selamat malam minggu ~
"sayang," panggil iqbaal.
"ya?"
"kalo semisal arkha nginep ditempat bunda dulu boleh?" tanya iqbaal ketika mobil kembali melaju membelah kemacetan ibu kota.
"kenapa?"
"kemaren bunda bilang ke aku kalo besok pengen bawa arkha ke arisan. nah karena kebetulan besok arisannya sekalian rekreasi jadinya bunda pengen ngajak arkha,"
(namakamu) menatap iqbaal curiga.
"beneran sayang, aku ga boong. kalo ga percaya kamu tanya deh sama bunda," ucap iqbaal seperti tersangka yg baru dituduh melakukan sesuatu.
"bukan kamu yg minta ke bunda kan?"
"engga sayang. bunda baru bilang kemaren pas telpon aku,"
(namakamu) berpikir sejenak. karena dari arkha lahir hingga sekarang, (namakamu) belum pernah melepas arkha menginap sendiri atau pergi tanpa dirinya. pasti selalu dengan dirinya.
lamunan (namakamu) buyar ketika ponsel milik iqbaal berbunyi.
segera iqbaal mengeluarkan ponsel tersebut kemudian menerima panggilan dari bunda. tak lupa merubah mode load speaker agar iqbaal tetap fokus menyetir.
"hallo assalamualaikum bun,"
"waalaikumsalam le, gimana udah mulai buat adeknya arkha?"
(namakamu) yg mendengar ucapan sang mertua hanya dapat menunduk malu.
"bunda, ale sama (namakamu) masih dijalan. jalanan macet banget ini," keluh iqbaal.
"oh, kirain,"
"gimana bunda?"
"jadi gini, kamu inget kan kemaren bunda bilang apa ke kamu?"
ale mengangguk. "iyaa bun,"
"naah rencana bunda mau minta izin ke (namakamu). boleh engga kalo arkha sama bunda dulu,"
"boleh bunda," ucap (namakamu) menjawab pertanyaan bunda.
"eh, ini kamu load speaker yaa le?" tanya bunda kaget.
"iyaa bun," kekeh iqbaal.
"beneran (nam) boleh?" tanya bunda memastikan.
"iyaa boleh bunda,"
"makasih yaa (nam), yaudah kalo gitu kalian lanjut yaa yg bikin adek,"
"kita belum sampe rumah bunda," ucap iqbaal.
"oh iyaa lupa," kekeh bunda.
~?~
setelah sampai rumah, iqbaal dan (namakamu) dibantu oleh mbak tari yg dengan sigap membawa belanjaan ke dapur.
iqbaal dengan tidak sabarnya menarik tangan (namakamu) kemudian membawanya ke kamar.
dan sesuai dengan janjinya, iqbaal segera memberikan kenikmatan dunia bagi seorang (namakamu).
"sayang," ucap iqbaal yg kini duduk bersandar pada kepala ranjang.
(namakamu) menangkat wajahnya kemudian menatap iqbaal.
"sekretaris aku resign,"
"kenapa? dia udah ga betah kerja sama kamu?" tanya (namakamu).
"dia baru hamil, dan katanya ga boleh kecapekan sama dokter,"
"terus kamu harus cari sekretaris baru?"
iqbaal mengangguk lemah. "secepatnya kalo bisa. karenakan kamu tau sendiri kalo kerjaan aku belakangan juga baru banyak,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan (completed)
Fanfictioncerita setelah 1 : they dont know 2 : college perjalanan kehiduapan setelah menikah dan memiliki anak.