70b. Tersembunyi

623 173 10
                                    

"Kamu nggak mau duduk denganku, sayang?" ledek Biru. Jelas-jelas di sisinya ada seekor iguana. Biru tentu sudah memiliki izin untuk membawa binatang itu ikut dengan pesawat pribadinya. Jelas saja karena itu Nila sangat jauh dengannya di pesawat.

Pulang ke rumah Bamantara, bukan sekali dua kali Nila marah hingga memaki pelayan juga melempar barang. Tantri yang mencoba menenangkannya pun ikut dibentak. Siapa lagi pembuat masalah itu kalau bukan Biru.

Hari pertama ia membakar kemenyan di kamar. Baunya tentu tak membuat Nila nyaman dan tidur di kamar tamu. Besoknya Minara menangis semalaman. Dan seakan tahu kalau Nila orang jahat, Ara pipis di dress mahal Nila.

Belum lagi Nindy dan Surya yang selalu meledeknya. Seminggu kemudian, Nila pulang ke rumah keluarga Marga. Dia sadar kalau ternyata cinta tak seindah bayangannya.

"Mereka masih anak-anak. Bagaimana juga Biru masih dua puluh tahun. Walau dia sudah punya anak, dia masih manja. Nila juga putri bungsu tentu egonya masih sangat tinggi," bahas Angga.

"Lalu harus bagaimana, Pak? Saya sudah menasehati Nila untuk kembali ke rumah Bamantara. Dia menolak. Kalau terus begini, orang lain akan berkata yang bukan-bukan tentang rumah tangga mereka."

Hasil pembicaraan kedua ayah itu menghasilkan sebuah keputusan untuk memisahkan mereka berdua. Nila akan menyelesaikan kuliahnya di Manchester dan Biru berangkat kuliah ke New York.

Fitri menyiapkan pakaian Minara ke dalam tas. Sesekali ia usap pipi cucunya itu. Biru ikut membantu.

"Ibu jangan sedih terus. Biru pasti jaga Minara, kok. Pokoknya ibu harus selesaikan terapi dan kembali sehat. Lagi pula Teh Mega sekarang akan jaga ibu di rumah," nasehat Biru.

Fitri mengangguk. Ia pegang bahu menantunya. "Kalau Langit ada, pasti dia yang akan siapkan pakaian Ara. Dia pasti cerewet nggak boleh bawa ini dan itu. Hanya bawa sesuatu yang dibutuhkan." Tanpa sadar air mata Fitri mengalir.

Biru memeluk mertuanya itu. "Maaf kan Biru yang tak becus menjaga Langit, tapi Biru janji sepulang dari sana pasti Biru akan seret pelakunya ke depan ibu. Biru janji!"

Angga mengantar Biru ke bandara siang itu. Ia terbang dengan pesawat di bagian VVIP. Angga sempat mengusap rambut Minara.

"Jaga putrimu baik-baik. Jangan sibuk sendiri," nasehat Angga.

Tadinya Angga tak izinkan Biru membawa Minara. Hanya Biru menolak. Meskipun hanya ada dia, Ara lebih baik dibesarkan orang tuanya sendiri.

"Tentu! Kenapa tidak! Biru akan jadi ayah dan ibu untuk Ara. Dia nggak akan kekurangan kasih sayang sedikit pun."

Beberapa kali Biru menarik napas. Ia gendong Minara dan berjalan masuk ke dalam pesawat. Perlahan, tapi pasti kendaraan itu mulai menaikan rodanya dan terbang. Dari jendela, Biru bisa melihat hamparan awan dan langit biru di atasnya.

"Aku dan Ara pergi dulu, La. Nanti pasti kami pulang," pamit Biru sambil memeluk Minara.

Jauh di sana air mata menetes di sisi mata Langit. Dia seakan merasakan kepergian suami dan putri kecilnya. "Ini di mana? Aku ingin pulang," batin Langit.

Hanya terdengar suara dari peralatan monitoring. Ventilator masih terpasang di hidung Langit. Seorang dokter wanita masih memeriksa keadaanya. Ia mengawasi respon saraf Langit dari mata hingga indra peraba.

"Dia bisa sadar?" tanya seseorang pada dokter itu.

"Kemungkinan besar bisa. Kita tak tahu kapan. Cederanya juga menunjukkan pemulihan yang cukup cepat," jelas dokter itu.

"Kamu harus pastikan dia bisa sembuh. Wanita ini satu-satu jalan untuk mengusai Bamantara. Biru Bamantara pasti akan memberikan segalanya untukku demi wanita ini," tegas orang misterius itu.

"Saya akan melakukan segala yang terbaik," timpal dokter yang menangani Langit.

"Ingat! Karirmu yang semakin cemerlang berkat diriku. Tentu jangan sampai mengecewakanku."

Dokter itu mengangguk. Ia antarkan orang itu keluar dari kamar perawatan. Hanya tinggal Langit sendirian di sana hanya bertemankan alat-alat medis yang membantu ia tetap hidup.

Orang yang membawanya kemari tersenyum puas. "Aku cukup beruntung tak ada yang mengenali wajah istri Biru. Hingga orang yang menguburkannya saja tak sadar sudah menguburkan orang yang salah."

🌱🌱🌱

Bride Of The Heir (Mr. Tajir Jatuh Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang