🌻 Karya : Neny Lestari 🌻
Ada sepasang kekasih yang mereka saling mencintai satu sama lain, mereka sudah menaruh hati sejak 3 tahun yang lalu dari awal pertemuan mereka di sekolah Akademik dan mereka baru berani mengutarakan perasaan mereka sejak satu tahun yang lalu, sejak ketika mereka lulus dari sekolah Akademik mereka. Mereka bukanlah seperti seorang sepasang kekasih pada umumnya yang bebas beraduh mesrah kapan pun mereka mau, mereka berbeda, cinta mereka cinta yang terbanta sepanjang sejarah dan itu sudah menjadi aturan dari nenek moyang mereka masing-masing dah tidak ada sejarah menyatakan kalau mereka bisa bersatu.
Hinata Hyuga, Putri sulung dari keturunan Hyuga. Yang Clannya dikenal dengan kebangsawanannya dan taat pada adat. Mereka sangat menjunjung tinggi adat istiadat mereka, mereka Clan terpandang. Dan Clannya memiliki mata pelacak bernama 'Byakugan'
Sasuke Uchiha, Putra bungsu dari keturunan Uchiha. Clannya dikenal dengan mata 'Saringan' yang mematikan. Dan gaya kepemimpinan yang santai tapi tetap memegang teguh pada adat istiadat nenek moyang mereka.
Tidak ada sejarah yang menyatakan kalau bangsa 'Hyuga' dan bangsa 'Uchiha' boleh bersatu, karena nenek moyang mereka mempunyai masalah lalu kelam hingga saling mengibarkan bendera perang.
Ntah apa yang dipikirkan oleh dua sejoli itu sampai-sampai mereka berani melawan aturan hukum yang sudah ditetapkan, mereka tau cinta mereka salah tapi mereka tetap melanggar. Jika mereka ingin jumpa, maka mereka akan jumpa di warung ramen dekat Akademik supaya tidak ada yang tau. Sekolah Akademik terletak di perbatasan antara Kerajaan Uchiha, kerajaan Uzumaki, Kerajaan Hyuga, Kerajaan Haruno, Kerajaan Hatake. Dan kemungkinan besar prajurit-prajurit Hyuga dan Uchiha tidak akan curiga dengan mereka.
"Apa kau tidak bosan memakan ramen tiap hari?", tanya Hinata ke Sasuke yang tengah menyantap Ramen. Mereka hampir setiap Hari memakan ramen itu sebab itu Hinata menanyakannya, sedangkan Hinata saja sudah bosan dengan ramen itu apakah Sasuke tidak?
"Mengapa aku harus bosan? ramen ini enak bukan?", ucap Sasuke santai sambil menyantap Ramen itu .
"I-iya aku tau itu enak, tapi kan kita sudah sering sekali memakan itu. Apa kau tidak bosan? maksud ku kalau kau bosan kita bisa mencari makanan yang lain ",
"Maksud mu kita mencari makanan diluar sana dan orang lain tau tentang keberadaan kita, maksud ku hubungan kita. Gimana kalau para prajurit ayah mu mengetahui hal ini? Apa kau tidak memikirkan itu??", Sasuke mulai beralih kan pandangannya ke arah Hinata dan meletakkan sumpit yang ia pegang dimangkong ramen.
"T-tapi aku takut jika kau bosan dengan situasi kita yang seperti ini",
Hinata takut jika Sasuke pergi meninggalkannya akibat lelah dengan hubungan sembunyi-sembunyi mereka.
"Demi cinta rasa bosan itu aku hilang kan", ucap Sasuke lalu mengambil minum.
"Ayo kita pulang, sudah mau petang nanti kau dicariin sama kakak mu", ajak Sasuke pulang karena matahari sudah mau terbenam ia takut kalau Hinata pulang kemalaman ada apa-apa dijalan selain itu ayahnya bisa marah kalau Hinata pulang malam belum lagi kakaknya yang sangat posesif.
Mereka pun beranjak dari kedai ramen itu dan pergi pulang bersamaan itu sudah biasa mereka lakukan. Orang-orang tak pernah curiga dengan mereka karena mereka sudah sering ke kedai itu sejak mereka masih disekolah Akademik jadi mereka menganggap itu hak yang lumrah.
"Aku hanya bisa mengantar mu sampai di perbatasan ini saja, hati-hati kalau ada apa-apa gunakan ilmu bela dirimu dan jangan menangis. Aku pergi dulu",
Sasuke pun mengusap rambut Hinata yang panjang. Bukan ia tak ingin menolong jika Hinata ada apa-apa, tapi ia takut kalau orang-orang pada curiga dengan dirinya yang membela bangsa 'Hyuga', karena semua orang tau kalau bangsa 'Uchiha' sangat membenci bangsa 'Hyuga', begitu pun sebaliknya. Apalagi ia berada di wilayah Hyuga, bisa-bisa nyawanya habis ditangan bangsa 'Hyuga' saat itu juga. Bukan ia takut mati akibat kesalahannya, tapi ia tidak mau mati didepan orang yang ia cintai.
"Baiklah, jaga dirimu baik-baik juga",
Mereka pun berpisah, mereka selalu berpisah ditempat yang sama diperbatasan bangsa 'Hyuga'.
Tidak perlu waktu lama hanya 15 menit Hinata sampai di kediaman Hyuga, ia pun langsung masuk dengan seperti biasa Neji Hyuga, kakak kandung Hinata selalu menunggunya pulang dipintu kamarnya. Ia tak mau kalau adik perempuannya itu sampai tidak pulang nantinya dan bagaimana keadaannya ketika pulang dari luar, ia harus tau itu. Karena ia tak mau Adiknya kenapa-kenapa.
"Aku pulang", teriak Hinata seperti biasa ketika nampak Neji didepan kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Event; Kumcer
RandomEvent cerpen yang telah dilakukan oleh member Feedback Squad. 𝙋𝙚𝙢𝙗𝙚𝙡𝙖𝙟𝙖𝙧𝙖𝙣 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙙𝙞𝙙𝙖𝙥𝙖𝙩 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙠𝙚𝙗𝙚𝙩𝙪𝙡𝙖𝙣. 𝙄𝙖 𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨 𝙙𝙞𝙘𝙖𝙧𝙞 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙢𝙖𝙣𝙜𝙖𝙩 𝙙𝙖𝙣 𝙙𝙞𝙨𝙞𝙢𝙖𝙠 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙩𝙚𝙠𝙪�...