66b. Berawal

563 143 7
                                    

"Aku ganteng, nggak?" tanya Biru memakai jas hitam, dasi biru tua dan kemeja putih.

"Aa mau ikut sidang paripurna?" tanya Langit.

Biru menggeleng. "Kan aku belum jadi anggota dewan. Kata Mas Parmin memang lebih baik aku nyalon. Soalnya aku ini orang kaya yang merakyat. Kali saja bisa memberi usul subsidi sandal jepit," timpal Biru.

"Ngebanyolnya sudah dulu. Ganti pakai batik saja!" omel Langit.

Biru mengangguk. Ia melepas jas juga dasi dan kemeja lalu mengambil kemeja batik dari lemari. Sementara Langit sudah selesai berdandan. Langit menggendong Minara keluar karena mendengar suara ketukan pintu. Ketika daunnya dibuka, ada Sarah dan Randy di depan sana.

"Ada pengantin baru!" seru Langit.

Sarah mencubit lengan Langit. Jelas Langit memekik kesakitan. "Nikahnya sudah lama, masa jadi pengantin terus!" protes Sarah.

"Selama belum ada bayi, selalu jadi pengantin baru," kilah Langit.

"Setuju!" Randy mengangkat tangan dan langsung Langit balas dengan tepukan. Kedua orang itu melakukan adegan tos yang membuat Sarah merasa kesal.

"Mana Minara?" Sarah mengambil Minara dari gendongan Langit. Ia cium gemas bayi itu. Sering Sarah main ke rumah Langit akibat mamanya selalu menasehati agar Sarah mengasuh anak orang sesekali untuk cepat hamil.

"La, gini saja!" Biru keluar dari kamar dengan kemeja batiknya. Langit berbalik. Mukanya merona. Suaminya itu pakai baju apa saja masih terlihat tampan. "Kalian sudah datang?" tanya Biru pada Randy juga Sarah.

"Katanya mau pinjam mobil. Lagian owner BG grup yang baru masa minjem mobil sama aku, sih?" protes Randy.

"Nggak usah bahas itu! Aku lagi nggak mood, mau kekondangan," protes Biru.

"Memang siapa yang nikah?" tanya Sarah sambil berjalan ke sofa.

"Anaknya uwa yang laki-laki. Nikah sama orang Baleendah. Lumayan jauh, makanya pinjam mobil," jelas Langit.

Sarah mengangguk. Sementara Randy duduk berlutut di depan Sarah untuk mengajak Minara bermain pok ame.

"Kenapa nggak minta dikawal, sih? Walau cuman ke nikahan tetap saja bahaya," saran Sarah.

Biru menggeleng. "Kalau kayak gitu kasihan yang punya hajatan. Ngeganggu," jawab Biru.

Mereka terpaksa tidak mengajak Minara karena putri mereka sangat takut mendengar suara-suara keras. Namanya juga bayi, mendengar suara dangdutan yang menggelegar tentu bukan mainan yang asyik buat mereka.

Randy memberikan kunci mobil pada Biru. "Kami pergi dulu," pamit Biru.

Fitri keluar dari kamar. Ia menyapa Randy juga Sarah. Langit dan Biru mencium punggung tangan Fitri lalu pamit pergi.

"Kalau Ara lapar, makanannya ibu yang simpan. Dan ASInya aku simpen di kulkas untuk cadangan," titip Langit.

Ia mengambil Ara dari gendongan Sarah dulu, menciumnya dan memeluknya erat. Ara balas mencium dan memeluk Langit. "Bunda pergi dulu, ya. Nggak akan lama, kok. Bunda pasti pulang buat Ara," ucap Langit. Barulah ia berikan Minara pada Sarah lagi.

"Bu! Bu!" panggil Minara meraih-raih Langit.

Biru mencium pipi Minara. "Yang baik di rumah, sayang," nasehat Biru.

Barulah suami istri itu pergi berjalan ke ujung gang sambil berpegangan tangan. Biru tiba-tiba tersenyum. "Kenapa aku nggak boleh pakai jas, sih?"

"Takut saja nanti kamu saingan sama pengantin pria terus istrinya ngajak kabur dan nikah sama kamu," jawab Langit.

"Mana bisa kejadian begitu. Memang novel lapak biru!" protesnya.

Langit tertawa.

Sampai di ujung gang, Biru membuka pintu mobil Randy dan membiarkan Langit naik lebih dulu. Ia tutup pintu mobil, berlari mengelilingi bagian depan lalu masuk ke pintu samping pengemudi.

Tak lama mobil yang pasangan itu naiki meninggalkan parkiran. Dari jalan kota, memotong jalan provinsi dan masuk ke batas kabupaten.

Di sini jalan agak sepi. Bukan agak, memang sepi karena jalur utamanya dialihkan ke tol baru. Namun, ada beberapa yang bisa dikunjungi hanya dengan melalui jalan ini.

Biru masih menyetir. Tiba-tiba ia kaget karena sebuah mobil putih menyalip dari kanan hingga membuat Biru membanting stir ke kiri. Sejurus dengan itu, mobil lain menabrak dari belakang dan satu lagi menggeser mobil Biru dari sisi kanan ke kiri. Dihantam begitu, mobil Biru tiada daya dan terhenti di sisi.

🌱🌱🌱

Bride Of The Heir (Mr. Tajir Jatuh Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang