S2-E13

3.8K 428 18
                                    

malam ini ntah kenapa terasa lebih menyeramkan dibanding malam-malam sebelumnya. iqbaal dan (namakamu) yg sejak beberapa hari lalu pergi berlibur di belitung, meninggalkan meera, adi dan nita di rumah mereka. meera sendiri sebenarnya ingin ikut, tapi dirinya kebetulan tak bisa karena agenda kuliah yg ternyata cukup padat.

malam ini, arkha dan nita memang ada acara di luar rumah yg mengharuskan arkha dan nita untuk datang sebagai perwakilan dari perusahaan iqbaal.

meera yg awalnya ingin ikut, mengubah pikirannya karena dia terlalu malas untuk bersiap dan berdandan. terlebih lagi tidak ada (namakamu) yg menemaninya untuk berdandan. sehingga bersisa dirinya dan bibi yg ada di kamar belakang.

iqbaal dan (namakamu) memang semenjak awal tinggal dirumah ini hanya mempekerjakan tiga ART/ pengasuh yg tinggal di rumah ini. tapi kebetulan juga, dua ART yg lain atau lebih tepatnya pengasug meera dan rafka tengah pulang kampung.

"sayang, kamu di bandung ya?" tanya meera ketika sambungan vcall yg dia lakukan menyambung dengan ziko.

"iyaa beb, kan masih kuliah,"

"abang mana?"

"gatau. aku aja sekarang baru di kosan," ziko memiringkan badannya sedikit agar meera dapat melihat latar kos yg biasa dia lihat melalui layar. "kangen?"

"takut," renggek meera.

"takut kenapa?"

"aku di rumah sendiri,"

"kak arkha? kak nita?"

"pergi. mereka ada acara kantor,"

"pulang jamberapa?"

"gatau. katanya malem,"

"ga nginep kan tapi?"

"ihhh jangan sampe!! aku gamau di rumah sendiri," renggek meera lagi.

"kamu abis nonton apa?" tebak ziko. dia tau, jika meera baru saja nonton film ataupun membaca cerita horror, pasti malamnya dia tidak bisa tidur sendiri. atau akan merenggek untuk ditemani tidur.

"youtube,"

"YouTube?"

meera mengangguk.

"nonton konten apa?" tanya ziko sembari memasukkan makanan ke dalam mulutnya.

"oh kamu makan!" ucap meera.

"loh kenapa?"

"aku takut," renggek meera.

"aku laper," jawab ziko polos.

"yaa tapi aku takut,"

"yaa aku laper beb. makanya aku makan. masa iyaa kamu takut aku ga boleh makan?" tanya ziko polos.

"cewenya ketakutan ini, kamunya malah makan,"

ziko menahan senyum. meera jika ketakutan seperti ini memanglah lucu.

"itu kamu makan apa?" tanya meera penasaran.

"baso," jawab ziko sembari mengunyah makanannya.

"pedes?"

ziko mengangguk. menunjukkan bakso yg ada di mangkuknya yg berwarna sedikit merah karena sambel.

"ih mauu!!"

"beli,"

"beliin,"

"jauh beb,"

meera hanya manyun mendengar jawaban ziko.

"bukannya tadi kamu udah makan buah ya?" ingat ziko.

"eh iyaa, lupa," meera nyengir.

"gimana dietnya? lancar?" tanya ziko mengalihkan pembicaraan mereka.

Pernikahan (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang