"Ini Nindy Kasayu Marga, calon istri Surya," Angga memperkenalkan seorang wanita ayu dengan tubuh tinggi langsing saat acara makan malam dengan para petinggi grup Bamantara.
Keluarga Marga merupakan salah satu keluarga terpandang karena memegang aset bisnis manufacture milik keluarga Bamantara. Pabriknya berdiri di daerah Bandung Timur, Karawang hingga Bekasi.
Dari seluruh perusahaan milik keluarga Bamantara, Bamantara Marga Manufacture memiliki penghasilan paling banyak. Apalagi setelah dipimpin oleh Haris Marga sebagai Direktur Utamanya. Haris sendiri adalah ayah kandung Nindy.
Tepukan tanda selamat begitu meriah terdengar di ruangan besar itu. Meja-meja segi panjang yang ditata di aula rumah keluarga Bamantara penuh oleh tamu yang hadir. Surya dan Nindy berdiri lalu menunduk menyambut ucapan selamat dari para tamu.
Ruangan itu dihiasi bunga-bunga cantik berwarna putih. Angga memang dadakan mengadakan acara ini karena tak sabar ingin mengumumkan hubungan putranya dengan gadis yang sudah tak perlu diragukan sepak terjangnya di dunia bisnis. Surya memang putra yang sangat ia banggakan. Hingga urusan istri saja, ia memilih wanita yang tepat.
"Bulan depan kami akan resmi bertunangan," ungkap Surya.
Biru hari ini tentu hadir sebagai formalitas. Jika saja ia tak hadir, rumor kekacauan keluarganya akan merebak. Demi kartu kredit, ia rela melakukan. Tanpa benda itu, mana bisa ia membelikan sesuatu untuk pacarnya.
Di samping Biru ada Sarah yang duduk dengan wajah kesal. Ingin sekali Sarah mengakhiri sandiwara seolah hubungannya dengan Biru manis seperti pasangan lainnya.
Makan malam dimulai. Ini saat paling membosankan karena akan diisi oleh obrolan tentang bisnis yang sama sekali tak Biru mengerti. Ia hanya tahu jika uang selalu ada dalam kartu hitamnya.
"Aku harap semua berjalan lancar hingga hari pernikahan," ucap Fandi, ayah Sarah pada calon besannya, Angga.
"Aku harap Sarah dan Biru juga cepat menyusul," timpal Angga.
Sarah dan Biru saling pandang dan sama-sama memperlihatkan tatapan muak.
"Ini menjadi awal bersatunya keluarga Bamantara, Marga juga Handana." Haris ikut terlibat dalam obrolan. Tiga keluarga besar dalam naungan Bamantara grup akan bersatu lewat ikatan pernikahan dan hanya Sarah juga Biru yang tak merasa jika itu penting.
"Bagaimana dengan Randy? Apa Pak Adnan tidak berencana menjodohkannya dalam waktu dekat?" tanya Angga pada Adnan, ayah Randy.
Randy hanya menunduk sambil tersenyum. Sedang Sarah sudah mengepalkan tangan tanda tak menerima ucapan ayah Biru. "Hei, papah kamu itu kalau ngomong nyebelin, ya?" komentar Sarah.
"Baru sadar? Sudah dari dulu," timpal Biru. Keduanya bicara sambil berbisik agar tak ada yang mendengar gunjingan mereka.
"Doakan saja. Randy sedang penjajakan dengan putra Pak Soni dari Indra tbk," jawab Adnan.
"Benarkah?" tanya Angga antara tak percaya, tapi juga menunjukkan rasa turut bahagia. "Aku harap kamu sukses penjajakannya ya, Nak Randy," ucap Angga pada Randy. Biru bisa melihat tangan Sarah yang begitu kuat mencengkeram taplak meja coklat muda yang menutup meja utama di ruangan itu.
Biru tahu posisinya di mana sehingga ia harus merasa bersalah pada Sarah. Meski bodoh, bukan artinya ia tak peka. "Maaf, Tuan-tuan tajir di ruangan ini. Saya, Biru Bamantara izin undur diri akibat ada pembicaraan serius dengan tunangan saya ini," ucap Biru.
Sarah menatap Biru dengan tatapan bingung. Pria itu memberi kode agar Sarah ikut dengannya. Namun, Sarah malah menggeleng. Karena itu, Biru meraih tangan Sarah dan menariknya ke luar ruangan.
🌱🌱🌱
KAMU SEDANG MEMBACA
Bride Of The Heir (Mr. Tajir Jatuh Cinta)
RomanceIa harus bekerja keras untuk membantu ekonomi keluarga. Hingga suatu hari seorang peramal mengatakan, ia akan menjadi seorang ratu setelah melewati kematiannya sendiri. Nyatanya, ia bertemu dengan putra kedua pimpinan Bamantara Grouph, Biru Bamantar...