44

8.5K 692 86
                                    

"papa papa papa, kenapa arkha duduk dibelakang?" tanya arkha ketika mobil yg dikendarai iqbaal kini telah memasuki tol Jakarta-Bandung.

"kakak mau duduk depan?" tanya (namakamu) yg kini duduk dibelakang, disebelah arkha.

arkha mengangguk."boleh?" izin arkha. "papaaaa, arkha boleh duduk depan sebelah papa?" tanya arkha manja.

ntah kenapa sedari pagi, arkha menjadi anak yg sangat manja.

"boleh kak, tapi sebentar yaa. nanti papa cari tempat buat parkir terus bantuin kakak duduk depan," ucap iqbaal sembari tetap menyetir.

"arkha bisa sendiri kok yah,"

"jangan kak, kan ini mobilnya baru jalan. jadi nanti gerak-gerak," larang iqbaal.

arkha mengubah ekspresinya yg awalnya bersemangat menjadi cemberut dan menyilangkan kedua tangannya didada.

"dek rafka baru ngapain ma?" tanya iqbaal melirik spion tengah.

"baru tidur pa, tadi abis minum susu jadinya dia tidur,"

"mau duduk depan paaa," renggek arkha.

"nanti kalo sampe rest area yaa kak?" jawab iqbaal.

arkha hanya kembali cemberut dan kembali sibuk dengan lego yg sedaritadi dipegangnya.

~?~

setelah menempuh perjalanan yg tidak bisa dikatakan sebentar tidak bisa dikatakan lama, kini mobil yg dikendarai iqbaal telah memasuki halaman rumah masa kecil iqbaal. di rumah inilah iqbaal menghabiskan masa SD nya sebelum pindah ke Jakarta.

"alhamdulillah sampe juga," ucap iqbaal bersamaan dengan menarik rem tangan.

"arkha masih tidur ma?" tanya iqbaal melirik pada spion tengah.

"masih pa. ini rafka malahan yg daritadi bangun," (namakamu) mengangkat rafka hingga rafka dapat melihat iqbaal.

rafka yg kini berusia kurang lebih 4 bulan, mengulurkan tangannya seolah meminta gendong kepada iqbaal.

"mau gendong papa?" tanya iqbaal.

rafka yg semakin tidak sabar menggerak-gerakkan kakinya dan memajukan badannya tidak sabaran.

"bentar yaa, papa turun dulu," lanjut iqbaal.

rafka yg melihat iqbaal turun dari mobil langsung teriak dan mulai menangis.

"sssst bentar dek bentar, itu papa cuma turun bentar. habis itu digendong kok," (namakamu) berusaha menenangkan rafka yg kini telah menangis. bersamaan dengan itu, pintu sebelah (namakamu) terbuka dan menampakkan iqbaal yg merentangkan tangannya.

rafka yg sudah tidak sabaran dipangkuan (namakamu) langsung berhambur kedalma pelukan iqbaal. menyenderkan kepalanya di dada bidangnya.

"aduh aduh cucu bunda kenapa ini?" tanya bunda rike yg muncul dari dalam rumah.

"assalamualaikum bunda," sapa iqbaal memindahkan rafka agar bisa menggendong dengan satu tangan, kemudian mengambil tangan bunda untuk diciumnya.

"waalaikumsalam, kalian baru aja sampe? kok ga bilang kalo kesini? kan bunda bisa masak dulu tadi," ucap bunda mengusap punggung rafka.

"baru aja sampe kok bun. ini rafka agak rewel pengen ikut papanya" jelas (namakamu) setelah mengambil tangan bunda untuk dicium juga.

"kita sengaja bun ga kasih tau bunda sama ayah. biar jadi surprise," lanjut iqbaal.

"surprise banget. omong-omong ini arkha mana? kok gaada suaranya daritadi?" bunda celingukan mencari cucu terbesarnya.

(namakamu) sedikit menggeser badannya dan memperlihatkan arkha kini masih tertidur pulas didalam car seat miliknya.

Pernikahan (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang