22b. kabar

1.2K 307 11
                                    

Di saat Biru juga takut kesehatan kakeknya akan terganggu, justru Bagas malah tertawa mendengar apa yang dilakukan cucunya pagi ini. "Dia menerobos ruang rahasia Tuan Angga dan mengambil dokumen itu," jelas salah satu staff kepercayaan Bagas.

Tak kuat mendengar kekonyolan Biru, Bagas sampai memegang perutnya. "Anak itu sangat mirip denganku saat muda. Bagaimanapun tak akan ada yang bisa mengaturnya. Apalagi Angga, dia terlalu ceroboh," timpal Bagas.

"Saya pikir kabar ini akan memengaruhi keadaan fisik anda. Apalagi anda sangat ingin Tuan Muda berjodoh dengan Nona keluarga Handana."

Bagas menggeleng. "Aku pikir Fandi tidak akan mendukung Angga dulu. Namun keadaannya kini lain. Angga mulai memiliki banyak pendukung dan itu akan membuat rencana kita akan terganggu. Sekarang pastikan saja Biru terlindungi. Jangan sampai karena dokumen itu, mereka menyakitinya. Apa yang terjadi pada Mira dulu masih menjadi bebanku. Bagaimanapun aku tak bisa mengorbankan keduanya. Angga putraku dan Biru adalah cucuku."

Jauh di daerah Sekeloa, Langit yang sedang membeli cilor dengan Sarah menerima telpon dari nomor tak dikenal. Tadinya Langit hanya ingin membeli cilor untuknya. Namun, begitu mencicipi dan rasanya enak, Sarah ketagihan dan ingin lagi.

"Siapa?" tanya Sarah penasaran sambil berjongkok di samping gerobak cilor.

Langit menunjukkan layar hape monochromenya. "Ini nomor tak dikenal. Langit gak simpen," jawabnya.

Hanya melihat sekilas, Sarah tahu jelas pemilik nomor itu. "Randy. Angkat saja!" ucapnya.

Langit tertegun. "Kok Sarah bisa tahu?" tanya Langit bingung.

Senyum Sarah melengkung tanda bangga. "Kekuatan cinta pertama," jawabnya sambil mengusap bagian bawah hidung dengan telunjuk.

Langit lekas mengangkat telpon dari Randy. "Ada apa, Tuan Randy?" tanya Langit dengan penuh rasa penasaran.

Randy juga kaget karena Langit tahu namanya. "Nona Muda kenapa tahu nomor hapeku?"

"Sarah yang kasih tahu," jawab Langit dengan polosnya. Tentu Sarah langsung melotot akibat kesal. Ia memberi kode agar Langit tak mengatakan apapun tentangnya pada Randy. Sementara itu, Randy hanya tersenyum. "Apa ada yang perlu Langit bantu, Tuan?"

"Ini, apa bisa kamu telpon Biru? Karena orang-orang perusahaan sedang gempar akibat perbuatannya. Tolong suruh dia pulang," pinta Randy.

Langit mendadak jadi khawatir. Ia mengingat apa yang diucapkan Biru semalam. "Aku sama sekali tak tahu apa yang dilakukan Tuan Muda. Terakhir bertemu juga tadi malam. Jika aku tahu, aku juga tak bisa apa-apa. Aku tak berani," jawab Langit. Bersamaan dengan obrolan Langit dan Randy, Sarah mendapat pesan dari papahnya.

Pulang, keluarga Bamantara akan membatalkan pertunanganmu secara resmi hari ini,-

Membaca pesan itu bahkan membuat Sarah sampai harus menutup mulutnya. "Apa yang Biru lakukan hingga bisa sampai berefek secepat ini?" tanya Sarah. Ia bergantian menatap layar ponsel galaksinya lalu menatap Langit.

Randy mendengar suara Sarah dari ujung sana. "Sarah di sana?" tanya Randy.

"Iya, semalam Nona Sarah menginap di rumahku," jawab Langit.

Randy mengangguk. "Aku akan ke sana untuk menjemput Sarah. Nona Muda pergi saja ke kampus, sekalian aku antar. Kalau bisa, terus hubungi Biru dan suruh pulang," pinta Randy. Langit mengangguk.

Sarah berjingkrak! Akhirnya ia lepas dari hubungan yang tak diinginkan ini. "Langit! Mereka melepaskan aku! Biru berhasil membuat pertunangan kami batal!" seru Sarah sambil memeluk Langit. Mendengar itu Langit turut senang. Namun, ia juga sedih karena Biru masih belum jelas keberadaannya.

🌱🌱🌱

Bride Of The Heir (Mr. Tajir Jatuh Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang