20a. hubungan yang rumit v

1.3K 307 13
                                    

Biru berdiri sambil menyadarkan punggungnya ke tiang ayunan. Sementara Sarah menangis sesegukan sambil duduk di ayunan. Meski ucapan Sarah sangat menyebalkan, bagaimanapun mereka bersahabat sejak kecil. Mana bisa Biru pura-pura tak peduli.

"Sudah, tak perlu pikirkan itu. Pria di dunia ini banyak. Pangeran Arab saja ganteng-ganteng. Ngapain kamu sakit hati hanya gara-gara Randy," nasehat Biru.

Sarah menatapnya dengan tatapan tajam. "Elah, kamu dikasihani malah melototin," keluh Biru.

"Kalau kamu dengar Langit mau nikah sama orang, kamu bakalan biasa saja?" sindir Sarah.

"Ouh, tentu. Aku bakalan nikahin dia duluan. Hanya aku sama Langit memang saling mencintai. Kalau kamu sama Randy sejak dulu kan cuman cinta pada di bawah tangan," komentar Biru.

Sarah menendang betis Biru. "Ngomong biasa saja kamu sudah salah. Jangan sok pake peribahasa. Bertepuk sebelah tangan, bodoh!" umpat Sarah.

Biru manyun. Posisi mereka kini berada jauh dari rumah Biru, tepatnya berada di taman dekat kampus yang kemarin Biru dan Langit datangi. Sarah memang harus menenangkan diri.

"Kamu tahu wanita yang akan dijodohkan dengan Randy?" tanya Sarah.

"Ngapain nanya?"

"Mau aku kirim santet biar malam ini langsung dikubur," jawab Sarah saking emosinya.

Biru malah tertawa mendengar ucapan wanita itu. "Aku mana tahu. Baru dengar tadi juga kalau dia mau dijodohin. Dia gak ngomong, tapi besok pasti aku bakalan tanyain. Kamu gak usah khawatir," ucap Biru

Sarah mengusap air mata yang mengalir dengan punggung tangannya. Rasanya sakit hingga ubun-ubun. Dia sudah suka pada Randy sejak SMP, bahkan Sarah memberanikan diri menembak Randy duluan. Jahatnya, Randy malah bilang kalau ia menganggap Sarah hanya sebagai sahabat.

Karena kesal akibat penolakan Randy, hari itu juga Sarah menerima tawaran perjodohan dengan Biru. Emosi yang ia kini sesali. Jika saja pria yang dijodohkan dengannya lebih baik, tentu ia tak akan uring-uringan begini.

"Ru, jujur aku gak sanggup jalanin hubungan ini. Aku gak bisa. Aku juga gak bisa lupain Randy. Sudah nyoba, tetap saja. Sakit banget dengar dia bakalan nikah sama orang lain," curhat Sarah.

Biru mengusap bahu Biru. "Sampai kapan aku harus gini, Ru. Apa orang tuaku gak tahu kalau aku ini punya perasaan? Aku bisa sedih juga. Mereka cuman jadiin aku investasi bisnisnya, bukan anak." Air mata Sarah semakin deras mengalir.

Biru mengerti perasaan Sarah. Lain dengan Biru yang bisa mencari kesenagan sendiri dan berani menentang keluarga, Sarah terlalu penurut.

"Sar, aku janji. Kamu gak perlu apa-apa. Dalam waktu dekat, aku bakalan akhiri pertunangan kita. Biar gak usah kamu, aku saja yang dimaku keluargaku. Aku sudah biasa," ikrar Biru.

"Ru, kamu tahu sendiri. Hubungan ini keinginan kakekmu. Kalau sampai Tuan Besar tahu ...." Kalimat Sarah terpotong.

"Aku tinggal merengek manja," jawab Biru dengan mudahnya. Sarah tersenyum kecil. Ia tahu kakek Biru sangat memanjakan pria itu.

Beberapa detik kemudian, mata Biru terlihat berbinar. "Lihat! Teman kamu datang!" tunjuk Biru ke arah belakang Sarah. Lekas Sarah berbalik dan melihat Langit berjalan ke arah sana.

Sarah berdiri lalu berlari ke arah Langit dan memeluk gadis itu. Langit kebingungan. Ia tetap mengusap punggung Sarah lalu menatap Biru dengan penuh tanda tanya. "Langit, temani aku ya, aku lagi sedih," keluh Sarah. Tak lama ia terisak. Di sana Langit jadi merasa khawatir akan keadaan Sarah.

🌱🌱🌱

Bride Of The Heir (Mr. Tajir Jatuh Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang