"kamu denger sesuatu ga?"
"gaada," ucap iqbaal masih menciumi telinga (namakamu).
"berhenti dulu, aku denger sesuatu,"
"gaada, paling mang jajang atau mbak tari yg baru beres-beres,"
(namakamu) berusah mengabaikan suara tersebut dan kembali terhanyut dengan permainan iqbaal.
"papa kenapa gigit mama?" ucap arkha yg kini berdiri didepan pintu yg spontan menghentikan aksinya dan melihat kearah pintu kamar mereka.
terlihat arkha kini berdiri dengan muka mengantuk dan menyeret guling kesukaannya.
"kenapa papa ada diatas mama?"
"papa ga kasihan sama mama, ditindih papa kayak gitu?"
"papa kan berat. kasihan mama," ucap arkha polos.
iqbaal yg ntah mengapa menjadi lelet bukannya segera beranjak dari posisinya, tetapi malah diam ditempat. dengan posisi tubuhnya diantara kedua kaki (namakamu) dan baju keduanya berantakan.
"mama papa kenapa ga pake baju?" tanya arkha lagi dan diikuti dengan dirinya yg menguap.
"baal, bangun," (namakamu) mendorong pelan dada iqbaal.
iqbaal yg mengerti segera mengangkat tubuhnya kemudian duduk ditepi ranjang dengan wajah ditekuk.
"kakak kenapa kok bangun?" tanya (namakamu) dengan menutup badannya menggunakan kemeja iqbaal yg ada didekatnya.
"ngantuk," jawab arkha.
"bobok lagi yuk,"
"mau bobok sama papa," rengek arkha.
iqbaal tersenyum. "semakin arkha cepet tidur, semakin cepet kita lanjutin yg tadi," gerutu iqbaal yg hanya dapat didengar oleh (namakamu).
(namakamu) mendaratkan pukulan ringan pada lengan (namakamu).
"mama kok pukul papa?" tanya arkha berjalan menghampiri dimana iqbaal dan (namakamu) duduk.
"papa nakal," jawab (namakamu).
arkha mengangkat kedua tangannya, mengisyaratkan iqbaal untuk menggendongnya. setelah iqbaal mengangkat arkha kedalam gendongannya, segera arkha menempelkan pipinya ke dada polos sang ayah. menikmati sensasi langsung antara kulit iqbaal dengan dirinya.
"nyaman banget dia," ucap (namakamu).
"kebiasaan dari kecil dia ga pernah berubah," ucap iqbaal pelan agar tidak mengkagetkan arkha.
"iyaa, kamu dulu waktu arkha kecil paling suka banget tidurin dia kalo ga main sama dia ga pake baju gini,"
"kan biar dia ngerasa deket sama aku. ada ikatan gitu,"
(namakamu) mengangguk.
"ma, kalo arkha udah tidur boleh kan ya kita lanjutin yg tadi," ucap iqbaal sesaat setelah terjadi keheningan diantara keduanya.
"arkha mau bobok sama papa," sela arkha seperti tidak mengizinkan iqbaal untuk bermesraan dengan (namakamu).
"lah ini anak belum tidur?" tanya iqbaal spontan.
"pa, kenapa tadi ada diatas mama?" lanjut arkha dengan mengangkat kepalanya, menatap iqbaal. "kasihan mama pa, berat kena badan papa,"
"tadi mama papa baru mau buat adek lagi buat aw," keluh iqbaal ketika merasakan cubitan di perutnya yg tak lain dari (namakamu). "kok aku dicubit sih ma?" ucap iqbaal pelan agar tidak terdengar oleh arkha yg kini menatap kedua orang tuanya dengan tatapan mengantuk. kedua matanya saja sudah berair karena menahan kantuk yg berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan (completed)
Fiksi Penggemarcerita setelah 1 : they dont know 2 : college perjalanan kehiduapan setelah menikah dan memiliki anak.