~ Neny Lestari ~
Matahari saat ini sudah berada diatas ubun-ubun manusia, itu menandakan sudah masuk waktu siang dan dimana calon ninja sudah sudah pulang dari academic, kegiatan mereka setelah pulang dari academik beda-beda ada yang langsung pulang dikarenakan para orang tua mereka sudah menunggu di depan gedung academik namun ada juga yang tidak langsung pulang, melainkan mencati hiburan terlebih dahulu seper, Uzumaki Naruto, Hinata Hyuga, Yamanaka Ino dan Sai. Mereka selalu bermain terlebih dahulu sebelum pulang kerumah, bukan apa hanya mereka suntuk berada di rumah. Apalagi Naruto, dirumah tidak ada siapa-siapa tidak ada yang mengucapkan 'Selamat datang' disaat ia pulang.
"Saat in kita mau kemana?" tanya Ino yang sudah bosan, pasalnya sudah hampir 30 menit mereka masih di academik, tapi belum tahu tujuan mereka mau kemana.
"Bagaimana jika kalau kita ke taman saja?" usul Sai seraya mengotak-atik kertas putih dengan sebuah pensil, sebab ia bosan tidak ada kegiatan dari tadi.
"HEI, NARUTOO!!!" teriak Ino sambil melempar batu kearah Naruto.
"Ha, apa?"
Naruto dari tadi hanya melihat langit biru sambil tertidur di lantai, tidak peduli dengan apa yang mereka debatkan. Sebab saat ini yang ada dipikirannya adalah dia tengah rindu seseorang, dia ingin jumpa dengan orang itu. Siapa lagi kalau bukan Minato dan Uzumaki Kushina.
"Ck, apa kau mau kalau kita ketaman saja?"
"Terserah kau saja," ucap Naruto sambil memejamkan mata.
"Hey, Hinata, bagaimana denganmu?" tanya Ino kepada Hinata yang tengah sibuk dengan sulamannya. Hinata pun melihat kearah Ino.
"Aku sangat lapar, apa tidak apa-apa jika kita makan terlebih dahulu?"
Saat ini Hinata benar-benar sangat lapar sebab dari pagi tadi ia tidak sempat makan.
"Apa yang mau kita makan?" tanya Sai yang masih berkutat diatas kertas putihnya itu.
"HEY SAIII, TAK BISAKAH KAU LETAKAN KERTAS MU ITU TERLEBIH DAHULU ATAU TIDAK AKAN KU ROBEK-ROBEK KERTAS ITU,"
Ino sangat sebal dengan Sai bagaimana tidak, sebab Sai dari tadi hanya menghabiskan waktunya dengan melukis, seperti tak dianggap manusia mereka disitu.
"Iya... Iya aku minta maaf, jadi... Apa yang mau kita makan?"
"Bagaimana kalau kita makan ramen saja wahhh... Sudah lama sekali rasanya aku tidak memakan naruto dalam ramen," seru Naruto dengan mata binar, sebab ia sangat menyukai Ramen apalagi ditambah naruto didalamnya. Ramen tanpa naruto tidak sempurna baginya.
"Dasar bocah aneh," cibir Ino sedangkan Hinata hanya terkekeh pelan melihag tingkah Naruto.
"Baiklah, kita makan Ramen saja sudah lama sekali aku tidak makan ramen paman Ichiraku," ucap Sai.
"Apa kau bilang, sudah lama? Bukankah tiga hari yang lalu kita baru saja memakan ramen dari kedai paman Ichiraku?" sergap Ino. Sai hanya tertawa dengan kata-kata yang keluar dari Ino begitupun dengan Hinata dan Naruto.
"Benarkah?"
"Astaga Sai, kau masih jadi Genin saja sudah lupa, umurmu juga masih sangat mudah. Bagaimana jika kau sudah menjadi jounin atau yang lainnya?" cibir Naruto.
Seperti itulah perdebatan mereka setiap memilih tempat untuk berkumpul, mereka termakan waktu memilih tempat, bukan karena menikmati yang berada ditempat itu. Sampai pada akhirnya mereka memilih memakan ramen di kedai paman Urishiki, sebab mereka sudah lama sekali tidak kesini sudah hampir sebulan, semenjak paman Ichiraku membuka kedai ramen di Konoha. Sebab ramen paman Ichiraku sangat disukai pelanggan dan... Soal rasa tidak diragukan lagi.
"Hey, kau tau Hinata, aku dengar-dengar paman Ichiraku membuat ramennya memakai bahan-bahan yang berbahaya, maka dari itu ramen di kedainya terlihat sangak enak," Bisik Ino kepada Hinata sebab ia takut jika perkataannya didengar oleh banyak orang.
"Benarkah? Tapi kelihatannya itu hanya hoax, sebab kemarin para Shinobi dan tim medis desa sudah mengecek dan hasil nya nihil," seru Hinata seraya memakan ramen yang ia pesan 15 menit yang lalu.
"Sudahlah Ino kau jangan menyebar hoax, bisa-bisa kau dipenjara nanti," ucap Naruto.
"Diamlah manusia durian!!"
Mereka kini tengah menikmati makanan masing-masing dengan tenang, ya walaupun terkadang ada sedikit keributan antara Naruto dan Ino, mereka berdua tidak bisa disatukan, sebab Naruto menganggap Ino sangat menyebalkan dan Ino menganggap Naruto makhluk yang aneh.
Butuh waktu lima belas menit bagi mereka untuk menghabiskan makanan setelah itu mereka memutuskan untuk pulang kerumah masing-masing.
Kini malam sudah berganti menjadi pagi, sudah tiga hari ini Hinata tidak hadir dalam Academik, kemana ia? Apa dia sedang latihan bersama Neji _ abang kandung Hinata _ sebab tidak ada yang tahu Hinata kemana, hingga pada suatu hari Sakura datang menghampiri Ino ketika Ino sedang berjalan menuju pasar. Sakura memberitahu kepada Ino jika Hinata sekarang sedang di opname di Rumah sakit Konoha dan sedang ditangani juga oleh Sakura, menurut hasil Laboraturium rumah sakit, Hinata tengah keracunan.
"Hey, bagaimana keadaanmu Hinata-chan?" tanya Naruto dengan khas konyolnya sembari menyodorkan buah kepada Hinata. Hinata pun menerima buah itu sembari tersenyum lalu meletakannya diatas nakas.
"Hmm makasih Naruto-kun, tapi aku sudah tidak apa-apa. Kata nona Tsunade aku besok sudah boleh pulang," jelas Hinata dengan suaranya yang masih sayu lemas.
"Katanya tim Shinobi akan melakukan misi hari ini, yaitu mencari tahu siapa penjual yang menggunakan borax dalam jualannya. Sebab, kau keracunan borax," ucap Ino.
"Hmm... Benarkah?"
"Hm... Iya," cicit Sai singkat.
°°°
"Hey, kenapa kau buang mie mie yang tidak habis itu? Itu sangat mubazir sekali dan mrmbuang-buang uangku," larang Urashiki, sebab ia semua sisa-sisa hasil jualannya yang tak habis malah ingin dibuangnya.
"Memangnya kenapa paman? Bukankah ini sudah tidak layak pakai?" tanya orang itu heran, sebab mie-mie yang disitu sudah sangat kotor dan dirubungi lalat, yang benar saja tidak boleh dibuang.
"Ohh ayolah... Kau sungguh polos anak muda, mie itu akan aku jual lagi untuk besok jadi tidak usah dibuang letakan saja disitu," perintah Ursahiki kepada anak muda itu.
"Ini sudah jorok paman, dan lihat saja lalat itu mereka seperti berpesta disana," ucap pemuda itu sembari melihat mie yang sudah tak layak pakai itu.
"Sudahlah kau diam saja, tidak usah ikut campur kalau tidak begini mana bisa kita menandingi Ichiraku," Urashiki pun mengambil mie yang sudah tak layak itu kemudian mencucinya dengan bersih tak lupa ia mencampurnya dengan mie-mie yang masih segar dan baru dibelinya tadi setelah itu, Urashiki pun merebus mie-mie yang tadi danmeneteskan sedikit cairan disana.
"Mengapa paman memasukannya, bukankah itu sangat berbahaya?" pemuda itu panik sebab Urashiki menumpahkan cairan borax disana. Urashiki melakukan itu dikarenakan ia iri dengan Ichiraku yang dagangannya begitu laris sehingga banyak digemari oleh seluruh desa, padahal yang deluan jualan disitu sudah tentu Urashiki tetapi dagangan Urashiki sangat sepi. Jadi ia melakukan cara licik itu untuk menaklukan pedagang dan juga bisa dijual dengan harga dibawa rata-rata dan... Apabila bahan-bahan tidak habis masih bisa disimpan.
"Bisakah kau diam saja disitu tak usah brisik, suara mu mengganggu konsentrasi ku,"
°°°
Tok... Tok... Tok....
Suara pintu terketuk dan itu adalah ulah dari dua lelaki dari clan Uchiha yang mendatangi ruangan Hokage, sebab mereka berdua dipanggil oleh Tsunade.
"Masuklah!!!" perintah Tsunade yang kini ditemani oleh asisten pribadinya. Iruka.
Kedua lelaki Uchiha itupun masuk lalu mereka menundukan tubub 90° sebagai tanda memberi hormat kepada Tsunade setelahnya mereka kembali menegakan tubuh mereka seperti semula dan berdiri didepan Tsunade.
"Ada perlu apa nona Tsunade memanggil kami?" tanya Uchiha dengan suara lembut.
"Begini, kalian sudah dengarkan kabar dari putri bangsawan Hinata Hyuga yang kini tengah dirawat dirumah sakit?" tanya Tsunade memulai inti dari pembicaraan mereka, Itachi pun mengangguk meng-iyakan kata-kata Tsunade sebagai tanda jika ia mengetahuinya.
"Bagus jika kalian sudah mengetahuinya. Kalian saya tugaskan untuk memeriksa penjual makanan yang ada di Konoha kalian cek siapa yang menggunakan bahan yang berbahaya dijualannya. Karena menurut hasil laboratorium saya kemarin ia keracunan borax. Apa kalian mengerti!?" ucap Tsunade dengan dengan tegas sambil menatap kearah dua Uchiha itu.
"Mengerti," jawab Itachi.
"Sasuke, bagaimana denganmu?" tanya Tsunade yang dari tadi melihat Sasuke hanya santai saja.
"Membosankan," ucap Sasuke dengan mata malasnya.
"Jaga bicaramu Sasuke, beliau Hokage kita tidak sepantasnya kau bersikap seperti itu!!" tegas Itachi yang sedikit bahkan sangat sebal melihat kelakuan Sasuke yang tidak sopan.
"Ck, hm,"
"Sudahlah Itachi biarkan saja dia seperti itu, tugasmu adalah mengawasi cara kerjanya jangan sampai dia buat ulah ketika tugas," bukan tanpa alasan Tsunade menugaskan Uchiha Sasuke sebagai tim penyelidik, sebab Tsunade ingin melatih Sasuke supaya lebih berbaur lagi dengan masyarakat dan melatih tanggung jawabnya juga sebagai seorang calon shinobi nantinya.
Disisi lain saat ini Urashiki tengah mengolah bahan-bahan untuk ramen yang akan ia jual besok, tiba-tiba ia dikagetkan dengan kedatangan seseorang.
"Hey paman, bagaimana ramen-mu?" ucap pemuda itu lalu duduk disamping Urashiki.
"Ya seperti yang kau lihat, aku minta tolong, tolong kau jagakan duku ramenku ini aku mau mengambil air disumur sebentar," pintah Urashiki sebab persediaan air-nya saat ini benar-benar sudah habis dan ia sangat butuh air untuk memasak.
"Baiklah paman,"
Urashiki-pun pergi untuk mengambil air yang tidak terlalu jauh dari rumahnya, hanya memakan waktu lima belas melihat asap dari arah dapurnya, ia pun langsung meninggalkan air tersebut dan segera lari untuk memastikan keadaan dapurnya.
"HEY, APAKAH ADA ORANG DIDALAM? LEE, APA KAU MASIH DISITU LEE?" teriak Urashiki panik dan kepanikan itu bertambah saat ia melihat kobaran api yang menyala didapurnya.
"YA TUHAN, APA YANG SEDANG KAU LAKUKAN LEE, KENAPA DAPUR KU BISA KEBAKARAN SEPERTI INI !?"
"Kompor gas milik paman bocor jadi dia meledak dan akibst dari borax itu apinya jadi semakin besar," jelas Rock Lee dengan cemas.
Urashiki mengambil barang-barang yang masih bisa ia selamatkan, tidak lama kemudian datanglah para Shinobi Konoha untuk memadamkan api tersebut, termasuklah Uchia Itachi dan Uchiha Sasuke. Sebab mereka tadi sedang bertugas kemudian melihat kobaran api dari arah rumah Urashiki.
"Apa motiv dari kebakaran itu?" tanya Tsunade kepada Itachi dan Sasuke, saat ini mereka berdua tengah disidang dan dimintai pertanggung jawaban tentang kejadian itu.
"Mereka bilang, gas milik paman Urashiki bocor," jelas Itachi sebab tadi ia sudah mencari tahu akibat dari kebakaran itu, tetapi herannya ia tidak menemukan Urashiki disitu.
"Lepas itu kemana Urashiki sekarang?" tanya Tsunade lagi sambil menaikan kedua alisnya.
"Dia tidak ad-" ucapan Itachi terpotong oleh Sasuke.
"Dia ada di rumah Rock Lee," kata Sasuke yakin yang masih setia dengan sifat dinginnya dan detik itu juga ia dihadiai tatapan heran dari Itachi dan Tsunade.
"Bagaimana kau biss tau Sasuke?" tanya Tsunade.
"Disaat aku ingin mematikan api itu, aku melihat ini dimeja," Sasuke menunjukan sebuah ikat kepala berwarna hijau yang biasa dipakai oleh Lee. "Dan juga aku menemukan ini disamping kompor itu," sambung Sasuke sambil mrngeluarkan botol berukuran 20ml. Jelas saja Tsunade dan Itachi sangat kaget.
"Bukankah itu borax?" Itachi berusaha meyakinkan atas apa yang ia lihat.
"Sudah jelas, motiv dari kebakaran itu adalah akibat bocornya gas tersebut kemudian api menjalar mengenai borax lainnya dan itu membuat api semakin besar," jelas Tsunade.
Lepas dari pertemuan itu, para Shinobi pun mencari keberadaan Urashiki tetapi mereka lebih dulu mendatangi rumah Lee, sebab menurut Sasuke Urashiki ada disitu berdasarkan bukti yang ia temui.
Ketika mereka sampai di rumah Lee dan ternyata benar Urashiki berada disitu untuk melakukan persembunyian. Waktu kebakaran tadi ia takut jika warga menggrebek barang-barang miliknya apalagi di depan rumahnya sudah ramai khalayak untuk memadamkan api. Jadi ia memutuskan untuk kerumah Lee terlebih dahulu untuk bersembunyi sementara jika ia rasa sudah aman, maka ia akan pergi dari desa. Tapi ternyata ia salah, ia sudah kedeluan dipergoki oleh para Shinobi dan kini ia akan dimintai keterangan atas apa yang ia lakukan, motifnya adalah akibat rasa iri dan ingin mendapatkan untung yang banyak.
Maka dari itu, Urashiki dipenjara selama 3 tahun sebagai hukumannya dan juga denda uang kesehatan Hinata, itu akan dilunasi ketika ia keluar dari penjara nantinya. Jika tida dilunasi maka ia akan dipenjara lagi.
••Tamat••
KAMU SEDANG MEMBACA
Event; Kumcer
RandomEvent cerpen yang telah dilakukan oleh member Feedback Squad. 𝙋𝙚𝙢𝙗𝙚𝙡𝙖𝙟𝙖𝙧𝙖𝙣 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙙𝙞𝙙𝙖𝙥𝙖𝙩 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙠𝙚𝙗𝙚𝙩𝙪𝙡𝙖𝙣. 𝙄𝙖 𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨 𝙙𝙞𝙘𝙖𝙧𝙞 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙢𝙖𝙣𝙜𝙖𝙩 𝙙𝙖𝙣 𝙙𝙞𝙨𝙞𝙢𝙖𝙠 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙩𝙚𝙠𝙪�...