First Love In SMA

29 13 0
                                    

🍯 Karya : Farla 🍯

Hari ini adalah hari pertama Aletta masuk SMA, seperti tradisi setiap tahun nya Aletta beserta teman sebayanya akan mengikuti MOS atau masa orientasi siswa dan sudah dipastikan kakak kakak panitia akan membuat peraturan yang menyebalkan dan menyuruh adik kelasnya memakai atribut yang nyeleneh karena hal itu lah Aletta tak bersemangat, ia sangat benci MOS lihatlah dirinya sekarang. Ia memakai seragam smp dengan rok selutut dan baju dengan lengan pendek karena Ia belum mendapatkan seragam SMA nya, Ia juga memakai topi kerucut dari karton berwarna pink yang ia buat kemarin serta memakai nametag dari kardus dilapisi karton yang senada dengan topinya bertuliskan nama almiera Aletta putri kelas X mipa 1 sma harapan bangsa, Ia pun mengepang rambutnya menjadi 2 bak anak jaman dulu dengan mengikat ujung rambutnya dengan pita pink dan tak lupa Ia pun memakai kaos kaki belang belang sampai selutut, dan hal yang paling menyebalkan untuk Aletta yaitu Ia harus terpaksa memakai tas selempang dari sarung yang dijahit rapih, kemarin ia membeli sarung itu dan mengantarkan nya di sebuah toko jahit untuk dibuatkan tas, padahal ia sudah membeli tas baru untuk hari pertama sekolahnya. Setelah memasukan beberapa barang yang di suruh oleh panitia, Ia pun keluar dari kamar nya dan menuruni tangga untuk berangkat sekolah
"Pah, ayo berangkat," Ucap Aletta
Arga—papah Aletta yang sedari tadi sedang menunggu putri tunggalnya itu pun beranjak berdiri dari meja makan "oke, ayo berangkat."
"Aletta gak sarapan dulu?" Tanya bianca—mamah Aletta
"Nanti aja mah, Aletta juga bawa bekel ko karena panitia nyuruh bawa bekel," Jelasnya kemudian Ia menyalimi mamah nya itu
Arga pun mencium kening istrinya "papah berangkat dulu ya."
"Iya pah hati hati."
Mereka pun masuk ke dalam mobil hitam milik Arga, dalam perjalanan mereka berbincang bincang mengenai hari pertama sekolah Aletta, namun Aletta hanya mendumel mengeluarkan keluh kesahnya tentang hari yang menyebalkan ini, Arga hanya tertawa melihat wajah kesal putri semata wayangnya, Ia sangat tahu apa yang dirasakan putri nya saat ini karena dulu Ia pun membenci hari MOS yang menurutnya menyebalkan saat melihat kakak kelas nya yang senioritas. Karena terlalu asyik mengobrol mereka pun akhirnya sampai di depan gerbang sekolah Aletta
"Papah gak bisa jemput kamu nanti pulang sekolah, kamu bisa pulang sendiri kan?" Tanya Arga
Aletta pun mengangguk "aku masuk dulu ya pah."
Aletta masuk ke dalam sekolah, Ia merasa sedikit canggung di lingkungan sekolah yang baru apalagi Ia belum menemukan teman satu pun, pandangannya mengedar melihat teman teman sebaya nya yang memakai atribut yang sama, namun beda nya yang laki laki berwarna biru, Aletta mendengus saat melihat kakak kelasnya yang berada di tengah lapangan dengan muka sok tegas nya
"JALAN NYA DI PERCEPATAN! LELET!" teriak seorang kakak kelas perempuan sembari melipat tangan nya di dada
Mendengar teriakan itu sontak semua nya mempercepat langkahnya bahkan ada yang berlari, namun berbeda dengan Aletta Ia berjalan santai tak perduli ucapan kakak kelasnya, namun saat Ia sudah berada di lapangan Tiba tiba saja 3 kakak kelas yang tadi berdiri di lapangan itu menghampirinya, Aletta melirik id card yang mereka pakai prempuan yang tadi meeriakinya itu namanya syahla, sedangkan yang lain nya bernama aldo dan Clarissa
"Tadi kamu kenapa gak lari? Bukannya mempercepat jalan malah santai santai aja jalan nya," Tanya syahla dengan wajah angkuhnya
"Aku gak bisa lari kak, aku lemah jantung kalo aku lari sedikit aja aku bakal sesek nafas, kakak mau tanggung jawab?" Tanya Aletta dengan wajah santainya
"Gak sopan banget kamu sama kakak kelas!" Gertak nya
"Yaudah, kamu baris sesuai kelas kamu," Ucap aldo dan di jawab anggukkan oleh Aletta
"Lo kok malah ngelepasin dia gitu aja sih do?" Tanya syahla kesal
"Dia gak salah, udah lah disini kita harus jaga sikap," Jawab aldo
Semua kelas 10 dan para panitia berdiri mengikuti apel pembukaan mos, setelah selesai apel mereka disuruh untuk memasuki kelasnya masing masing, Aletta duduk di kursi barisan ke 4 bersama seorang teman sebaya nya yang baru saja berkenalan dengan nya, namanya diva
Tak lama kemudian 2 kakak kelas lelaki dan prempuan itu masuk ke dalam kelas mereka, semua kelas yang lumayan ramai berubah menjadi tegang
"Keluarkan semua barang yang ada di dalam tas kalian, cepat!" Ucap lelaki itu dengan nada tegas, lelaki itu yang tadi menghampiri Aletta di lapangan, ya! Itu aldo
Mereka pun mengeluarkan semua isi tas nya
"Apa ada dari kalian yang gak bawa barang yang kami suruh?" Tanya perempuan itu
"Bawa kak," Ucapnya serempak
"Oke, nama barang yang kakak sebut, taro di atas meja Sekarang!" Ucap aldo
"Bantal coklat, ciri bergelombang, pipa gak bolong, minuman ulat, es krim pdkt."
Mereka pun segera menaruh semua makanan teka teki di atas mejanya, aldo dan rekan nya pun memeriksa semua barang bawaan mereka namun saat aldo memeriksa barang bawaan Aletta Ia berhenti
"Kamu tau es krim pdkt itu apa?" Tanya aldo
Aletta mengangguk yakin "tau kak."
"Terus kenapa kamu malah bawa es krim merk magnum?"
"Karena waktu smp ada cowo yan pdkt sama aku, dia selalu ngasih es krim itu," Jawab Aletta spontan seluruh kelas pun tertawa mendengar penuturan Aletta
"Tapi es krim pdkt itu seharusnya cornetto, karna iklan nya selalu pdkt."
"Iya mana saya tau, kan saya jarang nonton tv," Ujar Aletta jujur
Merasa jengah dengan ucapan Aletta, aldo pun menyuruh Aletta kelar dari kelas untuk mendapat hukuman, dengan pasrah Aletta pun keluar dari kelasnya
Di luar kelas sudah ada beberapa anak yang bernasib serupa dengan nya, mereka berbaris rapih di depan lapangan olahraga yang memang berada di depan koridor kelas mereka
"Buat kalian yang berdiri di depan saya, push up 10 kali tanpa pengecuali, hitungan ada di saya!" Ucap lelaki ber-id card dimas, Mereka pun terlungkup di atas papinblock yang lumayan panas
"1." Mereka pun turun serempak kemudian naik kembali
"2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. berdiri!" Akhirnya.
Mereka berdiri sembari meringis karna telapak tangan mereka merah akibat terkena papinblock yang panas, keringat pun mulai membasahi wajah mereka, padahal jam menunjukkan pukul 09.22 namun panas teriknya matahari sedang tidak bersahabat, suhu nya seperti di jam 12.00 -13. 00
"Kembali masuk ke kelas sekarang!" Tegas dimas
Mereka pun masuk ke dalam kelas karena sebentar lagi akan ada pemateri dari guru untuk mengenalkan lingkungan sekolah baru mereka sampai jam 12 siang. Setelah selesai materi mereka pun keluar dari kelas untuk sholat, makan dan beristirahat. Aletta keluar bersama diva selesai sholat mereka memakan bekal yang tadi di bawa nya di kantin, hari ini kantin ditutup mungkin agar peserta tidak jajan di kantin, maka dari itu mereka disuruh membawa bekal
"Lo bawa bekel apaan dif?" Tanya Aletta
"Ayam bakar, lo?" Tanyanya balik
"Roti bakar" Jawab Aletta
"Sama sama dibakar ya," Ucap difa mereka berdua pun terkekeh
Mereka menghabiskan makanan mereka dengan diam tanpa mengobrol karena itu memang adab saat sedang makan, setelah selesai makan mereka pun berjalan menuju kelas nya hanya untuk sekedar berbincang bincang saja sampai bell tanda masuk kelas berbunyi.
Namun terdengar suara dari pusat informasi bahwa sekarang seluruh peserta MOS harus berkumpul di lapangan dengan membawa alat tulis dan buku panduan MOS mereka, Aletta dan diva berjalan menuju lapangan utama yang tadi menjadi tempat pembukaan MOS
Syahla menggengam mikrofon agar semua peserta mendengarnya "kalian buka buku panduan mos kalian halaman 20, disana ada kolom nama dan tanda tangan kakak kelas Panitia dan tugas kalian adalah meminta tanda tangan kakak panitia sesuai nama yang tercantum disana dan kalian juga harus mendapatkan tanda tangan Ketua osis SMA harapan bangsa, itu wajib ya kalo ada yang gak dapet tanda tangan Ketua osis bakal ada hukuman buat kalian, paham?" Tanya syahla memastikan
"Paham kak," Ucap mereka serempak
Aletta mendengus kesal, Ia tahu apa yang akan dilakukan kakak kelas nya itu jika peserta meminta tanda tangan mereka, pasti mereka akan memberi syarat yang menurutnya nyeleneh utnuk mendapatkan tanda tangan nya, menyebalkan bukan?
Mereka pun berpencar untuk mendapatkan tanda tangan panitia, Aletta berjalan sendirian dengan malas karena diva sudah hilang entah kemana, "gue harus minta tanda tangan siapa dulu?" Tanya Aletta pada dirinya sendiri
"Mana gue tau ketua pelaksana sekaligus Ketua osis disini! Mereka kan gak memperkenalkan kan diri mereka!" Kesalnya
Namun tiba tiba matanya tak sengaja melihat pria yang memakai id card dan Ber-almamater seperti panitia lain nya, namun ia berbeda dengan panitia lain yang dikerubungi banyak peserta untuk meminta tanda tangan nya, namun ia tidak, ia hanya sendirian duduk di gazebo yang terletak di dekat wc laki laki, Aletta tahu ia panitia, Aletta sudah memperhatikan nya sejak awal pembukaan mpls,karena dia yang menjadi pemimpin apel tadi, namun ia tipe cowok yang pendia karena sedari tadi ia tak pernah berbicara, ia pun selalu menyendiri seprti saat ini
Aletta pun menghampiri lelaki tersebut, wajahnya tampan dan membuat Aletta terpanah, Aletta duduk di samping lelaki yang sedari menyandar di pilar sesekali ia memejamkan matanya seperti nya ia kelelahan, Aletta sedikit heran melihat wajahnya yang kelelahan padahal ia tak pernah melihat lelaki ini melakukan aktivas seperti panitia yang lain nya, apakah lelaki ini bertugas dibalik layar?. Aletta berdehem karena seperti nya lelaki ini tak menyadari Aletta yang duduk di samping nya.
Pria itu membuka matanya lalu menoleh ke samping, ia menaikan sebelah alisnya "ngapin lo disini?" Tanyanya tak santai
"Minta tanda tangan kakak!" Ucapnya to the point sembari menyodorkan buku dan pulpen yang sudah siap
Ia pun menegakkan tubuhnya menatap Aletta "emang lo tau nama gue dan jabatan gue?" Tanya nya
Aletta menggeleng kan kepalanya "engga tau," Jawabnya jujur
"terus gimana gue mau tanda tangan kalo lo gak tau nama gue," Ucapnya dingin dan datar
"Yaudah kenalan dulu kak, nama gue almiera Aletta putri, panggil aja gue Aletta," Ucapnya memperkenalkan diri sembari menyodorkan tangan nya
Lelaki itu tercengang ia tak membalas tangan Aletta "cari tau dulu nama gue, baru gue tanda tanganin buku lo." Ia pun beranjak pergi meninggalkan Aletta
Sepertinya lelaki itu sengaja memakai id card nya terbalik agar namanya tertutup, padahal disana Ia akan mendapatkan informasi tentang nama dan jabatannya, Aletta membuntuti lelaki itu, bukan Aletta nama nya jika Ia menyerah mendapatkan apa yang Ia inginkan
"Kak tunggu!" Teriak Aletta dari arah belakang
Lekaki itu berhenti tanpa menoleh, Aletta pun langsung menghadap lelaki itu, tatapan mereka beradu beberapa detik sebelum lelaki itu menatap tajam Aletta
"Apa?" Tanya lelaki itu
"Gimana cara nya gue bisa tau nama dan jabatan lo, sementara lo aja gak mau kenalan sama gue, dan gue juga siswa baru disini, nama tau gue tentang sejarah osis disini," Ucapnya logis
"Gue gak mau tau," Ucapnya cuek
Aletta mendengus kesal "dasar ggj!" Ketusnya
"Ggj?" Beo lelaki itu sembari menaikan sebelah alis tebalnya
"ganteng ganteng tapi jutek!" Kesal aletta spontan
Lagi. Lelaki itu dibuat tercengang dengan penuturan Aletta
"Kasih 1 bocoran dikit kek tentang diri lo, jangan bikin gue penasaran!" Rengek aletta
"Gak!" Tolakmya mentah mentah
"Ish. Jangan kaya es krim sih!"
"Es krim?" Beo nya lagi
"Iya! Dingin tapi manis, bikin gue makin suka aja sama lo!"
Lelaki itu menatap Aletta heran, ia berbeda dari perempuan lain nya yang sedang berbicara dengan nya, biasanya perempuan itu akan malu malu jika berbicara dengan nya namun Aletta malah mengucapakan semuanya secara frontal tanpa beban
Lelaki itu menoyor dahi Aletta "kalo ngomong di pikir dulu, jangan asal ceplos," Ucapnya
"Emang kenapa? Ada yang salah sama omongan gue?" Tanya Aletta binggung
"Ada!"
"Apa?" Tanya Aletta
"Pikir sendiri!"
"Ihh emang nya salah ya? Kan gue cuma ngomong sejujur jujurnya, kata mamah gue juga jadi anak gak boleh bohong, nanti gak akan di percaya lagi sama orang lain," Jelas Aletta polos
Lelaki itu menatap Aletta heran "lo mau tau nama gue?" Tanya nya datar
"Mau, plus jabatan nya!" Seru Aletta
"Ikut gue." Lelaki itu menarik tangan Aletta entah kemana karena Aletta juga belum hafal seluruh sudut sekolah ini
"Kemana?" Tanya Aletta
Lelaki itu tak merubis ucapan Aletta, ia masih menarik tangan Aletta
"Jangan di tarik tarik tangan gue kak! Jantung gue deg degan nih gara gara lo," Ucap Aletta frontal
Lelaki itu tak merubisnya ia masih terdiam mendengar penuturan jujur dari Aletta, mereka sampai di taman utama sekolah, Aletta mengerutkan kening nya
"Lo mau nembak gue?" Tanya Aletta spontan
Lelaki itu menoyor kening Aletta "ck. Jangan frontal!"
"Lagian lo bawa gue kesini, bikin baper anak orang aja!" Ketus Aletta sembari mengusap usap kening nya yang merah
Lelaki itu merasa sedikit bersalah karena sudah membuat kening Aletta merah, kemudian ia mengelus kening Aletta sesekali ia pun meniup niup kening nya berharap sakitnya mereda "sorry," Ucapnya
Aletta terdiam memperhatikan wajah tampan lelaki itu dengan sedekat ini kemudian ia menepis tangan lelaki itu dari dahinya "jangan kaya gitu! Gue deg degan tau gara gara lo bersikap semanis itu, kan jadi baper," Ucap nya
Ingin rasanya tangan kekar itu menoyor dahi perempuan yang ada di depan ini, namun ia tak tega "pegang kecoa ini selama 5 menit baru gue kasih tau nama dan jabatan gue sekaligus tanda tanganin buku lo," Ucap nya sembari menyodorkan kotak berisi kecoa yang masih hidup, Ia memang sengja menyimpannya untuk adik kelas nya yang ingin meminta tanda tangannya
Aletta tersenyum senang "sini, gue suka kecoa, mereka lucu," Ucap Aletta kemudian ia mengambil kotak kecil itu dan mengusap usap sayap kecoa itu dengan gemas "lucu bangeeet," Ucapnya
Lelaki itu tercengang untuk kesekian kali nya melihat perempuan ini, ia benar benar berbeda dari yang lain nya, perempuan ini unik dan aneh, baru pertama kali nya lelaki itu menemukan perempuan aneh ini.
"Udah 5 menit belum?" Tanya Aletta
Lelaki itu tersadar dari lamunannya "i-iya udah," Ucapnya gelagapan
Aletta pun menaruh kecoa itu di tempat nya kemudian ia mengambil buku dan pulpen itu kembali
"Nih." Aletta menyodorkan buku itu
Lelaki itu menulis sesuatu di buku Aletta kemudian mengembalikan nya, setelah itu ia pun pergi meninggalkan Aletta
Aletta melihat buku nya, tanda tangan nya rapih dan bagus, tertera nama lengkap nya disana akmal fauzi arafiq dan ternyata jabatan nya adalah Ketua osis
"Kak akmal!" Panggil Aletta
Akmal berhenti sembari mendengus kesal
Aletta berlari menghadap lelaki itu "nama lo beneran akmal?" Tanya Aletta
"Lo gak percaya?" Tanya nya
"Coba liat id card nya?"
Ia membalikan id card nya menunjukkan nya kepada Aletta, Aletta pun mengangguk percaya
Kemudian akmal pun kembali meneruskan jalan nya "kak tunggu" Ujar aletta
"Apalagi aletta!" Kesalnya tanpa menoleh menatap aletta
Aletta pun berdiri di depan akmal "gue suka sama lo kak akmal fauzi arafiq," Ujarnya sembari tersenyum manis Aletta memang gadis yang sangat cantik, kulitnya putih, matanya indah dengan bulu mata yang lentik, ditambah lagi Ia babyface, dulu waktu SMP banyak sekali lelaki yang menembaknya untuk menjadikan pacar, namun Aletta tak pernah menerima siapapun sampai saat ini, Aletta belum pernah pacaran, alasan Ia tak ingin pacaran karena Ia takut sakit hati Karen itu ia menutup hati nya untuk siapapun, namun pesona akmal memecahkan benteng hati nya.
"Apa lo suka sama gue?" Tanya aletta
"Gak!" Jawab akmal datar
Aletta membuang nafas nya, Ia sedikit kecewa "gue baru pertama kali nya suka sama cowo, pertama kalinya nembak cowo dan pertama kalinya juga ditolak," Ucapnya sembari menunduk
Akmal merasa tak tega melihat Aletta seperti itu, apakah Ia menyakiti hati gadis ini, apakah gadis ini menangis? Itu lah yang dipikirkan akmal sedari tadi, namun Ia binggung harus bersikap seperti apa, karena sejujurnya akmal pun belum pernah dekat dengan perempuan apalagi pacaran, Ia menutup dirinya dengan sikap dinginnya
Aletta pun mendongakkan kepala sembari tersenyum "tapi gapapa kak, lo belum suka sama gue sekarang tapi nanti lo bakal suka sama gue kan? Bilang gue ya kalo lo udah suka sama gue," Ucapnya kemudian Ia pergi begitu saja meninggalkan akmal yang tak bergeming disana
"Tadi dia senyum? Dia gak sedih?" Tanya nya pada diri sendiri
Tanpa sadar akmal tersenyum sangat tipis sampai tak terlalu terlihat, hatinya berdesir hangat
Pulang sekolah pun tiba, aletta berdiri di depan gerbang menunggu angkutan umum yang lewat namun hasilnya nihil, Ia mendengus kesal namunindra pendengarannya mendengar klakson motor dari belakang, aletta pun refleks menoleh dan ternyata itu adalah akmal dengan motor ninja dan helm fullface nya, ia sangat terlihat lebih keren saat ia memakai jaket hitamnya, akmal menghentikan motornya tepat disamping aletta dan mampu membuat jantung aletta berdebar
"Ayo pulang bareng sama gue, gue bakal buka hati gue buat suka sama lo aletta," Ucapnya lembut
Aletta pun tersenyum senang ia pun menaiki motor akmal dan akmal pun menjalankan motornya
"Kak," Panggil aletta
"Hm?"
"Lo udah suka sama gue?" Tanya aletta
Akmal melirik wajah cantik aletta dari kaca spion "belum, tapi gue mau suka sama lo," Ucapnya sembari tersenyum. Aletta pun tersenyum manis. Kemudian akmal menarik tangan Aletta agar melingkar di pinggangnya "pegangan Aletta, gue gak mau lo jatoh," ucapnya lembut
Aletta pun memeluk pinggang akmal dan menyandarkan kepalanya dipundak akmal
Sebenarnya akmal sudah memperhatikan Aletta saat ia ditegur oleh syahla, akmal sering mendengar ucapan dari panitia yang lain nya tentang sikap Aletta yang sangat berbeda dari peserta lainnya, bahkan aldo pun cerita tentang Aletta yang dihukum karena salah membawa  es krim waktu itu. Gadis itu memang unik dan aneh

Event; KumcerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang