13

9.3K 705 69
                                    

maaf semalem mau up part ini tapi udah ketiduran, dan baru sempet up sekarang, jadi maafkan 😅

tak terasa iqbaal kini telah tertidur dengan posisi tangan masih menggenggam tangan (namakamu). tangan kanannya dia gunakan untuk bantal sembari mendekap tangan (namakamu).

"le bangun dulu yuk," ucap bunda pelan membangunkan sang anak. "sholat dulu, udah masuk sholat subuh ini,"

ale yg merasa dirinya terusik segera membuka kedua matanya dan menatap sekeliling. dia melihat bunda yg masih menggunakan mukena putih miliknya. terlihat sajadah yg masih terhampar dilantai tak jauh dari posisinya.

sesaat iqbaal berharap jika dirinya kini bangun di tempat tidur di rumahnya dengan (namakamu) didalam dekapannya. tetapi harapanannya pupus ketika melihat istri didepannya terbaring lemah tak sadarkan diri. harapannya apa yg dilaluinya semalam adalah mimpi buruk, tetapi nyatanya tidak.

"yuk bangun sayang,"

"mama mana bun?"

"mama pulang. mau urusin papa sama arkha dirumah. katanya semalaman arkha rewel minta ketemu sama kamu. tapi mama sama papa ga kasih tau kalo kamu udah pulang,"

"arkha," ucap iqbaal lemah.

"kamu mending sekarang buruan sholat subuh terus pulang kerumah. temuin arkha. kasihan dia bener-bener terpukul dengan keadaan sekarang."

"tapi (namakamu) gimana bun?"

"ada bunda. bunda janji bakalan jagain (namakamu). kamu tadi malem makan ga?" tanya bunda sembari mengusap rambut iqbaal yg kini telah panjang.

iqbaal menggeleng. "ale lupa bun. yg ale pikirin cuma buat sampe sini secepatnya,"

"kamu harus makan sayang. kamu ga boleh sakit. kalo sampe kamu sakit terus yg jagain (namakamu) siapa?"

iqbaal menghela nafas. benar juga apa yg dikatakan bunda. dirinya tak boleh sakit. setelah sholat subuh dirinya bertekat segera mencari sarapan untuk mengganjal.

~?~

setelah iqbaal menyelesaikan sholat dan berdoa kepada Allah SWT, kini iqbaal tengah berdiri dengan menggunakan kemeja yg baru saja dia ganti sembari melipat sajadah yg baru saja digunakan.

"bun, bunda mau sarapan apa?" tanya iqbaal meletakkan sajadah di sandaran kursi.

"udah biar bunda aja le yg beliin. kamu disini aja nunggu (namakamu),"

iqbaal mengangguk patuh. dan selang beberapa saat bunda meninggalkan kamar tersebut.

iqbaal kembali duduk disebelah tempat tidur (namakamu) dan kembali menggenggam tangan sang istri.

"assalamualaikum sayang, selamat pagi. aku kangen kamu ucapin itu setiap kamu bangunin aku. tau ga? aku mau cerita sesuatu ke kamu, sebenernya aku kadang udah bangun sebelum kamu bangunin. tapi aku sengaja pura-pura tidur biar kamu bangunin dengan sapaan manis kamu. dan yg paling penting biar kamu kasih aku morning kiss yg udah jadi candu buat aku," cerita iqbaal dengan sungguh-sungguh menahan air matanya.

"aku kangen kamu (nam), aku pengen dapet pelukan dari kamu sayang," ucap iqbaal menunduk.

"waalaikumsalam," ucap suara perempuan dengan nada serak dan sedikit terbata.

iqbaal segera mengangkat kepalanya dan mendapati mata indah yg sangat dia rindukan menatap tepat di manik matanya.

"sayang, kamu udah sadar?" tanya iqbaal dengan sedikit tidak percaya.

segera iqbaal meraih tombol merah yg ada disebelah tempat tidur.

"baay, kamu pulang?" tanya (namakamu) lemah.

Pernikahan (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang