33

7.6K 664 39
                                    

selamat membaca~

iqbaal menghela nafas panjang setelah mematikan mesin dan memarkirkan motor yg dia kendarai di halaman rumahnya. tepat dibelakang mobil milik (namakamu).

"wiiiiih ganteng banget ternyata motor gw," ucap iqbaal ketika melihat motor pada paddocknya bermerk Kawasaki Ninja H2 Carbon. "ga nyesel gw nunggu sekian lama motor ini," iqbaal mengusap-usap body motor. seolah berharap ada jin yg keluar dari dalam sana.

"bener kata aldy, ini beneran dah belum banyak yg jual. mana gw yakin pasti tenaganya hmmmm,"

"mamaaaa,"

iqbaal yg baru mengagumi motor miliknya yg baru saja datang tersadar setelah mendengar teriakan arkha dari dalam rumah. dan bersamaan dengan itu, iqbaal langsung kembali teringat tujuan utamanya pulang adalah untuk membujuk bumil kesayangannya agar tidak marah lagi dengannya.

segera iqbaal melepas helm yg masih dipakainya kemudian berlari kedalam rumah.

"papaa," teriak arkha ketika melihat iqbaal masuk melalui pintu dapur yg menghubungkan dengan garasi.

"hallo kak," ucap iqbaal menghampiri arkha yg masih duduk mainan dilantai depan televisi. "kamu baru bangun tidur ya?"

arkha mengangguk.

"mama mana?"

arkha menggeleng.

arkha jika bangun tidur seperti ini dia akan sedikit sekali bicara.

"tadi aka bangun sama mama. terus mama ambilin aka maem," ucap arkha.

iqbaal mengingat kembali apakah dirinya melihat (namakamu) berada di dapur, tetapi seingat dia, dirinya tidak melihat siapa-siapa di dapur.

ruang makan.

iqbaal segera mengalihkan pandangan ke ruang makan yg ada disebelah ruang televisi tersebut, dan benar. (namakamu) tengah mengambilkan makanan kedalam piring sedang untuk arkha.

"bentar kak," ucap iqbaal yg hanya diangguki oleh arkha.

arkha terlalu sibuk mewarnai gambar yg ada didepannya.

"sayang," ucap iqbaal memeluk tubuh sang istri.

(namakamu) yg sedaritadi melamun sedikit terlonjak karena pelukan iqbaal yg tiba-tiba dari belakang.

"aku kangen sama kamu," ucap iqbaal manja.

(namakamu) yg memang sudah malas mendengar rayuan iqbaal hanya diam. dia tau, iqbaal melakukan ini semua hanya untuk menjaga agar dirinya tidak marah dan menjual motor koleksinya.

"sayang, suami pulang kok kamu diem aja? gamau nyambut gitu pake pelukan manja atau kecupan basah?"

"baal ada arkha," ucap (namakamu) tegas.

iqbaal tidak menyerah. "yaudah kalo gitu peluk manja gitu? tadi katanya kamu pengen peluk aku? ini aku udah pulang, gamau dipeluk gitu?"

(namakamu) hanya menatap iqbaal diam. sungguh dirinya sekarang tengah tidak mood dengan iqbaal yg menggombal ataupun manja.

"sayang aku laper," ucap iqbaal duduk disebelah (namakamu) berdiri.

"itu udah aku siapin, tinggal ambil sendiri. aku mau nyuapin arkha," ucap (namakamu) datar.

iqbaal menghela nafas ketika sang istri tengah ngambek seperti ini. mood yg jelek ditambah hormon kehamilan sungguh kombinasi yg pas.

iqbaal segera mengambil nasi beserta lauk pauk ke dalam piring yg ada didepannya dan mulai makan. sebenernya dia ingin makan dengan ditemani (namakamu) tetapi keinginan itu harus dia urungkan. dia tidak ingin memperburuk mood istrinya.

Pernikahan (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang