45

7.6K 684 67
                                    

seperti janji iqbaal dihari sebelumnya, kini iqbaal, arkha dan rafka ditemani ayah pergi ke salah satu pasar hewan yg tak jauh dari rumah mereka untuk membelikan ayam seperti yg iqbaal janjikan.

"paa paaapaaaa, arkha jadikan beli ayamnya?" tanya arkha yg berjalan digandeng ayah.

"jadi kak, ini kita mau cari penjual ayamnya," jawab iqbaal sembari menggendong rafka.

"pa pa pa, itu hewan apa kok ayamnya ada warna merah, kuning, hijau?" tanya arkha menunjuk penjual ayam yg ada beberapa meter didepan mereka.

"itu ayam kak,"

"beli yg itu aja boleh?" tanya arkha menunjuk penjual yam warna warni tersebut.

"kakak mau?"

arkha mengangguk mantap.

"yaudah yuk kita kesana," ajak iqbaal yg langsung diikuti arkha disebelahnya.

"tungguin akung," ucap ayah berjalan dibelakang arkha dan iqbaal yg kini bergandengan tangan.

"pa pa pa pa, arkha mau yg warna merah, kuning, hijau, sama biru," ucap arkha menunjuk ayam yg di display dengan menggunakan kotak yg tidak ada tutupnya.

"kuning iya?" tanya iqbaal.

"kuning iya,"

"biru iya?"

"biru iya,"

"ungu engga?"

"ungu iya,"

"le, itu kenapa banyak banget yg diminta arkha?" tanya ayah menghentikan pertanyaan iqbaal ke arkha.

"gapapa yah, biar lebih kerasa buat jaganya," timpal iqbaal.

"yaa tapi kan arkha belum tau,"

"arkha mau 5 pa," arkha mengangkat telapak tangannya menunjukkan jarinya.

"anak papa udah pinter yaa sekarang," puji iqbaal.

"haaaaaaaa brrrrree," oceh rafka yg sedaritadi terdiam memperhatikan ayam yg ada didepannya.

"adek mau ayam juga?" tanya iqbaal mengalihkan perhatiannya kepada rafka.

"adekkan masih kecil pa, mana bisa jaga ayam kayak kakak," ucap arkha.

"tapi kalo nanti adek pengen gimana?" tanya iqbaal.

"yaa kan ada punya kakak. ntar bisa main sama ayamnya kakak,"

iqbaal tersenyum mendengar jawaban arkha. sungguh tak disangka arkha sudah bisa berbagi dengan sang adeknya.

dan setelah mendapatkan ayamnya yg kini berada dikandang yg dibawa arkha, keempatnya kini berjalan ke salah satu toko penjual pakan ayam.

"kakak keberatan ga?" tanya ayah yg melihat arkha membawa kandang ayam dari strimin kawat berukuran 25×25×30cm.

"engga atung," ucap arkha melihat ayah herry.

"yuk pulang. udah dapet semua kan?" tanya iqbaal setelah membayar pakan yg baru saja dibelinya.

arkha mengangguk dengan senyum manis yg selalu dia tunjukkan.

~?~

"a' iqbaal," panggil seseorang ketika iqbaal hendak membuka pintu pagar rumah mereka dari luar. ya, iqbaal, arkha, rakfa dan ayah sengaja jalan kaki ke pasar karena jaraknya dekat sekaligus untuk olahraga pagi.

"eh iya," iqbaal mengalihkan pandangannya ke sumber suara dibelakangnya.

"a' iqbaal kapan sampe sini? a' iqbaal balik lagi ke bandung?" tanya perempuan tersebut. "om," sapa perempuan tersebut setelah menyadari disebelah iqbaal berdiri om herry yg tengah mengandeng seorang anak kecil berusia 5 tahun.

Pernikahan (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang