🌻 Juara 3 Event Desember 🌻
< Muhammad Chandra Al Ghifari >Pada suatu hari, di pinggir sungai terlihat seorang pria berpakaian bak Raja. Memang benar dia adalah anak dari Raja dari kerajaan Hitaloka, dia bernama pangeran Arkan. Sudah beberapa hari ia tak kunjung kembali kepada kerajaannya. Dikarenakan ia tengah menjalani proses mengejar dan mendapatkan cinta dari sang Putri kerajaan, anak dari Raja Arezua dan Ratu Kirana.
Putri Gladys, wanita yang mungkin saja akan menjadi pendamping hidupnya, ia berparas cantik, lemah lembut, dan ia sangat menyukai bunga mawar. Gladys sudah kenal dengan pangeran Arkan sejak lama. Namun kini ia selalu saja menggantungkan perasaan Arkan, dikarenakan ia takut, Arkan hanya memanfaatkannya lalu meninggalkannya, ia takut terjadi hal semacam itu.
Terlepas dari itu, kedua orang tua Gladys pun belum mengetahui kedekatan mereka berdua, dikarenakan ia belum pernah memperkenalkan Arkan kepada kedua orang tua Gladys, Raja Arezua dan Ratu Kirana, Gladys takut, kedua orang tuanya, tidak menrestui hubungannya bersama pangeran Arkan.
Sebenarnya sudah lama sekali, Gladys dan Arkan menghabiskan waktu bersama, hari demi hari berjalan, mereka berdua semakin akrab, Pangeran Arkan menyimpan rasa kepadanya, namun Gladys tak kunjung membalasnya, padahal perasaan yang Arkan rasakan sama hal nya dengan apa yang Gladys rasakan hingga kini, ia pun menaruh perasaan kepada pangeran Arkan tersebut.
**************
Dulu, mereka sering menghabiskan waktu bersama, seperti berlarian bersama diatas bukit, pergi ke sungai dan melihat air terjun, pergi ke suatu tempat yang dipenuhi dengan berbagai bunga yang indah, lalu membantu dan menghibur anak-anak penduduk setempat, selalu mereka berdua lakukan secara bersama. Kini mereka berdua sudah jarang menghabiskan waktu bersama.
Gladys berharap, Arkan pergi ke kerajaan Arezua. Ya kerajaan kedua orang tuanya sendiri, ia sangat menanti kehadiran Pangeran pilihannya yaitu Arkan, ia harap Arkan akan memperkenalkan dirinya kepada kedua orang tuanya, dan ia berharap hubungannya bisa direstui, tanpa adanya kejadian yang tak diinginkan, yaitu perselisihan antara kerajaan Arezua dan Hitaloka.
Kini terlihat, Arkan yang tengah berjalan menuju suatu tempat yang tepatnya disana terdapat banyak sekali, bunga yang tersedia, terlebih bunga mawar. Sangat banyak sekali disitu, bunga mawar merupakan bunga kesukaan Gladys, dan Arkan pun sama sangat menyukai bunga tersebut.
Ia mulai memetik bunga mawar tersebut, empat buah bunga mawar telah ia petik, ia menghirup bau yang terdapat pada bunga mawar tersebut, ternyata harum semerbak wanginya terasa sekali. Bunga itu akan ia berikan pada orang spesial, siapa lagi kalau bukan pada putri Gladys.
“Aku yakin, Gladys pasti menyukainya,” gumam Arkan sambil, menghirup bau bunga mawar tersebut.
Lalu Arkan seorang pangeran yang tampan tersebut, mulai melangkahkan kakinya, dan melakukan perjalanan, agar sampai pada kerajaan Arezua. Sebenarnya sudah dari dulu, ia mengetahui letak kerajaan Arezua yang tak lain, tidak terlalu jauh dari kerajaannya sendiri. Seharusnya dari dulu ia berkunjung ke kerajaan Arezua, namun Arkan masih kurang parcaya diri.
Karena, Arkan takut. Kehadirannya tidak diinginkan oleh Raja Arezua, Ayah dari putri Gladys, yang tak lain wanita idamannya. Ia tak akan menyerah untuk memperjuangkan dan mendapatkan balasan cinta dari Gladys.
*************
“Mencintai seseorang itu bukanlah hal yang mudah, terlebih jika memilikinya itu pun bukan suatu hal yang mudah, akan tetapi jika sama-sama ingin berusaha untuk memperjuangkan. Itu semua akan terjadi.”
Arkan tidak mengenal lelah, ia benar-benar mencintai Putri Gladys, maka dari itu cinta harus kita perjuangkan, agar terciptanya sebuah hubungan. Jika ia tak mencintai Gladys, tak mungkin sampai berjuang seperti ini, semua ini ia lakukan. Demi dirinya dan Gladys bisa bersatu dan membangun semuanya bersama.
Bunga mawar, ia menggenggam bunga tersebut, bunga yang selalu menjadi kenangan bagi dirinya, bunga tersebut lah awal mula Arkan mengenal Gladys, maka dari itu Arkan membawakan bunga itu, karena Gladys sangat menyukai bunga tersebut.
Arkan benar-benar nekat, sudah tau cintanya belum tentu terbalaskan. Tetapi tetap saja ia tidak henti-hentinya mengejar cinta seorang putri kerajaan yang bernama Gladys itu. Karena dirinya sudah terlanjur mencintai Gladys setulus hatinya.
Perjalanan tiap perjalan telah ia lalui, hinga akhirnya sampai pula tepat di depan kerajaan Arezua, gerbang ia buka, tiba-tiba disaat ia akan mengetuk pintu, dua penjaga menghalanginya. Pangeran Arkan masih dengan keadaan yang sama, memakai baju khas Pangeran Hitaloka, dan masih dengan keadaan yang sama yaitu menggenggam empat buah bunga mawar di tangannya.
“Siapa anda? Apa urusan anda datang kemari?” tanya kedua pengawal tersebut, baru saja Arkan akan menjawab, tiba-tiba pintu terbuka, rupanya Raja Arezua dan Ratu Kirana menghampiri Pangeran Arkan, karena mereka mendengar, seperti ada seseorang yang datang.
“Siapa anda? Apa urusan anda datang ke kerajaan saya?” tanya Raja Arezua dengan serius, Ratu Kirana hanya terus mentap Pangeran Arkan.
“Saya, Arkan. Dari kerajaan Hitaloka, saya ingin menemui Putri kalian, wahai Raja, Ratu. Izinkan saya bertemu dengannya, saya merindukannya!” ungkap Arkan apa adanya, karena memang benar. Ia sangat merindukan Putri Gladys.
“Gladys, tidak pernah bercerita tentang anda kepada saya, lebih baik anda gegas pergi dari sini, saya takut anda menyakiti Putri saya,” jelas Ratu Kirana, ia tak tau bahwa Arkan adalah pria yang selama ini Gladys kagumi.
**************
Ternyata sedari tadi, Galdys melihat dan mendengar pembicaraan mereka, Gladys sangat terpukul, mengetahui Arkan malah diusir oleh kedua orang tuanya, itulah kenyataan pahit yang harus ia terima, ia kira kedua orang tuanya bakal mempersilahkan Arkan masuk agar ia bisa menjelaskan kepada orang tuanya, bahwa Arkan benar-benar pria baik, yang ia kagumi selama ini.
“Ta-pi-“ perkataan Arkan terbata-bata, lalu terpotong.
“Cepat pergi dari sini, saya hanya tak ingin anda menyakiti anak saya!” bentak Raja Arezua, ia terlihat marah sekali.
Mau bagaimana lagi, kedua orang tua Gladys menyuruhnya pergi, walaupun dirinya sedikit kecewa tetapi ia tak menyerah begitu saja, ia akan selalu mengejar cinta Putri Gladys, agar mereka bisa bersatu.
Pangeran Arkan, menjauh dari kerajaan tersebut. Lalu beranjak menuju kerajaannya, walaupun dengan keadaan kecewa tapi ia hanya tak ingin mengeluh, ia yakin pasti tak lama lagi dirinya serta Putri Gladys bisa bersatu dan menjalani semuanya secara bersama- sama, maka dari itu ia tak akan menyerah untuk memperjuangkan.
Gladys Pov.
Pada malam hari, semua penghuni kerajaan Arezua pun makan malam bersama-sana hidangannya pun melezatkan sekali, hanya saja Gladys sedikit tidak nafsu makan untuk malam ini, terasa hambar baginya. Karena ia terus saja terpikirkan akan pangeran Arkan, ia tak tau, apa yang Arkan rasakan hari ini, ia berharap Arkan tidak berhenti untuk memperjuangkannya.
Selepas makan, Gladys berjalan menuju lantai atas, sesampainya ia pun membuka jendela ia ingin menghirup udara segara, sambil menatap langit dan bintang-bintang yang indah. Ia duduk di jajaran kursi yang terletak dilantai atas tersebut, sambil menatap langit dan bintang yang sangat terlihat indah.
Raja Arezua dan Ratu Kinara menghampiri Gladys, lalu ia mereka pun duduk berdekatan dengan Gladys, Ayahnya yaitu Raja Arezua bertanya kepada Gladys.
“Gladys sayang, Putriku mengapa dirimu mendadak sering menyendiri seperti ini? Jawablah pertanyaanku, wahai anakku,” ucap Raja Arezua, dengan serius.
Tak ada jawaban sepeserpun yang terlontar dari mulut Putrinya itu.
“Anaku, pria yang tadi? Apakah kau mengenalnya?” tanya Ratu Kirana, dengan penasaran.
“Ayah, Ibu. Aku mencintainya, dia bukanlah pria jahat yang berniat melukaiku, aku dengannya sudah kenal begitu lama sekali, tanpa sepengetahuan kalian. Dia pria yang baik sekali aku mengaguminya,” ungkap Gladys, ia berbicara sejujurnya kepada kedua orang tuanya, lalu Ratu Kirana pun memeluknya, Gladys menangis baru kali ini, ia sebagai Putri Raja mencintai seorang Pangeran tampan dari kerajaan Hitaloka.
Ia benar-benar mencintai Arkan. Pangeran dari kerajaan Hitaloka. Mungkin kini saatnya ia berterus terang, soal perasaan yang ia rasakan kepada Arkan. Gladys tak ingin menundanya lagi, karena ia benar-benar mencintai Pangeran Arkan. Gladys masih menangis dipelukan ibunya.
“Ibu, apakah wajar aku mempunyai perasaan kepadanya, dia benar-benar pria yang baik, apakah kalian mengizinkanku mencintainya?” tanya Gladys, kepada kedua orang tuanya.
“Jika, pangeran itu benar-benar pilihan terbaikmu. Baiklah, karena Ayah dan Ibu ingin melihatmu bahagia anakku, tapi ayah dan ibu hanya tak ingin, engkau salah memilih pendamping hidupmu!” tegasnya, kepada Putri satu-satunya itu, yang bernama Gladys.
Arkan Pov.
Dengan keadaan yang sama seperti Gladys, Arkan tengah menatapi langit dan bintang yang indah, selalu terbayang wajah cantik Gladys, kebaikan hati Gladys selalu terlintas dalam pikirannya. Tekadnya kuat, ia tak pernah menyerah untuk mengejar dan mendapatkan cinta Putri Gladys.
Ayahnya, atau Raja Loka menghampiri anaknya yang sedang termenung menatapi langit, ia berusaha bertanya. Apa yang sedang dipikirkan oleh anaknya itu.
“Anakku, apa yang tengah kau pikirkan sedari tadi?” tanya Raja Loka, kepada anaknya, yaitu Pangeran Arkan.
“Ayah, aku sedang mencintai seorang putri dari kerajaan Arezua, apa yang harus aku lakukan wahai ayahku,” ungkap Arkan, dengan perkataan jujur.
“Jika, kau benar-benar mencintainya dengan setulus hatimu, maka dari itu cobalah kau berkata jujur kepadanya, bahwa kau mencintainya.” Jawab Raja Loka, sambil tersenyum, dan anaknya yaitu pangeran Arkan membalas senyumannya, ia kembali bersemangat dan tak pantang menyerah.
***************
Pada suatu hari, sangat tak disengaja Pangeran Arkan serta Putri Gladys bertemu di tempat yang tak asing bagi mereka, yaitu taman bunga. Yang banyak sekali bunga mawar, Putri Gladys sedang duduk di kursi panjang dekat taman tersebut, sedangkan Pangeran Arkan tengah sibuk memetik beberapa bunga mawar yang nantinya, bakal ia berikan kepada wanita idamannya itu, yaitu siapa lagi jika bukan Putri Gladys, hari ini pun juga, tepat pada waktu dan pertemuan yang tak disengaja. Ia berniat mengungkapkan perasaan yang ia rasakan kepada Putri Gladys.
Selepas memetik beberapa bunga mawar, ia menghampiri Putri Gladys lalu duduk tepat disampingnya, jantungnya berdetak mungkin ini pertanda bahwa memang benar ia mencintai wanita yang berada disampingnya itu.
“Ada apa? Mengapa kita bisa dipertemukan dengan kebetulan seperti ini?” tanya Putri Gladys dengan nada kecil, ia pun nampak gugup sekali.
“Gladys, sepertinya kau jodohku. Aku mencintaimu, sejak awal kita berjumpa aku mempunyai rasa kepadamu, jika kau menerima cintaku kau ambil beberapa bunga mawar yang sedang digenggam oleh tanganku ini,” ungkap Arkan, dengan percaya diri, ia tak ingin terus-terusan memendam perasaannya kembali.
Gladys terkejut, ternyata impiannya terkabul. Hatinya sangat senang sekali, tak lama kemudian ia mengambil bunga yang sedang digenggam oleh Pangeran Arkan, itu pertanda bahwa Gladys menerima cintanya.
Gladys mengangguk sambil tersenyum, setelah mengambil bunga mawar tersebut. Ia sangat menyukai bunga tersebut, dan ia senang kini Pangeran Arkan resmi menyatakan perasaanya kepadanya. Begitupula, Pangeran Arkan pun bahagia sekali, kini cintanya telah terbalaskan.
“Kau cinta pertamaku Gladys, you is my first love!” ucap Pangeran Arkan, sambil tersenyum, ia sangat bahagia sekali.
“Aku, mencintaimu Arkan. Aku ingin bahagia bersamamu, kuharap kita bisa bersama selamanya. Terimakasih atas segala kebaikanmu, aku benar-benar menyayangimu!” balas Putri Gladys, dengan tulus. Tak bisa dijabarkan lagi, kini ia benar-benar bahagia sekali.
“Dalam setiap cerita cinta, pasti ada awalan. Jika cinta itu ingin bersatu, maka perjuangkanlah. Cinta yang sebenarnya itu cinta yang tulus dan menerima apa adanya.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Event; Kumcer
RandomEvent cerpen yang telah dilakukan oleh member Feedback Squad. 𝙋𝙚𝙢𝙗𝙚𝙡𝙖𝙟𝙖𝙧𝙖𝙣 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙙𝙞𝙙𝙖𝙥𝙖𝙩 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙠𝙚𝙗𝙚𝙩𝙪𝙡𝙖𝙣. 𝙄𝙖 𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨 𝙙𝙞𝙘𝙖𝙧𝙞 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙢𝙖𝙣𝙜𝙖𝙩 𝙙𝙖𝙣 𝙙𝙞𝙨𝙞𝙢𝙖𝙠 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙩𝙚𝙠𝙪�...