaal. menepuknya pelan kemudian mengusap pipi sang suami. berusaha membangunkan iqbaal yg kalian tau sendiri susahnya minta ampun.

"baal, ayo rebahan. badan kamu nanti sakit kalo tidur duduk gini," ucap (namakamu) lagi.

iqbaal sedikit terbangun kemudian merubah posisi tidurnya. menepuk dada sebelah kiri, seolah mengistirahatkan (namakamu) untuk masuk kedalam pelukannya.

kondisi perut (namakamu) yg sekarang sudah besar cukup menyulitkan (namakamu) untuk tidur dipelukan iqbaal. belakangan lebih sering iqbaal yg harus memiringkan badannya untuk berpelukan selama tidur.

(namakamu) akhirnya tidur disebelah iqbaal setelah menurunkan lengan kiri, menyembunyikan wajahnya pada lengan kekar iqbaal.

tak butuh waktu lama, keduanya kini telah memasuki alam mimpi dengan (namakamu) yg mendapatkan posisi tidur yg nyaman. akhirnya, setelah semalaman berjuang untuk mendapatkan posisi nyaman.

jam 5, alarm yg sengaja (namakamu) atur berbunyi membangunkan iqbaal. (namakamu) sendiri telah bangun terlebih dahulu dibandingkan alarm. dan kini (namakamu) tengah menyiapkan pakaian yg akan iqbaal gunakan seperti hari-hari sebelumnya.

"semoga hari ini arkha ga drama lagi," gerutu (namakamu) ketika mengeluarkan pakaian iqbaal dari lemari.

"ma," panggil iqbaal memasuki walk in closet.

"kenapa pa?" tanya (namakamu) mengalihkan perhatiannya.

"aku boleh ga pagi ini sarapan pake masakanmu?" ucap iqbaal manja.

"iyaa, kamu kangen yaa sama masakan aku?" memang, selama beberapa minggu ini (namakamu) libur untuk memasak karena kondisinya yg tidak terlalu kuat mencium bumbu dapur.

"tapi kamu gimana?" tanya iqbaal khawatir.

"gapapa pa. kemaren siang aku juga udah masakin afka,"

iqbaal mengangguk. "assalamualaikum anak papa. gimana sayang kamu didalem? udah mulai sempit ya? pengen keburu keluar ketemu sama papa, kak arkha sama kak rafka ya?" ucap iqbaal berlutut dihadapan (namakamu) dan mulai berbicara dengan perut (namakamu).

Pernikahan (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang