Sella, Adikku Malang

10 2 0
                                        

~ Nazywa Suci Nurainaya ~

Sinar cahaya pagi menyerobot masuk kedalam jendela kamar tidur. Lantunan adzan subuh berkumandang di pengeras suara masjid saling bersahutan-sahutan. Seorang gadis tengah tertidur pulas itu kini sedikit demi sedikit membuka kedua matanya. Namanya Fatma Aisah yang telah lulus SMA 2 tahun yang lalu.
   Perlahan dia duduk sembari membenarkan jilbabnya yang acak-acakan itu. Setelah itu dia menurunkan kakinya dari atas kasur mengarahkannya untuk memakai sepasang sandalnya. Udara pagi yang sangat dingin itu tidak membuatnya malas untuk menunaikan kewajiban 2 raka'at itu setiap harinya.
   Gadis itu melangkahkan kakinya menuju kamar mandi kecil dibelakang rumahnya. Dia mengambil air wudhu setelah itu kembali lagi ke kamarnya. Dia menunaikan shalat subuh dengan khusyuk. Setelah shalat dua raka'at itu selesai, gadis itu melipat mukena nya dan menuju ke dapur untuk memasak.
   Setiap hari dia berjualan gorengan yang ia titipkan di warung-warung dekat rumahnya. Fatma tinggal bersama adek perempuan yang kini sedang duduk di bangku SMA tingkat akhir. Namanya Sella. Namun watak Sella berbanding terbalik dengan watak Fatma. Sella pemalas, pemarah, dan bandel.
   Setelah gorengan sudah matang Fatma memasak nasi dan menggoreng telor untuk sarapan Sella sebelum berangkat ke sekolah. Pukul 06:00, Della bangun dari tidurnya dan bergegas ke kamar mandi yang bersebelahan dengan dapur.
   "Eh sudah bangun, Sel?" Tanya Fatma yang dibalas anggukan dari Sella. "Sudah sholat subuh?" Tanya Fatma.
   "Udah kak, eh kak aku minta uang dong buat ujian praktek minggu depan." Kata Sella.
   "Lho, bukanya udah kakak kasih kemarin lusa? Masak sudah habis?" Tanya Fatma.
   "Udah habis kak buat try out UN bahasa Inggris." Kata Sella yang berbohong. Padahal uang itu dia gunakan untuk membeli make up nya yang sudah habis.
   Fatma tersenyum, "iya nanti sebelum kamu berangkat sekolah kakak beri uangnya. Sekarang kamu mandi gih nanti telah." Kata Fatma.
   Sella tersenyum kegirangan, "Nah gitu dong kak, makasih ya kak!" Kata Sella. Akhirnya Sella mandi dan bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Setelah selesai bersiap-siap Sella menuju dapur untuk meminta uang uang dijanjikan kakaknya tadi.
   Setelah Fatma memberi uang ke Sella sebesar seratus ribu, Sella memakan sarapan paginya. Setelah selesai dia berangkat sekolah menaiki angkot. Dirumah Fatma bersiap-siap untuk pergi menjajakan dagangannya dan menitipkan dagangannya itu ke warung.
   Diperjalanan menuju warung Fatma melihat Sella dibonceng laki-laki yang memakai pakaian SMA yang menuju kearah club dekat warung yang akan dia titipkan gorengannya itu. Dengan curiga Fatma mengikutinya dari belakang dan masuk kedalam club tersebut untuk melihat Sella.
   Hancur hati Fatma ketika Sella membawa 1 gelas bir dan 1 putung rokok diajarinya. Sella bolos sekolah dan uang yang diberikan oleh Fatma tadi dia hamburkan di club ilegal ini. Padahal uang itu untuk membayar kontrakan rumah yang sudah nunggak 3 hari belum dibayar. Dengan hati kecewa Fatma mendekati Sella yang sudah ditemani 2 laki-laki disebelahnya.
   "SELLA!" Panggil Fatma. Sella yang mendengar pun melihat kakaknya yang sudah berdiri didepannya. "Ka-kakak?" Kata Fatma yang masih kaget.
   "Kakak ngapain disini?" Tanya Fatma.
   "Seharusnya kakak yang tanya! Kenapa kamu disini? Seharusnya kamu sekolah, Sella! Dan apa yang kamu lakukan? Sadarlah!" Kaya Fatma.
   "Kenapa? Kakak kaget?" Respon Sella santai sambil menghisap rokoknya.
   "Kenapa kamu seperti ini?! Siapa yang mengajarimu?!" Fatma kecewa melihat Sella. "Sekarang ayo pulang!" Fatma menarik tangan Sella untuk pergi dari club tersebut.
   "Ish apaan sih kak? Aku gak mau pulang!" Kata Sella. "Kakak jangan paksa aku dong! Aku begini karena aku butuh kebahagiaan! Dan hanya ini yang bisa bikin Sella bahagia, kak!" Kata Sella.
   "Kakak punya tanggung jawab ke kamu, Sella!"
   "Ah sudah lah kak, aku gak mau debat sama kakak! Lebih baik aku keluar dari rumah dan aku akan bersenang-senang dengan teman-temanku!" Kata Sella.
   Tiba-tiba laki-laki yang membonceng Sella tadi keluar dari club dan menghampiri Sella dan Fatma yang sedang berdebat.
   "Oh ya kak, ini Exel pacar aku. Aku akan pergi bersamanya dan tak akan pulang kerumah." Kata Sella yang membuat hati Fatma tersambar petir.
   "Siapa yang suruh kamu pacaran hah? Kakak sudah bilang bahwa pacaran itu dosa, Sella!" Kini Fatma menangis.
   "Udah lah gak usah sok suci, kita sama-sama pendosa, Kak!" Kata Sella. "Udah ya aku mau pergi, gak ada gunanya debat sama kakak." Kata Sella yang mendorong tubuh Fatma untuk menjauh darinya. Gorengannya sebagai jatuh di tanah.
   "Sella, kakak mohon jangan tinggalkan kakak!" Kata Fatma sambil menangis melihat Sella pergi jauh dengan pacarnya itu menggunakan motor.
   "Ya Allah kuatkan hamba...." Rintih Fatma sambil menangis. Dia mengemasi dagangannya yang masih bisa dijual itu.
   Dan mulai saat itu Fatma tinggal sendirian di rumah. Dia berusaha mencari kabar tentang Sella di teman-teman sekolahnya namun tak satupun mereka yang tahu keberadaan Sella. Dan mereka mengatakan bahwa Sella tidak mengikuti Ujian Nasional tingkat akhir dia di SMA.
   8 bulan lebih 3 minggu pun berlalu....
   Seperti biasanya Fatma menjajakan dagangannya. Namun pagi ini Fatma agak kesiangan yang membuat dirinya telah berkeliling hari ini. Ketika Fatma akan membuka pintu rumah dia dikejutkan dengan kedatangan perempuan yang bertubuh kurus dan bentuk perutnya yang agak berisi tersebut dan orang mengatakan itu hamil.
   Perempuan itu adalah Sella. Dia hamil dengan hubungan gelapnya dengan Axel. Fatma yang mengetahui adanya Sella pun tak percaya.
   "Se-sella?" Kata Fatma.
    "Kakak!" Sella memeluk Fatma dan bersimpuh duduk detik itu juga. "Maafkan aku kak," Sella menangis.
    "Udah kamu berdiri, kamu kenapa?" Tanya Fatma. Namun belum sampai Sella menjawab tiba-tiba Sella pingsan di tempat. Fatma yang khawatir langsung membawanya kerumah sakit.
   Dokter mengatakan bahwa Sella mengalami penyakit HIV Aids yang sudah parah. Diduga karena Sella telah bergonta-ganti pasangan dan melakukan perbuatan terhina itu. Dan Allah menurunkan penyakit itu untuk Sella.
   Fatma memasuki ruangan dimana Sella dirawat dengan pakaian anti virus agar tidak tertular HIV Aids. Disana dia melihat Sella terbujur lemas di ranjang.
   "Sella...." Panggil Fatma yang berusaha untuk tidak mengeluarkan tangisnya.
   "Kak Fatma... Maafin Sella ya, Sella sudah gak kuat." Kata Sella.
   "Kamu gak boleh bilang kayak gitu sayang, kamu kuat kok." Kata Fatma.
   "Kak... Kalau bayi didalam kandungan ku ini lahir, tolong rawat dia ya. Rawat dia seperti kamu merawat ku."
   "Kita merawat nya bareng-bareng, Sella."
   "Aku gak yakin kak aku berumur panjang, penyakit ku sudah parah. Kalau aku meninggal nanti aku titip buah hati ku ini ya." Kata Sella.
   Tiba-tiba Sella merasakan sakit di perutnya dan sesak di dadanya. Itu membuat dia kejang-kejang dan Fatma akhirnya memanggil dokter untuk memeriksa nya. Ternyata Sella akan melahirkan, tanpa seorang suami. Fatma berdoa agar bayi dan ibunya selamat.
  Namun takdir berkata lain. Penyakit yang Sella derita sudah cukup parah dan akhirnya Sella menghembuskan nafas terakhirnya setelah melahirkan bayi perempuan. Dan sesuai janjinya Fatma merawat anak Sella dengan baik.
   "Kamu cantik seperti ibumu, aku akan menamakan kamu Suci yang artinya bersih...." Kata Fatma sambil menggendong bayi perempuan yang telah dia namakan suci itu.
   "Suci... Tumbuh besar dengan sehat ya nak, tante akan menjagamu disini...." Kata Fatma.
   Itulah azab Allah yang menimpa Sella karena dia telah melanggar hukum Allah karena telah melakukan zina.

Event; KumcerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang