50

7.6K 707 40
                                    

selang tiga bulan setelah kejadian (namakamu) yg menjadi manja sekali, kini sikap (namakamu) kembali seperti semula. tetapi ketika manjanya kumat, iqbaal sendiri akan kualahan menghadapinya.

seperti hari ini, iqbaal benar-benar tidak diperbolehkam untuk berangkat ke kantor dengan alasan (namakamu) masih kangen dengannya. pengen dipeluk seharian. padahal iqbaal sendiri ada meeting penting yg tidak bisa dia tinggalkan jam 10 nanti.

"sayang, aku berangkat bentar yaa. habis makan siang aku pulang deh, janji?" ucap iqbaal dengan wajah melas.

"gamau, pokoknya kamu ga boleh berangkat!!" ucap (namakamu) sembari menyilangkan kedua tanganya didepan dada.

iqbaal yg sudah menggunakan pakaian rapi kini berdiri ditengah kamar mereka dengan wajah heran. semenjak kapan istrinya menjadi manja sampai merengek seperti ini. biasanya sang istrilah yg selalu mengingatkan dia soal tanggung jawab yg dia emban di kantor, mengingatkan ketika iqbaal lupa, tapi kenapa ini malah sebaliknya.

"sayang, please. ini meeting penting banget buat aku hadiri. gapapa yaa aku tinggal bentar aja sampe makan siang?" rajuk iqbaal.

"YAUDAH SANA BERANGKAT!" ucap (namakamu) akhirnya.

iqbaal sebenernya tidak tega meninggalkan (namakamu) dalam keadaan seperti ini. tapi bagaimana lagi, tanggung jawabannya juga besar terhadap perusahaan ayah.

"aku berangkat dulu," pamit iqbaal menghampiri (namakamu) kemudian dan mengecup pucuk kepala sang istri.

(namakamu) hanya diam melihat iqbaal keluar dari kamar mereka.

"NYEBELIN!!"

~?~

"mamaaaaaa, rafka mana maa?" tanya arkha berlari masuk ke rumah, masih dengan seragam lengkap dan tas yg menggantung dipunggungnya. "adeeeekkkk,"

"kakak, jangan teriak-teriak," ucap (namakamu) muncul dari dapur.

"adek mana?" tanya arkha dengan muka polosnya.

ya, sekarang sudah menjadi kebiasaan arkha dan rafka untuk bermain bersama setelah arkha pulang sekolah. biasanya mereka akan duduk berdua di ruang tengah dengan berbagai mainan milik arkha yg kini berubah menjadi mainan bersama milik arkha dan rafka.

arkha mengedarkan pandangan dan mendapati sang adek kini tengah tergeletak meminum susunya di ruang keluarga.

"adeeeekkk, ayoo main. adek kemaren kan udah janji mau main sama kakak," ucap arkha berlari ke arah dimana rafka berada.

"kakak," ucap (namakamu) sembari memegang tas yg masih arkha gendong.

sebenarnya (namakamu) ingin memegang tangan, tetapi karena gerakan arkha yg begitu cepat, makanya hanya terpegang bagian atas tas arkha.

arkha yg terkejut dengan pegangan (namakamu) sedikit tertarik tapi untung tidak sampai jatuh.

"kenapa ma?" tanya arkha bingung.

"kakak, kakak kan abis dari luar. kakak masih pake baju seragam. yg mama kasih tau setiap kakak abis dari luar rumah atau dari sekolah apa sayang?"

arkha terdiam. memikirkan maksud dari (namakamu). "ohhh arkha inget. arkha harus cuci tangan,"

"pinter, terus?"

"arkha harus ganti lepas sepatu,"

"terus?"

"arkha harus naruh tas di kamar,"

"terus?"

"arkha harus cium mama,"

Pernikahan (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang