Kamu dan Kenangan Bulan Oktober

22 12 0
                                    

🍯 Karya : Aynun 🍯

Gadis berwajah tirus dengan mata berwarna coklat berambut gelombang yang selalu merindukan hujan bulan oktober.Gadis yang kerap di panggil dengan sebutan pipit itu memiliki nama lengkap Rainniya Oktaviani Arden.
Dengan rambut di kuncir satu,sepatu hitam mengkilat,dan tas kuning bergambar winnie the pooh gadis kecil itu berjalan menyusuri kompleks dengan memperlihatkan senyuman yang mekar bersama lesung pipit. Ia berhenti di taman melihat seorang laki-laki kecil duduk di kursi taman sedang bersedih sambil melihat pohon besar yang berada ditaman itu.
Lalu iaberjalan menghampiriku dan bertanya kepadaku. "Hey kenapa kamu menangis".kemudian kau melihat kearah pohon itu dan berkata "Oh pesawatmu tersangkut yah" kemudian ia mengeluarkan bukunya,menyobek secarik kertas lalu menyulapnya menjadi sebuah pesawat. "Ini buat kamu" ku terdiam sejenak memperhatikan gadis kecil itu.
"Oh iya lupa kamu nggak tau cara menerbangkannya" kaupun mengajariku cara menerbangkannya. "Nama kamu siapa?"tanya gadis itu padaku. "Rayn"ucapku "Namaku Rain".Kau pun bercerita tentang arti namamu dan impianmu. Kau berkata Rain adalah hujan sedang Oktaviani adalah bulan kelahiranmu dan impianmu adalah ingin merasakan hujan.
Kau pun memperlihatkanku sebuah gambar yang kau buat didalamnya,ada seorang gadis tengah bermain hujan."Kenapa impianmu ingin merasakan hujan?" kau bilang "Karena aku tidak pernah merasakan bermain hujan bubu melarangku katanya jika aku bermain hujan maka aku tidak akan melihat hujan lagi,kata papa hujan itu tidak baik bagi Rain".
Aku bingung dan penasaran"Apakah hujan sekejam itu bagimu?" sebuah pertanyaan yang terbesit di dalam hatiku.
"Aku akan membantumu merasakan hujan"ucapku. Ia terkejut mendengar ucapanku. "kamu janji yah akan wujudkan mimipiku janji".
Kau pun mengulurkan jari kelingkingmu bermaksud agar aku menautkankannya dengan kelingkingku.
"Janji".
Sejak hari itu kita berdua menjadi teman. Hari-hari berlalu kau dan aku kini telah beranjak dewasa. Seiring berjalannya waktu perasaan sebatas teman itu berubah menjadi suatu perasaan yang tak dapat di bendung,tak dapat di cegah seperti batuk.
Tepat di taman tempat kita pertama kali berjumpa Aku menyatanyakan perasaanku padamu. Kau menerimaku dan kita berdua pacaran tepat pada Bulan Oktober sama seperti waktu kita berjumpa dahulu ternyata juga pada Bulan Oktober.
Tepat seminggu sebelum ujian sekolah kau memintaku membuat sebuah puisi tentang oktober untukku bacakan pada saat kelulusan nanti. Aku pun membuatnya seperti yang kau pinta.
Hujan dan Oktober
Air hujan jatuh mengguyur bumi
Membawa sejuk nan dingin
Rintiknya mengenai jendela
Gemercik air memantulkan nada.
Untuk oktober yang kutunggu
Hadirmu selalu ku nanti
Pada oktober Sebuah janji telah dibuat
Untuk bertemu di musim berikutnya.

Puisi ini kubuat untukmu hujanku

Pada saat kelulusan sesuai janji dan permintaanmu.Aku membaca puisi yang telah kubuat untukmu dan kau memelukku,membisikkan di telingaku "Terimakasih puisinya Day".Aku tidak menyangka kau masih mengingat nama yang kau berikan padaku hari itu.
Kau memanggilku dengan sebutan hari karena kau terlalu sulit mengingat dan mengucapkan namaku.Sedang Aku sangat mudah mengingat namamu.
Aku menemanimu kerumah sakit karena hari ini adalah jadwal chek-up. Katamu kau sangat membenci bau rumah sakit,kaumembenci namanya,kau membenci segalanya tentang rumah sakit.
Hasil pemeriksaan dokter mengatakan tidak banyak perubahan besar kemungkinan kau akan meninggalkanku dalam waktu yang dekat dan kecil kemungkinan kau akan sembuh daripenyakit itu.
Setelah pemeriksaan kau pun bertanya tentang hasil pemeriksaan tadi.Aku menjawab pertanyaanmu dengan mengumpulkan segenap tenaga "Baik ada perubahan".
Kau hanya mengangguk dan menggandeng tanganku berjalan keluar rumah sakit.Kau memintaku untuk ketaman tempat kita bertemu sewaktu kecil dulu. Kau pun menyenderkan kepalamu bahuku.
"Aku punya daftar keinginan yang harus kita lakukan" katamu.kau pun menyebutkan keinginanmu,"Aku ingin jalan-jalan kepantai, berbelanja,makan ice cream,lihat matahari terbenam dan…"kau tak melanjutkan permintaan terakhirmu.
"Dan yang terakhir?" tanyaku "Aku akan memberitahumu yang terakhir jika waktunya sudah tiba". Aku pun meminta di buatkan balasan puisi waktu itu dan kau menyetujuinya. "Mulai besok kita akan menjalankan 4 keinginanku".
Keesokannya Kau dan Aku menjalankan list yang pertama yakni mengunjungi pantai.Kau dan Aku berjalan menyusuri pantai. Lalu duduk ditepi pantai sembari menikmati kelapa muda dengan hembusan angin yang meniup pelan rambutmu.

Hari ini Kau dan Aku menjalankan list yang kedua yaitu memakan ice cream Akupun membeli dua buah yang satu rasa strawberry dan satunya bersa coklat dan kau memilih rasa coklat sambil melihat anak-anak yang berlalu lalang.

Dan yang terakhir adalah melihat matahari terbenam Kau dan Aku melihat matahari terbenam ku menatapmu bukannya melihat senja terbenam justru kau menutup matamu lalu ku bertanya "kenapa kau meutup matamu?" kau menjawab "Aku benci saat senja tenggelam"."lantas mengapa kau masukkan kedalam daftar keinginanmu?"tanyaku kembali "Aku ingin menikmati perpisahan senja yang menyedihkan dengan orang yang kusayangi".
"Rain"ucapku."Hm"gumamnya. "kau tidak lupa dengan janjimu kan?".
"Sebelum itu kau harus mewujudkan mimipiku sekaligus list terakhirku".
Dokter berkata semua upaya telah kami lakukan dan sedikit peluang untuk dia bias hidup. Setelah pemeriksaan selesai kau pun memintaku untuk membawamu ketaman tempat pertama kali kita bertemu.
Kau menyenderkan kepalamu di bahuku sembari berkata "Jika hari ini adalah hari terakhirku maka berjanjilah padaku kau akan mewujudkan mimpiku Rayn". Awan berubah menjadi kelabu titik titik air mulai berjatuhan Kaupun menadahkan tanganmu membiarkan tanganmu basah. "Sepertinya Tuhan tau" katamu. Aku mewujudkan Mimpimu juga keinginan terakhirmu
Wajahmu pucat tubuhmu terkulai lemah tak berdaya di temani alat-alat yang menempel di tubuhmu berharap kau bisa kembali bersamaku
"Sebelum itu kau harus mewujudkan mimipiku sekaligus list terakhirku".
Dokter berkata semua upaya telah kami lakukan dan sedikit peluang untuk dia bias hidup. Setelah pemeriksaan selesai kau pun memintaku untuk membawamu ketaman tempat pertama kali kita bertemu.
Kau menyenderkan kepalamu di bahuku sembari berkata "Jika hari ini adalah hari terakhirku maka berjanjilah padaku kau akan mewujudkan mimpiku Rayn". Awan berubah menjadi kelabu titik titik air mulai berjatuhan Kaupun menadahkan tanganmu membiarkan tanganmu basah. "Sepertinya Tuhan tau" katamu. Aku mewujudkan Mimpimu juga keinginan terakhirmu sekaligus aku membiarkanmu pergi selama lamanya.
Wajahmu pucat tubuhmu terkulai lemah tak berdaya di temani alat-alat yang menempel di tubuhmu berharap kau bisa kembali bersamaku
Sampai satu alat berbunyi dan memperlihatkan garis yang semula naik turun sekarang lurus kemudian berkata "Waktu kematian".
Dokter memberiku sebuah surat untukku.
MY DAY
Untuk laki-laki yang kucintai
Untuk laki-laki terhebatku
Untuk Rayn yang telah kusakiti
Aku beruntung bertemu denganmu,aku beruntung mengenalmu,aku beruntung memilikimu disisku.Maaf aku tidak pernah memberi tahumu yang sebenarnya aku mendengar percakapanmu dengan dokter karena itu aku membuat daftar keinginanku sebelum aku pergi.Aku ingin menghabiskan waktu terakhir yang kupunya dan membuat kenangan manis bersama orang yang kusyangi,terimaksih telah membuat hari-hariku menjadi lebih indah dari sekedar obat dan terapi,terimaksih telah mewujudkan mimpiku,ternyata aku tidak salah menyebutmu Hari ternyata Tuhan merencanakan semuanya dengan sangat baik dan teliti dan pasti terbaik untuk hamba-NYA.
Terimakasih untuk hari-hari yang manis itu my day I love you…..
Kecup: Hujan

Event; KumcerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang