pagi harinya, setelah menyelesaikan semua persiapan iqbaal dan arkha untuk berangkat kerja dan sekolah, kini (namakamu) merebahkan badannya disofa di ruang keluarga. sesaat dirinya memejamkan mata karena badan ntah kenapa tak seperti biasanya. seluruh badan terasa sangat lelah meskipun baru pagi hari melakukan pekerjaan rumah.
"kenapa capek banget yaaa," keluh (namakamu) masih dengan mata tertutup.
sesaat ketika (namakamu) akan masuk ke alam mimpi, dirinya teringat sesuatu yg sempat dia lakukan tadi pagi tanpa sepengetahuan iqbaal.
(namakamu) beranjak dari duduknya dan berjalan menuju lantai atas, dimana barang kecil yg menentukan semuanya berada. dirinya langsung menuju kamar mandi yg ada di kamar dan membuka laci dirak meja yg paling jarang iqbaal buka.
terlihat benda munggil tersebut kini telah menunjukkan dia garis merah. dua garis merah yg merubah segalanya.
reflek, (namakamu) mengusap perutnya yg kini sedikit mengalami perubahan.
"apa mungkin ini beneran?" tanya (namakamu) tak percaya.
"tapi rafka masih kecil,"
"rafka masih minum asi dari aku,"
"terus kalo aku isi lagi, rafka gimana?"
berbagai pertanyaan muncul dikepala (namakamu) saat ini. memang dirinya dan iqbaal berencana untuk memiliki anak 3, tetapi jaraknya tidak sedekat ini. jarak antara arkha dan rafka aja 5 tahun, sekarang usia rafka saja belum genap 1 tahun. jadi jarak antara rafka dan adek yg masih didalam kandungannya paling tidak hanya 17 bulan. terlalu dekat.
(namakamu) kemudian melihat kalender yg ada didepan meja riasnya. menghitung kapan terakhir kali dia mendapatkan tamu.
betapa terkejutnya dia ketika mengingat terakhir dia mendapatkan tamu adalah 4 bulan yg lalu. bisa diperkirakan usia kandungannya sekarang menginjak bulan ke 4 atau awal bulan ke-5.
bagaimana (namakamu) memberitahukan iqbaal mengenai ini? apa iqbaal akan senang? atau malah sebaliknya. iqbaal akan kecewa dengan dirinya?
lamunan (namakamu) buyar ketika suara tangis rafka dari baby monitor yg sengaja dipasang berbunyi.
tanpa basa basi, segera (namakamu) berjalan ke kamar rafka dan menyimpan test pack tersebut ke dalam tempat semula.
"sayang sayang, kenapa sayang?" tanya (namakamu) sembari mengangkat rafka.
rafka yg kini telah berada digendongan (namakamu) langsung menggusap-usapkan mukanya dengan dada (namakamu). seolah caranya untuk meminta asi kepada sang mama.
"haus yaa sayang, hmm? yuk yuk kita minum,"
(namakamu) mengambil duduk di depan jendela balkon dan mulai menyusui rafka.
"deek, maafin mama ya. kamu masih usia segini tapi sebentar lagi kamu bakalan punya adek. mama takut mama keteteran urusin kalian dengan jarak usia kalian yg terlalu dekat," curhat (namakamu).
"papa gimana yaa? apa papa marah sama mama karena mama bakalan punya adek lagi? jarak kalian terlalu deket,"
"mama takut mama ga bisa bagi perhatian ke kalian,"
"mama juga takut kamu kurang mendapatkan asi yg cukup karena kamu udah harus lepas dari mamam," gerutu (namakamu) sedaritadi.
"apa mama ga kasih tau papa kalo kamu bakalan punya adek lagi?"
"tapi pasti papa marah kalo tau setelah mama tau lama,"
"mama bingung dek kapan waktu yg pas buat bilang ke papa masalah ini,"

KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan (completed)
Fanfictioncerita setelah 1 : they dont know 2 : college perjalanan kehiduapan setelah menikah dan memiliki anak.