selamat malam minggu~
setelah menempuh beberapa jam perjalanan, akhirnya mobil yg dikendarai ziko kini memasuki salah satu villa yg berada di puncak, bogor. villq tersebut adalah satu dari beberapa villa yg dimiliki oleh keluarga iqbaal, dan biasanya di sewakan.
arkha, rafka, dan meera sering mengajak teman-teman mereka untuk menginap disini ketika liburan. tapi tak jarang juga, iqbaal yg mengajak (namakamu) ketika ingin berpacaran dengan (namakamu).
"pah, mobil ziko masih jauh ya?" tanya (namakamu) ketika dirinya membereskan tas sebelum turun.
"engga ma, cuma beberapa kilo meter dibelakang kita,"
"jauhh!! kenapa sihh mereka lama?"
"tadi mereka berhenti dulu ma di minimarket," timpal arkha yg duduk didepan, disebelah iqbaal.
"ngapain?"
"katanya sih ada yg kelaperan," kekeh arkha.
"abang pasti," tebak (namakamu).
"kayak gatau aja ma, siapa yg paling doyan makan," kekeh iqbaal.
dan bersamaan dengan iqbaal dan arkha yg menurunkan barang-barang mereka, mobil SUV yg dikendarai ziko masuk ke halaman rumah.
"akhirnya datang juga," ucap iqbaal, meletakkan koper miliknya dan (namakamu) kebawah.
"papaaa," teriak meera, turun dari mobil yg notabennya belum 100% berhenti.
"ADEK!!" teriak iqbaal yg langsung membuat meera berhenti ditempat.
ziko yg kaget dengan pergerakan dadakan meera langsung menginjak remnya.
rafka dan kala yg duduk dibelakang, mendadak terpental maju karena rem yg diinjak mendadak oleh ziko.
"untung-untung," gerutu ziko mengusap dadanya.
"ADEKKKK KALO TURUN TUH BILANGG!!" teriak rafka menurunkan jendelanya. "lu lagi kenapa udah buka kunci pintu sebelum kelar parkir?"
"gatauuu! gw sendiri juga lupaa kalo udah buka kuncii," bela ziko.
ziko yg belum tepat memarkir mobilnya dihalaman langsung mematikan mesin dan turun. menghampir meera yg kini menunduk karena diberi ceramah oleh iqbaal.
"adek kalo turun itu bilang, jangan dadakan gituu. kalo ziko ga reflek ngerem gimana?" oceh iqbaal.
"om om maafin ziko om. ini salah ziko, aku tadi lupa kalo udah buka kunci, terus aku malah jalan lagi karena mau benerin yg parkir. jangan marahin meera om," ucap ziko meminta maaf.
"ga ko, kamu ga salah. kalian berdua harus hati-hati. jangan sampe meera atau kamu kenapa-kenapa ya?" pesan iqbaal dengan lebih tenang.
"maaf pa," ucap meera pelan.
"udah gapapa. jangan diulangi lagi,"
meera dan ziko mengangguk.
"udah nih? udah gitu aja? gaada cabut restu gitu pah?" ucap rafka yg baru saja muncul, berdiri disebelah ziko yg masih diam.
"ABANG!!" renggek meera.
"bro lu tega," ucap ziko melirik rafka disebelahnya.
"HAHAHA becanda kali bro, serius amat!!" kekeh rafka yg disusul suara kekehan arkha.
"masa depan nihh! jangan maen-maen," ucap ziko.
"masa depan, lulus dulu broo baru lu ngomong masa depan," timpal arkha. "yakin lu sama meera? manja lohh dia tuh,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan (completed)
Fanfictioncerita setelah 1 : they dont know 2 : college perjalanan kehiduapan setelah menikah dan memiliki anak.