Pangeran Adelio

15 6 0
                                    

🌻 Karya : Nuraini 🌻

     Di kerajaan Jasmine hiduplah Raja yang begitu tampan dan ratu yang begitu cantik jelita.Raja itu bernama Edsen Abigail Jasmine dan Ratu itu bernama Elennata Jasmine.Mereka dikaruniai putri yang tak kalah cantik nya dengan Ratu.Putri itu bernama Sasmi Saenette Jasmine.
      Pada suatu hari,Sasmi berjalan-jalan di sekitar taman kerajaan.Sasmi melihat ada seseorang lelaki memasuki istana.
"Lelaki itu tampan sekali,siapa dia?" Batin Sasmi sambil membayangkan.
Sasmi memantau lelaki itu dari jauh,ia tak sabar ingin memasuki istana dan menanyakan nya langsung kepada ibundanya siapakah gerangan lelaki itu?

10 menit kemudian...

     Sasmi melihat sosok pria itu sudah keluar dari istana,ia segera berlari dan tergesa-gesa.Sasmi tak melihat bahwa ada sesuatu didepannya.
"Aww sakit." Rintih Sasmi yang tak sadar bahwa dirinya tersandung batu.
Lelaki yang mendengar suara jeritan wanita langsung menoleh kebelakang,dengan segera ia berlari dan menolong Sasmi
.
"Kamu tidak apa-apa?" Tanya lelaki itu dengan wajah khawatir.
"Ah iya,saya tidak apa-apa."Jawab Sasmi berbohong.
  Lelaki itu tak percaya dengan jawaban Sasmi,ia pun melihat bahwa kaki Sasmi terluka.

"Apakah kamu bisa berjalan?"
"Emm,saya rasa tidak," Jawab Sasmi menyengir.

"Bolehkah saya menggendong tubuh kamu?" Tanya lelaki itu meminta izin.
"Kalau boleh tau nama kamu siapa?" Tanya Sasmi memberanikan diri.

"Adelio Fransisco Q.Nan" Jawab Adelio singkat.
"Bolehkan saya memanggil dengan sebutan pangeran Adelio? Oh ya nama saya Sasmi Saenette."
"Tentu saja,dengan senang hati.Apakah Putri Sasmi memberi izin?"
"Izin untuk?"
Sasmi yang saat itu tak percaya, akhirnya ia bisa langsung berkenalan dengan lelaki itu.Hingga dirinya larut dalam lamunan.

"Menggendong tubuh Putri."
"Apa?Coba katakan sekali lagi?Saya tidak mendengarnya tadi." Ucap Sasmi dengan senyum manis.
"Menggendong tubuh Putri Sasmi." Dengan sabar Adelio merespon nya dengan baik.

Saat tubuh Sasmi ada di dekapan Adelio, jantung Sasmi berdetak kencang.
Sasmi merasakan bahwa ini cinta pada pandangan pertama.

Ibunda Sasmi yang melihat bahwa kaki putrinya ada yang terluka,ia begitu cemas.
"Pangeran Adelio, apa yang terjadi dengan Sasmi?" Tanya Ibunda dengan wajah panik.
"Sasmi tidak apa-apa ibunda,hanya tersandung saja."Jawab Sasmi dengan cepat.
Adelio yang melihat tingkah lucu Sasmi, hanya diam dan tersenyum.
"Terimakasih Pangeran sudah membantu Sasmi." Ucap Ibunda dengan senyum tulus.
"Tak perlu berterimakasih yang mulia, saya ikhlas menolong nya.Kalau begitu saya pamit paduka Ratu.Selamat siang." Ucap Adelio sambil membuka pintu.
"Hati-hati pangeran." Teriak Sasmi.

Adelio yang mendengar nya pun langsung membalasnya dengan senyuman.

"Putri bunda kenapa senyum-senyum sendiri?" Tanya Ibunda sambil mengobati luka Sasmi.
"Ah tidak apa-apa bunda,Sasmi hanya memikirkan wajah pangeran Adelio."
"Anak ibunda suka dengan pangeran?"Tanya Ibunda Sasmi lagi.
"Ah kalau begitu baguslah,karena Pangeran Adelio lusa akan dijodohkan dengan putri dari Kerajaan Delima."

Sasmi yang mendengarkan penjelasan dari Ibundanya langsung lemah dan berpikir bahwa mendekati Pangeran Adelio hanyalah cara yang sia-sia saja.Ia pun memutuskan untuk tidak memikirkan Adelio lagi.

"Ah begitu ya bunda,kalau begitu Sasmi tak ingin mendekatinya lagi." Ucap Sasmi dengan berat hati.

Ratu Arkina yang mendengar jawaban dari Putrinya itu,langsung diam dan berpikir bahwa benar anaknya putri Sasmi mengagumi Adelio.
Keesokan harinya....

"Sasmi mau kemana?" Tanya Ibunda.
"Mau keluar sebentar Ibunda,Sasmi bosen dirumah terus."
"Oyasudah kamu hati-hati, jangan pulang sampai sore."
"Iya bundaa." Jawab Sasmi langsung keluar dari Istana.

Sasmi berpikir bahwa dirinya seperti cerita Rapunzel yang hanya berdiam diri didalam istana.
Sasmi tak punya teman, sehingga burung-burung yang hinggap di jendela nya ia ajak bicara.
Sasmi berjalan menyusuri taman bermain,ya benar saja taman itu sepi dan tak ada orang sama sekali.Sasmi mengayunkan ayunan nya sendiri dengan kedua kakinya.

"Sedang apa disini?"

Sasmi yang tercengang melihat yang datang ternyata Pangeran Adelio,ia tak masih tak percaya.

"Mungkinkah ini mimpi?" Tanya Sasmi sendiri.
"Ini tidak mimpi,ini nyata Putri Sasmi." Jawab Adelio sambil menarik hidung Sasmi.
"Sedang apa disini?" Sambung Adelio.
"Ah,saya sedang ingin mencari hiburan saja."
"Bolehkah saya menghibur Putri?" Tanya Adelio.
"Tentu saja pangeran,saya akan sangat senang." Ucap Sasmi senyum sumringah.

"Prajurit,bisa tolong ambilkan biola 🎻?" Pinta Adelio.
"Baik tuan,akan segera saya bawakan." Jawab Prajurit .

Tak berapa lama kemudian,sang Prajurit membawakan sebuah biola yang diminta oleh Adelio.

"Terimakasih." Ucap Adelio singkat.
"Sama-sama tuan,kalau begitu saya permisi dulu." Jawab Prajurit karena tau bahwa pangeran hanya ingin berdua dengan putri.

"Pangeran ingin bermain biola? " Tanya Sasmi heran.
"Ya, saya ingin bermain biola.Agar Putri dapat terhibur." Jawaban Adelio yang membuat Sasmi tercengang.
"Benarkah pangeran?"
"Ya tentu saja,saya akan memainkan nya sekarang."
2 jam yang dipenuhi canda tawa Sasmi dan Adelio,Sasmi berpikir bahwa Adelio lah yang akan mendampinginya,namun Sasmi tak tau apakah Adelio merasakan hal yang sama. Sasmi seakan-akan mengingat perkataan Ibundanya bahwa Adelio sudah memiliki calon Permaisuri.
"Ah saya rasa tak mungkin." Gumam Sasmi sambil menghela nafas.
"Apanya yang tak mungkin? " Tanya Adelio heran.
"Ah tidak apa-apa pangeran, saya hanya ingin bertanya."
"Oh silahkan tanya saja." Jawab Adelio senang hati.

"Apakah pangeran akan dijodohkan dengan putri dari Kerajaan Delima?Dan acara itu akan diselenggarakan tepat esok hari?"Tanya Sasmi gemetaran.
"Iya,itu benar.Darimana putri bisa mengetahui nya?Tanya Adelio dengan penuh keheranan,mengapa Sasmi bisa tau akan hal itu.
"Dari Ibunda." Jawab Sasmi lesuh.
"Mengapa putri bersedih?"
"Ah tidak apa-apa pangeran, bolehkah saya tanya satu hal lagi?'
"Tentu saja."
"A-apakah pangeran menerima nya?" Tanya Sasmi gugup.
"Iya saya harus menerima nya,karena itu permintaan Ayahanda dan Ibunda saya." Jawab pangeran dengan wajah murung.
"Tapi sebenarnya,," Belum sempat melanjutkan kata-katanya, Sasmi langsung meninggalkan Adelio.
Adelio yang melihat Sasmi meninggalkan nya, langsung merasa bingung dan ingin mengejar nya.Tapi langit sudahlah mendung dan ia memutuskan untuk pulang saja.
Setibanya Sasmi di Istana...
"Sasmi,kenapa mata kamu begitu merah." Tanya Ibunda Sasmi yang saat itu sedang melihat tanaman hias miliknya.
"Sasmi hanya ingin tidur saja Bun," Jawab Sasmi berlari menuju kamar.
"
    Saat Sasmi sudah berada dikamar nya,Sasmi pun menangis dan terus menangis,mengapa nasib nya seperti ini? Mencintai seseorang yang sudah mempunyai calon Permaisuri.Berusaha melupakan tapi Sasmi tak bisa.Menjauhi Adelio sangatlah sulit baginya.Lalu Sasmi berpikir untuk memendam perasaan dan mencintai dalam diam.
Keesokan harinya..
Hari ini tepat dimana Adelio akan melangsungkan perjodohan nya,hari dimana seakan terasa berat untuk Sasmi merelakannya.Mungkin Sasmi akan memperingati hari ini sebagai Hari Patah Hati untuk dirinya.
"Sasmi,apakah kamu tidak ikut dengan kami ke acara pertunangan Adelio?" Tanya Ayahanda Sasmi.
"Tidak Ayah,Sasmi sedikit tak enak badan.Jadi Sasmi berpikir untuk tetap di Istana." Jawab Sasmi sambil melahap rotinya.
"Baiklah kalau itu maumu, beristirahat lah agar kamu cepat membaik." Ucap Ayahanda.
Ya, Ayahanda Sasmi orang nya tidak peka dengan apa yang dirasakan oleh nya,berbeda dengan Ibunda nya, yang selalu mengerti apa maunya.
"Kalau begitu kami pergi dulu," Pamit Ayahanda Sasmi.
"Kamu istirahat lah Sasmi." Sambung Ibundanya.
"Iya baik,hati-hati dijalan."
45 menit pun berlalu.
Raja Edsen dan Ratu Arkina sudah sampai di Istana Pangeran Adelio.
Adelio yang melihat itupun langsung menyambutnya dengan baik.
"Silahkan masuk yang mulia Raja dan Ratu,Ayahanda dan Ibunda saya sudah menunggu di dalam." Ucap Adelio sambil membungkukkan badannya sedikit.
Adelio yang merasa bingung mengapa Raja dan Ratu tak membawa putri Sasmi,Adelio langsung bertanya tanpa ragu.
"Yang mulia Ratu,mengapa putri Sasmi tidak ikut kesini?"
"Oh ya,tadi Sasmi bilang ia sedikit tak enak badan.Jadi,ia berpikir untuk tetap di Istana saja.
"Ah begitu ya, terimakasih yang mulia Ratu."
Adelio curiga bahwa Sasmi tak benar benar sakit."Apa mungkin karena kejadian kemarin?Aau karena hal lain.Lebih baik saya tak pikirkan itu dulu,mengapa saya merasa risau saat ia tak disini." Gumam Adelio.
Beberapa menit kemudian....
"Baik,acara akan kita mulai sekarang?Apakah Pangeran Adelio dan Putri Serinna Reola sudah bersedia? " Tanya sang Raja selaku Ayahanda Adelio.
"Tunggu sebentar Ayah,bolehkah saya izin keluar sebentar?" Ucap Adelio yang saat itu langsung menghampiri Ratu Arkina.
"Yang mulia Ratu,bolehkah saya menjemput putri anda?"
"Tentu saja,tapi pangeran ingin a..." Belum sempat Ratu melanjutkan kata-katanya, Adelio sudah pergi keluar Istana.
30 Menit kemudian...
"Permisi putri Sasmi,apakah anda didalam?" Sambil memencet bel yang ada diluar Istana.
"Iya tunggu sebentar," Sambil berjalan membukakan pintu.
"Loh pangeran A-Adelio?Ada apa?"
"Ikut denganku."
"Tapi aku.." Sasmi yang saat itu tubuhnya sudah ada didekapan Adelio,tak bisa lagi berkata-kata.

Saat Adelio dan Sasmi sudah sampai di Istana,Adelio langsung berkata bahwa perjodohan ini dibatalkan.

"Maksud kamu apa Adelio,kenapa kamu membatalkan perjodohan ini."Tanya Putri Serinna dengan wajah penuh amarah.
"Ayahanda, Ibunda.Dengarkan Adelio dulu, Adelio tidak mencintai Putri Serinna tapi Adelio mencintai wanita yang ada disamping Adelio." Ucapan Adelio yang membuat orang-orang didalam Istana terkejut.

Sasmi tak percaya dengan apa yang dikatakan Adelio.Sasmi terus tercengang seperti orang kehilangan akal.

"Ayah,Adelio memohon kepada Ayah agar Putri Sasmi lah yang akan menjadi permaisuri Adelio.Yang mulia Raja Edsen dan Ratu Arkina bolehkah saya menjadi pendamping Putri kalian?"

Raja dan Ratu hanya mengangguk saja dan tersenyum lebar.Sementara Ayahanda Adelio masih terdiam.
"Baiklah jika itu mau kamu, perjodohan kamu dengan Putri Serinna akan dibatalkan." Jawab Ayahanda Adelio tegas.
"Terimakasih banyak Ayahanda dan Ibunda."

Sementara itu Sasmi hanya memegang-megang pipinya,ingin memastikan ini hanya mimpi atau nyata.
"Sedang apa?Ini nyata bukan rekayasa." Ucap Adelio sambil memegang tangan Sasmi.
"Ah itu,saya sedang..."
"Kamu adalah wanita yang unik,saya suka dengan tingkah kamu.Walaupun pertemuan kita singkat.Saya harap kamulah yang memang benar-benar jodoh saya.Kamu cantik, walaupun rambutmu sudah memutih.Saya akan tetap mencintai kamu dan menjaga kamu sebisa dan semampu saya.
Will You Marry Me?" Ucap Adelio sambil menurunkan badannya.
Sasmi yang mendengar pernyataan Adelio sangat ingin membuat nya menangis, ternyata cinta Sasmi tidak bertepuk sebelah tangan.Lelaki yang diidamkan nya  ternyata sekarang menjadi miliknya.
"Yes,I Will." Jawab Sasmi cepat.
Adelio langsung berdiri dan memeluk tubuh Sasmi.

Sekian


Event; KumcerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang