"adek ga ikhlas kakak ninggalin adek," renggek meera.
(namakamu) yg melihat anak bungsu nya mau menangis kini menghampiri. memeluk tubuh meera dan mencoba menenangkannya.
"adek gamau kehilangan kakak,"
"adek ga kehilangan kakak,"
"tapi kan setelah kakak nikah, kakak ga bakalan tinggal di rumah lagi. kakak bakalan sibuk kerja pagi sampe sore, habis itu kakak bakalan sibuk sama kak nita. weekendnya juga pasti mereka jalan-jalan, pacaran halal kalo orang nyebut. kakak ga bakal ada waktu buat adek lagi," ucap meera disela-sela isak tangisnya.
(namakamu) paham, memang diantara arkha dan rafka, arkha lebih dekat dengan meera. kedewasaan dan kesabaran menghadapi meera yg menjadikan keduanya sangat dekat.
sering ketika (namakamu) hendak membangunkan arkha, dia menemukan meera tidur dengan arkha.
"sayang, dengerin mama ya. kakak itu sekarang hanya tunangan. untuk pernikahan belum kita bahas. tapi kemaren kakak udah pesen sama papa mama kalo kakak ga mau keburu-buru buat nikah. kakak mau tunangan dulu,"
"tapi kan pasti nikah," renggek meera.
(namakamu) terkekeh. "iyaa dong dek cepat atau lambat kakak bakalan nikah,"
"tuh kan,"
"kakak bilang paling cepet mereka nikah itu dua tahun lagi. jadi kamu masih ada waktu 2 tahun buat sama kakak,"
"setelah itu ga bisa sama kakak?"
"bisa. tapi ga sebebas sebelumnya. kan kakak udah punya tanggung jawab lain,"
meera mengerucutkan bibirnya. tangisnya kini memang sudah terhenti tapi masih ada sedikit air mata yg keluar dari kedua matanya.
"udah yaa jangan nangis. kakak cuma mau tunangan. bukan mau pindah keluar negri. masa anak mama make up nya berangakan, malu dong sama ziko?" ucap (namakamu) menghapus air mata meera.
"eh mama tau dari mana ziko? kakak sama abang ya?" ucap meera kaget. seingatnya, meera belum pernah menceritakan ziko kepada (namakamu) ataupun iqbaal.
"mama liat foto kalian berenam di postingannya kakak,"
"mama marah?" tanya meera takut. sejenak melupakan alasan kenapa dia baru saja menangis.
(namakamu) menggeleng. "nanti lagi yaa ngobrol soal itu. sekarang kita kesana dulu. kasihan yg laen udah nunggu," ajak (namakamu).
dengan berat hati meera berjalan mengikuti (namakamu). menyaksikan salah satu kejadian bersejarah dalam hidup kakaknya tersebut tidaklah mudah. rasanya beberapa tahun ini dia merasa kedekatan antara dirinya dan arkha sedikit berkurang. kesibukan keduanya menjadi faktor utama.
"darimana aja kamu dekk?" tanya arkha berjalan menghampiri meera.
arkha yg kini telah menggunakan kemeja batik sama dengan rok kain yg digunakan nita, berjalan menghampiri meera. dia melihat raut kesedihan yg terpancar diwajah adek kecilnya kini.
"kenapa?" tanya arkha, membawa meera kedalam pelukannya.
sudah suatu kebiasaan jika meera bersedih, arkha akan menjadi bahu dan dada untuk bersandarnya. mulai dari permasalahan sepele hingga permasalahan yg serius.
"nanti aja," ucap meera dengan suara bergetar.
arkha mengecup pucuk kepala meera kemudian mengambil duduk ditempat yg telah disediakan untuknya.
meera sendiri mengambil duduk disebelah rafka yg kini duduk bersebelahan dengan ziko. ziko? sejak kapan dia datang? kenapa dia tidak bilang dengannya kalo akan datang ke acara ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan (completed)
Fiksi Penggemarcerita setelah 1 : they dont know 2 : college perjalanan kehiduapan setelah menikah dan memiliki anak.