2

18.3K 934 89
                                    

perempuan tersebut adalah ratih.

ntah suatu kebetulan atau tidak, mobil yg dikendarai iqbaal tepat berhenti didepan ratih berdiri.

cukup lama mobil iqbaal berhenti disana dikarenakan kemacetan kota yg luar biasa di jam pulang kantor seperti ini. jika boleh iqbaal memilih, dia ingin bekerja dari rumah, menyelesaikkannya tanpa perlu meninggalkan istri dan anaknya.

"huft," iqbaal menggeluh. melepaskan nafas panjang untuk mengatur emosinya.

ketika dirinya tengah menatap dashboard yg ada didepannya, sebuah ide melintas dikepalanya.

segera iqbaal mengeluarkan ponsel miliknya dari saku celana, kemudian membuat panggilan video call dengan (namakamu).

"assalamualaikum,"

"waalaikumsalam papa,"

"papapapapaa," ucap arkha yg kini wajahnya muncul di layar. menunjukkan deretan gusi yg masih belum ditumbuhi gigi.

"arkha udah mandi belum?"

arkha mengangguk menatap iqbaal.

"kamu dimana pa?"

"dijalan mau pulang, tapi kena macet didepan kantor,"

"sabar pa, besok lagi pulangnya lebih cepet sebelum jam pulang biar ga macet,"

"iyaa juga sih, tapi masak iyaa aku pulang dulu dibanding karyawan aku?"

"papapapa," ucap arkha mencari perhatian iqbaal.

"iyaa sayang, kamu ga diajak ngomong ya?" kekeh iqbaal.

arkha menunjukkan muka cemberutnya.

iqbaal semakin terkekeh melihat polah arkha.

"bentar," ucap iqbaal kemudian mulai melajukan mobilnya.

"kamu tutup aja telponnya pa, jangan telpon sambil nyetir," (namakamu) mengingatkan iqbaal.

"engga kok sayang, ini aku aku taruh di dashboard kok sayang. jadi bisa sambil nyetir," ucap iqbaal.

terlihat wajah iqbaal yg fokus melihat kedepan sembari menjalankan mobilnya.

"sayang, kamu masak apa?"

"tadi bikin sup brokoli buat arkha pa,"

"mau ma, masih ga?"

"masih, aku bikinnya agak banyak kok,"

iqbaal mengangguk.

ratih yg melihat mobil iqbaal awalnya terkejut. dia sangat hafal dengan mobil bosnya karena dirinya berharap suatu saat nanti dia dapat menumpang ke mobil tersebut.

ratih sudah membayangkan jika mobil iqbaal berhenti tepat didepannya, kemudian sang atasan membuka jendela mobil dan menawarkannya untuk pulang bersama. tetapi harapannya pupus, ketika melihat iqbaal yg tak kunjung membuka kaca mobilnya hingga kemacetan yg menyebabkan mobil iqbaal berhenti didepannya maju.

ratih mendesah kesal.

"kok iqbaal ga liat gw sih disini," ucap ratih cemberut.

~!~

setelah membelah kemacetan jakarta yg padat ketika pulang kantor akhirnya mobil yg dikendarai iqbaal kini telah memasuki halaman rumahnya.

iqbaal segera membunyikan klakson sebagai pertanda untuk meminta dibukakan pintu.

mang dadang, satpam sekaligus pembantu di rumah iqbaal bergegas membukakan pintu.

"sore mas," sapa mang dadang.

Pernikahan (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang