🍁 JUARA 1 🍁🌱 Karya: Cindy Aulia Utami 🌱
Bel pulang sekolah berbunyi. Para siswa sekolah menengah atas segera berhambur keluar dari kelas. Semua orang nampak girang.
Lain halnya dengan seorang gadis berambut panjang dengan poni sedikit melebihi mata. Ia berjalan tenang menyusuri koridor kelas.
Kemudian seorang gadis berambut pendek menghampirinya. Gadis itu berjalan bersisian dengan gadis tadi. Banyak siswi yang berbisik-bisik melihat dua gadis itu. Sebagian memilih minggir dan memberi jalan saat mereka lewat.
"Anne, bagaimana hari ini?" Gadis yang baru datang itu memecah keheningan. Sementara Anne hanya menatapnya dingin dan kembali menatap ke depan.
Gadis itu, Kelly, sudah biasa dengan sikap Anne yang dingin dan tidak menanggapi perkataannya. Dulu, Anne tidak seperti ini. Anne adalah gadis periang. Namun semenjak ayahnya meninggal, Anne menjadi lebih pendiam. Tatapannya sendu bahkan semangat hidupnya telah pergi.
Kelly sebagai temannya sejak kecil berusaha untuk selalu menjadi temannya. Meskipun Kelly adalah gadis populer di sekolah, ia tak pernah melupakan Anne yang dijauhi karena sikapnya yang dianggap aneh.
Sekolah mulai sepi. Anne selalu keluar paling terakhir di kelasnya dan Kelly akan menunggu di depan kelasnya.Ya, tahun ini terpaksa mereka harus berpisah kelas. Jujur, Kelly merasa khawatir. Anne pasti akan selalu dipojokkan oleh teman sekelasnya. Kelly tahu, Anne akan merasa sedih meskipun tak pernah ditunjukannya. Anne tidak pernah menangis karena dicerca atau dihina. Tetapi Anne punya cara sendiri untuk menghentikan hinaan mereka.
"Anne, bagaimana kalau kita makan es krim. Hari ini sangat panas," usul Kelly. Anne menoleh, ia tersenyum dan mengangguk. "Baik, tunggu di sini," perintah Kelly.
Anne menurut. Nampak sebuah mobil akan keluar dari sekolah dan terhalang oleh tubuh Anne yang berdiri tepat di tengah gerbang.
Tiin!!
Keras sekali suara klakson hingga membuat semua orang terkejut. Jika anak lain yang berada di posisi Anne pasti akan mengerti dan segera menyingkir. Namun tidak dengan Anne. Gadis itu malah membalik tubuhnya cepat tanpa sedikitpun menggeser tubuhnya. Anne menatap dengan tatapan yang sulit diartikan siapa pun. Tapi bagi Kelly, tatapan itu berarti sebuah dendam yang harus dituntaskan.
Seorang wanita dari dalam mobil memanjangkan kepalanya keluar. Ia guru baru di sekolah ini. Mrs. Paula namanya.
"Heii! Apa kau tuli?! Aku sudah membunyikan klakson! Itu berarti kau harus minggir!" Kelly segera menghampiri Anne.
"Kelly, bawa teman idiotmu itu pergi! Aku tidak ingin mengotori mobilku dengan darahnya. Katakan pada orang tuanya, kalau putrinya tidak waras, bawa saja ke rumah sakit jiwa!!"
Setelah ditarik Kelly, Anne akhirnya menyingkir. Tatapan Anne terus mengikuti arah mobil.
"Sombong!" ucap Anne.
"Sudahlah Anne, jangan dipikirkan. Mrs. Paula hanya belum mengenalmu dengan baik. Aku sudah beli es krim. Ini!" katanya sambil menyerahkan cone es krim pada Anne.
"Dia menghina ayahku! Dia akan kuhukum!" Tiba-tiba Anne segera berlari mengikuti arah kepergian mobil Mrs. Paula.
"Anne! Annee..!" jerit Kelly. Dan Anne tidak peduli.
Dengan perasaan berat, Kelly pulang ke rumahnya. Senja menjelang diiringi hujan gerimis dan cuaca remang-remang berselimut awan hitam.
Ia masih khawatir. Ia tahu sifat Anne. Jika merasa sakit hati, Anne bisa berbuat nekad. Beberapa teman kelasnya dulu yang hilang tanpa kabar, semua karena Anne. Anne menjelma menjadi sosok gadis pencabut nyawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Event; Kumcer
DiversosEvent cerpen yang telah dilakukan oleh member Feedback Squad. 𝙋𝙚𝙢𝙗𝙚𝙡𝙖𝙟𝙖𝙧𝙖𝙣 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙙𝙞𝙙𝙖𝙥𝙖𝙩 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙠𝙚𝙗𝙚𝙩𝙪𝙡𝙖𝙣. 𝙄𝙖 𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨 𝙙𝙞𝙘𝙖𝙧𝙞 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙢𝙖𝙣𝙜𝙖𝙩 𝙙𝙖𝙣 𝙙𝙞𝙨𝙞𝙢𝙖𝙠 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙩𝙚𝙠𝙪�...